KOMPAS.com - Miras oplosan membawa petaka bagi TM (37), warga Kalurahan Srigading, Kapanewon Sanden, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Minuman yang ditenggaknya bersama teman-temannya di Pantai Samas, awal Oktober 2023, ternyata dicampur alkohol murni.
Kepala Seksi (Kasi) Humas Kepolisian Resor (Polres) Bantul Iptu I Nengah Jeffry Prana Widnyana mengatakan, TM meninggal usai mengonsumsi miras oplosan.
Berdasarkan keterangan saksi, TM sempat mengeluh tak bisa melihat dan perutnya sakit. Oleh istrinya, TM dibawa ke sebuah rumah sakit di Bantul pada Selasa (10/10/2023).
"Korban dinyatakan meninggal dunia oleh pihak medis, Selasa malam, sekitar pukul 19.15 WIB," ujarnya, Rabu (11/10/2023).
Sedangkan, dua kawan TM mengalami mual dan pusing setelah menenggak miras tersebut.
Baca juga: Sepekan Terakhir, 6 Orang di Bantul Meninggal Diduga akibat Miras
Polisi lantas menyelidiki peristiwa itu, dan menemukan fakta bahwa minuman keras tersebut dicampur alkohol sisa penanganan Covid-19.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Bantul AKP Bayu Sila Pambudi menuturkan, ada dua tersangka dalam kasus ini, yakni R dan S.
R adalah relawanan penanganan Covid-19. Ia menyimpan 15 liter alkohol murni sisa penanganan Covid-19. Alkohol itu kerap dipakai untuk penyemprotan alat pelindung diri (APD).
"Alkohol di drum ini dulunya kerap digunakan untuk penyemprotan APD untuk badan, jadi sudah lama sekali. Karena sisa, lalu disimpan," ucapnya, Rabu (18/10/2023).
Terlintas gagasan di benak R untuk mengoplos miras menggunakan alkohol murni tersebut. Oleh karena itu, R membawanya ke tempat S.
S dikenal sebagai seorang yang suka meracik miras. Ia juga sering memperjualbelikan minuman racikannya.
Baca juga: Miras Oplosan Tewaskan Nelayan Bantul Diracik dari Sisa Alkohol Penanganan Covid-19