Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marak Masyarakat Bakar Sampah, Sultan: Terserah Kabupaten Mau Ditindak atau Tidak

Kompas.com - 25/08/2023, 13:45 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih banyak yang membakar sampah setelah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Piyungan ditutup.

Terkait permasalahan ini, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menyerahkan penindakan kepada pemerintah kabupaten dan kota.

“Terserah kabupaten mau apain, ditindak atau tidak, kan gitu,” ujar Sultan saat ditemui di Kompleks Kepatihan Kota Yogyakarta, Jumat (25/8/2023).

Sultan mengatakan, saat TPA Piyungan ditutup seharusnya masyarakat membuang sampah ke depo langsung tidak membuang sembarangan.

Baca juga: Dibuka Terbatas, TPA Piyungan Alami Peningkatan Sampah yang Dibuang

 

Akibatnya, banyak depo yang kosong karena masyarakat membuang sampah di pinggir jalan.

Setelah TPA Regional Piyungan ditutup, tiap kabupaten dan kota mampu mengolah sampah ditambah dengan adanya investor yang masuk di tiap kabupaten dan kota.

“Akhirnya juga di tiga kabupaten dan kota akhirnya kan juga mereka mau berdiri sendiri investornya juga sudah ada semua,” kata Ngarsa Dalem.

Di Kota Yogyakarta, menurut Sultan, sudah ada dua mesin pengolahan sampah. Satu mesin dapat mengolah 80 ton per hari sehingga dua mesin total 160 ton.

“Kota ada dua mesin per hari 1 kali mesin 80 ton, jadi dua mesin 160 ton kan gitu. Bantul juga begitu. Sleman juga begitu nyatane iso, ya sudah biarin saja,” kata dia.

Sebelumnya, Sultan menyebut penutupan TPA Regional Piyungan merupakan satu bentuk edukasi kepada masyarakat untuk mengelola sampah.

Baca juga: TPA Regional Piyungan Saat Ini Dibuka Selama 3 Hari, Tutup 1 Hari

“Masyarakat sendiri sudah terlalu manja, sudah sekian puluh tahun difasilitasi. Begitu ditutup bingung dewe, biarin saja. Kita juga harus mendidik masyarakat, jangan dimanjakan gitu,” ucap Sultan saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Jumat (26/8/2023).

Sultan menegaskan bahwa pengelolaan sampah wewenang berada di kabupaten atau kota dan bukan wewenang dari Pemerintah DIY.

Sultan menyebutkan, jika langkah penutupan TPA Regional tidak dilakukan, pemerintah kabupaten atau kota dan masyarakat tidak mau belajar untuk mengolah sampah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Klaten

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Klaten

Yogyakarta
Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Solo Balapan dan Purwosari

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Solo Balapan dan Purwosari

Yogyakarta
Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Solo ke Arah Yogyakarta

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Solo ke Arah Yogyakarta

Yogyakarta
Ditinggal Hajatan, Dua Rumah di Gunungkidul Ludes Terbakar, Termasuk Sertifikat dan 20 Gram Emas

Ditinggal Hajatan, Dua Rumah di Gunungkidul Ludes Terbakar, Termasuk Sertifikat dan 20 Gram Emas

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Kembali Komunikasi dengan Warga Piyungan untuk Bangun TPST

Pemkot Yogyakarta Kembali Komunikasi dengan Warga Piyungan untuk Bangun TPST

Yogyakarta
Masih Banyak Jalan Rusak, Pemkab Gunungkidul Ajukan Perbaikan ke Pemerintah Pusat

Masih Banyak Jalan Rusak, Pemkab Gunungkidul Ajukan Perbaikan ke Pemerintah Pusat

Yogyakarta
YIA Jadi Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng dan DIY, Sultan Harap Penerbangan Ditambah

YIA Jadi Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng dan DIY, Sultan Harap Penerbangan Ditambah

Yogyakarta
Soal Pj Kepala Daerah Maju Pilkada, Sultan: Perlu Dipertimbangkan, 'Rasah Kesusu'

Soal Pj Kepala Daerah Maju Pilkada, Sultan: Perlu Dipertimbangkan, "Rasah Kesusu"

Yogyakarta
Hardiknas, Haedar Nashir: Pendidikan Bukan Pabrik Pencipta Robot

Hardiknas, Haedar Nashir: Pendidikan Bukan Pabrik Pencipta Robot

Yogyakarta
Tarif Pariwisata di Bantul Naik mulai 1 Mei, Sekian Besarannya

Tarif Pariwisata di Bantul Naik mulai 1 Mei, Sekian Besarannya

Yogyakarta
PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Yogyakarta, Baru Satu Orang yang Ambil Formulir Pendaftaran

PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Yogyakarta, Baru Satu Orang yang Ambil Formulir Pendaftaran

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Buruh Tuntut Rumah Murah, Kepala Disnakertrans DIY: Kami Komunikasikan

Buruh Tuntut Rumah Murah, Kepala Disnakertrans DIY: Kami Komunikasikan

Yogyakarta
Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com