Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TPA Piyungan Ditutup, Pemkab Gunungkidul Pasang Spanduk Tolak Sampah dari Luar Daerah

Kompas.com - 02/08/2023, 13:42 WIB
Markus Yuwono,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, memasang spanduk pengumuman tidak menerima sampah dari luar daerah.

Langkah ini diambil karena adanya oknum dari luar daerah membuang sampah di Gunungkidul. Apalagi saat ini kondisi TPA Wukirsari sendiri sudah penuh dan perlu perluasan.

Dari pengamatan Kompas.com, spanduk itu terpasang di pintu masuk Gunungkidul yang berbatasan dengan Bantul, tepatnya di jalan Yogyakarta-Wonosari di kawasan Kapanewon Patuk. 

Baca juga: Viral, Video Warga Yogyakarta dan Petugas Kebersihan Saling Lempar Sampah

Pada spanduk tersebut tertulis "TPA Wukirsari Gunungkidul hanya menerima sampah dari wilayah Gunungkidul, Perda Kabupaten Gunungkidul Nomor 14 tahun 2020"

Kepala DLH Gunungkidul Harry Sukmono membenarkan pemasangan tulisan tersebut. Sebab, sejak penutupan TPA Piyungan ada upaya membuang sampah ke TPA Wukirsari. 

Berdasarkan Perda Kabupaten Gunungkidul Nomor 14/2020, TPA Wukirsari hanya untuk membuang sampah bagi warga di Gunungkidul. Sedangkan bagi warga luar daerah tidak bisa.

Namun demikian, dari perda itu sebenarnya terbuka peluang kerja sama dengan daerah lain, tetapi hingga kini belum ada.

"Informasi dari teman UPT Kebersihan, ada informasi pernah ada yang akan membuang di TPA Wukirsari. Itu diindikasikan bukan pelanggan yang biasanya dan ditolak masuk," kata Harry saat dihubungi melalui telepon Rabu (2/8/2023).

Dikatakannya, TPA Wukirsari saat ini rata-rata menerima 50 ton sampah dari warga. Untuk mengantisipasi penuhnya TPA Wukirsari pihaknya menyiapkan lokasi baru TPA di kawasan Banjarejo, Kemadang, Gunungkidul.

Seluruh dokumen sudah dilengkapi dan sedang diupayakan dibangun TPA baru. Harapannya, sampah dari kawasan wisata bisa terkelola dengan baik.

Kepala UPT Kebersihan dan Pertamanan, DLH Gunungkidul, Heri Kuswantoro mengatakan, pihaknya menolak dua truk dan satu mobil pikap yang membawa sampah dari luar Gunungkidul beberapa waktu lalu.

"Sempat ada dua truk dan satu pikap yang mencoba masuk. Sesuai dengan perda TPA Wukirsari hanya untuk wilayah Gunungkidul, mohon maaf kita tolak," kata Heri.

Sejak ada pemasangan banner di pintu masuk Gunungkidul, sudah tidak ada lagi upaya untuk membuang sampah. Saat ini TPA Wukirsari menerima sampah sekitar 47 sampai 49 ton per harinya.

Baca juga: Pemkot Yogyakarta Dorong Pengelola Destinasi Wisata Olah Sampah secara Mandiri

Diakuinya, kondisi saat ini sudah darurat pengelolaan sampah. Adapun Luas zona aktif penampungannya sekitar 17.627 meter persegi dan itu sudah penuh.

Masih ada lahan seluas kurang lebih 4,5 hektar di sekitar TPA yang belum tergarap. Heri mengatakan, usulan sudah disampaikan ke DLH, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), hingga wakil bupati.

Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) pun disebut sudah menindaklanjuti dengan membuat DED.

"Saat ini kondisinya sudah parah, sudah darurat sampah juga. Semoga segera ditindaklanjuti," kata dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

 Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Yogyakarta
Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Yogyakarta
Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Yogyakarta
Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Yogyakarta
Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Yogyakarta
Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Yogyakarta
Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Yogyakarta
Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Yogyakarta
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Yogyakarta
Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Seorang Pemuda Kuras Tabungan Pensiunan Guru Senilai Rp 74,7 Juta, Modusnya Pura-pura Jadi Pegawai Bank

Seorang Pemuda Kuras Tabungan Pensiunan Guru Senilai Rp 74,7 Juta, Modusnya Pura-pura Jadi Pegawai Bank

Yogyakarta
Penyu Lekang Ditemukan Mati di Bantul, Diduga akibat Makan Sampah Plastik

Penyu Lekang Ditemukan Mati di Bantul, Diduga akibat Makan Sampah Plastik

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com