Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TPA Piyungan Ditutup Berdampak ke Tumpukan Sampah di DIY, Sultan: Enggak Pernah Muncul Kesadaran

Kompas.com - 27/07/2023, 16:20 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DI Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X merespons bertumpuknya sampah di daerah imbas penutupan sementara TPA Piyungan.

Sebelumnya, tempat pengolahan sampah akhir itu ditutup sementara per 23 Juli hingga 5 September 2023 karena melebihi kapasitas.

Dampaknya, masyarakat pun kebingungan dan sebagian di antaranya memilih membuang sampah sembarangan di pinggir jalan hingga sungai.

Baca juga: Warga Tolak TKD di Cangkringan untuk TPS, Sultan: Hanya Satu Bulan

Sultan mengungkapkan, sebenarnya pemerintah kabupaten/kota sudah diberi tahu mengenai kondisi darurat TPA Piyungan.

Namun dalam pandangannya, tidak ada langkah nyata dari daerah. Sehingga penanganan sampah ini tidak pernah selesai.

"Kabupaten juga kita minta mengurangi beban di Piyungan. Tapi paling enak ya ngangkut gowo ning (ngangkut bawa sampah ke) Piyungan. Enggak pernah tumbuh (kesadaran) gitu loh. Nah setelah kita hentikan (tutup TPA Piyungan) lha gerobyakan (gaduh), biarin aja nggak papa," ujar Sultan di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Selasa (26/7/2023).

Penguasa Keraton Yogyakarta tersebut berucap, upaya pengendalian sampah seharusnya dimulai dari hulu atau rumah tangga.

Jika sampah dari hulu masih tidak bisa diolah, barulah dibuang ke tempat pembuangan akhir.

Menurutnya, langkah itu efektif mengurangi beban TPA Piyungan, yang jadi tumpuan tiga daerah, yakni Sleman, Bantul, dan Kota Yogyakarta.

Baca juga: Depo Sampah di Kota Yogyakarta Mulai Dibuka, Warga Diminta Tidak Buang ke Sungai

"Ya paling enak ya waton ngumpulke (asal mengumpulkan) terus diguang (dibuang). Sekarang mereka akhirnya harus memilah dan sebagainya. Kenapa enggak dari kemarin kemarin. Kalau enggak dipaksa nggak mau juga. Biarin aja biar pengalaman," jelas Sultan.

Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, pemerintah daerah sudah meminta izin kepadanya supaya memanfaatkan tanah kas desa sebagai tempat pembuangan sementara.

Hanya saja, Sinuhun enggan merinci daerah mana saja yang nantinya akan dijadikan sebagai tempat pengolahan sementara.

"Mestinya kan dari dulu aktivitas-aktivitas di rumah tangga itu (sampah diolah) sendiri dan kalau nggak gitu akhirnya kabupaten kota minta tanah desa untuk tempat sampah," jelas Sultan.

Baca juga: Ditolak Warga, Rencana Karanggeneng Sleman Diubah Jadi Tempat Pembuangan Sampah Sementara Batal

"Ya sekarang saya menandatangani izin. Meminta untuk tempat pembuangan, mereka (kabupaten/kota) akan memilahkan," sambung Sultan.

Sultan melanjutkan, upaya pengendalian di tingkat hulu harus dilakukan. Sebab, dia menyebut DIY baru punya teknologi pemrosesan pada 2025-2026 mendatang.

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Penutupan TPA Piyungan, Sri Sultan HB X: Nggak Pernah Muncul Kesadaran, Setelah Ditutup Gerobyakan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kenaikan UKT UNY Dikeluhkan BEM,  Kampus: Ditetapkan Sesuai Peraturan

Kenaikan UKT UNY Dikeluhkan BEM, Kampus: Ditetapkan Sesuai Peraturan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Pakai Jasa SPG, Penjual Hewan Kurban di Bantul Berhasil Jual Ratusan Ekor Kambing

Pakai Jasa SPG, Penjual Hewan Kurban di Bantul Berhasil Jual Ratusan Ekor Kambing

Yogyakarta
Diare Massal di Gunungkidul, Diduga karena Bakteri E Coli

Diare Massal di Gunungkidul, Diduga karena Bakteri E Coli

Yogyakarta
Maju Pilkada, Mantan Bupati Kulon Progo Ambil Formulir Penjaringan Bacabup di PDI-P

Maju Pilkada, Mantan Bupati Kulon Progo Ambil Formulir Penjaringan Bacabup di PDI-P

Yogyakarta
PAN Gunungkidul Usung Mahmud Ardi sebagai Bakal Calon Wakil Bupati

PAN Gunungkidul Usung Mahmud Ardi sebagai Bakal Calon Wakil Bupati

Yogyakarta
Gibran Janji Kawal Program di Solo Meski Tidak Menjabat Sebagai Wali Kota

Gibran Janji Kawal Program di Solo Meski Tidak Menjabat Sebagai Wali Kota

Yogyakarta
Awal Kemarau, Warga di Gunungkidul Mulai Beli Air Bersih Seharga Rp 170.000

Awal Kemarau, Warga di Gunungkidul Mulai Beli Air Bersih Seharga Rp 170.000

Yogyakarta
Persoalan Sampah di Yogyakarta Ditargetkan Kelar pada Juni 2024, Ini Solusinya...

Persoalan Sampah di Yogyakarta Ditargetkan Kelar pada Juni 2024, Ini Solusinya...

Yogyakarta
PPDB SMP Kota Yogyakarta 2024 Banyak Perubahan, Apa Saja?

PPDB SMP Kota Yogyakarta 2024 Banyak Perubahan, Apa Saja?

Yogyakarta
PPDB DIY, Standar Nilai Jalur Prestasi Diturunkan

PPDB DIY, Standar Nilai Jalur Prestasi Diturunkan

Yogyakarta
Golkar-PKB Koalisi di Pilkada Gunungkidul 2024, Sudah Ada Calon?

Golkar-PKB Koalisi di Pilkada Gunungkidul 2024, Sudah Ada Calon?

Yogyakarta
'Study Tour' Dilarang, GIPI DIY Khawatir Wisatawan Turun jika Pemerintah Tak Tegas

"Study Tour" Dilarang, GIPI DIY Khawatir Wisatawan Turun jika Pemerintah Tak Tegas

Yogyakarta
Jelang Idul Adha, Begini Cara Memilih Sapi Kurban Menurut Pakar UGM

Jelang Idul Adha, Begini Cara Memilih Sapi Kurban Menurut Pakar UGM

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com