YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, menyebut angka kemiskinan mencapai 27.510 jiwa. Pemerintah berupaya mengentaskan miskin ekstrem menjadi miskin.
Hal itu diungkapkan Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih dalam Sosialisasi Program Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem di Pendopo Parasamya Bantul, Selasa (1/11/2022).
Baca juga: 7.000 Warga Masuk Kategori Miskin Ekstrem, Ini Langkah Pemkab Magetan
"Kemiskinan ekstrem dapat dihapuskan di Kabupaten Bantul. Hal ini dikarenakan presiden (Jokowi) menargetkan bahwa pada tahun 2024 angka kemiskinan ekstrem harus mencapai 0 persen," kata Halim dalam rilis yang dikutip Rabu (2/11/2022).
Dikatakannya, saat ini pemerintah berupaya menghapus kemiskinan ekstrem di 75 Kalurahan. Sehingga diperlukan upaya yang bersungguh-sungguh dalam menyusun program dalam APBD dan APBKal.
"Harapannya program kegiatan ini bisa efektif menghapus kemiskinan yang jumlahnya kurang lebih 27.510 jiwa," kata Halim.
Halim menyebut angka kemiskinan ini menempatkan Bantul berada di posisi 2 terbesar setelah Kabupaten Gunungkidul.
Setiap pemerintah kalurahan harus melakukan rapat kerja dalam rangka menindaklanjuti laporan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Bantul.
Tujuannya untuk membuat crash program, kemudian menyusun langkah-langkah yang tepat, beserta silabus dan matriks.
"Kita akan tetap mengatasi kemiskinan di Kabupaten Bantul, namun kemiskinan ekstrem yang menjadi prioritas. Mengentaskan miskin ekstrem menjadi miskin. Maka dari itu, jika pemerintah daerah dan kalurahan mengadakan program dan kegiatan harus memprioritaskan masyarakat miskin ekstrem," kata Halim.
Baca juga: Jokowi Izinkan Warga Miskin Ekstrem Terima Bansos Lebih dari Satu Kali
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.