Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Tobong Gamping, Calon Ikon Gunungkidul yang Baru

Kompas.com - 27/09/2022, 20:13 WIB
Markus Yuwono,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com -Tobong gamping akhir-akhir ini menjadi pembicaraan karena replikanya akan menjadi pengganti patung kendang di bundaran Siyono, Kapanewon Playen, Gunungkidul, DI Yogyakarta.

Kompas.com mendatangi beberapa tobong gamping yang masih tersisa di Kalurahan Piyaman, Kapanewon Wonosari. Sampai di lokasi, terlihat asap hitam mengepul dari salah satu tobong gamping.

Kepulan asap tersebut menandakan tobong gamping masih aktif untuk pembakaran batu. Di sela pembakaran, ada tiga orang pekerja yang usianya masih muda. Mereka tampak memecah batu putih yang nantinya akan dibakar.

Baca juga: Polemik Penggantian Ikon Gunungkidul, Patung Kendang Diganti Tobong Gamping

Selain itu ada juga dua orang yang usianya sepuh tampak sarapan dan menunggu cerek merebus air. Seorang lainnya menunggu perapian. 

Saat ban dan kayu masukan asap hitam keluar dari atas tobong.

"Sudah lama saya bekerja di tobong gamping. Tapi pindah-pindah," kata kata salah seorang pekerja Supardal (66) ditemui Kompas.com di Padukuhan Pakeljaluk Selasa (27/9/2022).

Sambil menikmati sarapan nasi bungkus, Supardal menceritakan jika beberapa belas tahun lalu tobong gamping masih banyak ditemukan. Namun setelah gempa 2006, lalu munculnya penggilingan batu kapur, pamor tobong gamping mulai berkurang.

Di samping kanannya ada bangunan berbentuk persegi dengan ketinggian sekitar 5 meter, dengan lebar kurang lebih 4 meter. Di tengahnya terdapat lubang untuk membakar batu.

Sebagai pelaku tobong gamping, Supardal menjelaskan secara rinci cara kerja tobong gamping. Batu putih yang sudah dipecah menjadi ukuran kecil ditata dalam tobong dengan posisi mengerucut.

Di bawahnya ada perapian yang diisi kayu dan ban bekas. Agar api tetap stabil maka menggunakan blower.

"Jika dibakar mulai jam segini (pukul 08.00 WIB) paling sampai pukul 10.00 WIB hari berikutnya. Kalau asapnya sudah putih berarti sudah matang," kata Supardal.

Batu yang sudah hancur bernama gamping itu lalu didinginkan. Pembeli bisa menggunakan karung atau langsung dimasukkan ke dalam truk.

"Sekarang lebih banyak pemesan, kalau orang di sini sudah jarang menggunakan," kata dia.

Dulu warga menggunakan gamping untuk bahan campuran semen dan pasir. Selain itu, juga untuk pengecatan rumah atau pagar.

Tak jauh dari Supardal, duduk dua orang sedang mendinginkan hasil pembakaran batu putih yang sambil memasukkannya ke dalam karung.

Halaman:


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjamg Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjamg Hari

Yogyakarta
Museum Mini Sisa Hartaku di Yogyakarta: Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Museum Mini Sisa Hartaku di Yogyakarta: Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Yogyakarta
Enggan Komentar soal Pilkada, Pj Walkot Yogyakarta: Saya Sendiko Dawuh

Enggan Komentar soal Pilkada, Pj Walkot Yogyakarta: Saya Sendiko Dawuh

Yogyakarta
Bus Rombongan Halalbihalal Ditabrak Truk di Kulon Progo, Penumpang: Padahal Sejam Lagi Sampai

Bus Rombongan Halalbihalal Ditabrak Truk di Kulon Progo, Penumpang: Padahal Sejam Lagi Sampai

Yogyakarta
Mobil Rumput Adu Banteng dengan 2 Motor, 1 Orang Tewas

Mobil Rumput Adu Banteng dengan 2 Motor, 1 Orang Tewas

Yogyakarta
Pemerintah DIY Pastikan Ganti Penjabat Bupati Kulon Progo dan Wali Kota Yogyakarta

Pemerintah DIY Pastikan Ganti Penjabat Bupati Kulon Progo dan Wali Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Truk Tabrak Bus Rombongan Halalbihalal, 2 Tewas, 10 Luka-luka

Truk Tabrak Bus Rombongan Halalbihalal, 2 Tewas, 10 Luka-luka

Yogyakarta
Anak Amien Rais Ikut Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui DPC PKB Kota Yogyakarta

Anak Amien Rais Ikut Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui DPC PKB Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Polemik UKT di UGM dan Pentingnya Mengawal Kebijakan...

Polemik UKT di UGM dan Pentingnya Mengawal Kebijakan...

Yogyakarta
TPA Regional Piyungan Ditutup, Bantul Klaim Siap Mengelola Sampah

TPA Regional Piyungan Ditutup, Bantul Klaim Siap Mengelola Sampah

Yogyakarta
KPU Bantul Tetapkan 45 Nama Caleg Terpilih, Berikut Daftar Namanya

KPU Bantul Tetapkan 45 Nama Caleg Terpilih, Berikut Daftar Namanya

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Terapkan Strategi Bermain Dakon untuk Antisipasi Penumpukan Sampah

Pemkot Yogyakarta Terapkan Strategi Bermain Dakon untuk Antisipasi Penumpukan Sampah

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com