Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polemik Penggantian Ikon Gunungkidul, Patung Kendang Diganti Tobong Gamping

Kompas.com - 19/09/2022, 15:55 WIB
Markus Yuwono,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, tetap akan mengganti patung Tukang kendang di Bundaran Siyono, Kalurahan Playen. Sebelumnya penggantian patung tersebut mendatap penolakan dari sejumlah elemen warga maupun kalangan DPRD Gunungkidul.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul Irawan Jatmiko mengatakan, rencana pengerjaan wajah kota akan dimulai pada tanggal 19 September 2022. Adapun Tahap 1 akan dikucurkan anggaran sesuai nilai kontrak sebesar Rp 7.687.876.000.

Baca juga: Sudah Ditetapkan sebagai Cagar Budaya, Tugu di Semin Gunungkidul Kurang Terawat

Salah satu pengerjaan yang dilakukan adalah mengganti patung ikon masuk Kota Wonosari di Bundaran Siyono. Patung Tukang kendang yang ada saat ini akan diganti dengan tobong gamping.

"Patung Kendang akan di ganti Tobong, dan patung lama akan dipindahkan di Pasar Sumber Rejeki Playen yang berada di Jalan Manthous," kata Irawan dalam keterangan tertulis dikutip Senin (19/9/2022).

Dijelaskannya, selain pemindahan patung kendang, pihaknya juga akan merapikan kabel. Namun untuk jaringan listrik tidak akan dipindahkan.

"Jaringan Telekomunikasi (Kabel FO) akan ditata dan dirapikan jika memungkinkan akan dibuat Ducting untuk penempatan kabel-kabel. Untuk jaringan PDAM akan ditata ulang dan ditempatkan didepan pedestrian. Penghapusan Aset Pohon dikoordinir oleh Bidang Aset BKAD dan diusulkan oleh OPD Pemegang Kartu Inventaris Barang," kata Irawan.

Rencana perubahan patung ikon Gunungkidul itu sempat menjadi pro dan kontra. Beberapa waktu lalu saat rencana digulirkan, sejumlah elemen masyarakat menggelar aksi. Selain itu rekomendasi DPRD Gunungkidul kepada Bupati agar membatalkan rencana itu.

"Ya sudah, suara rakyat tidak didengar," kata Wakil Ketua DPRD Gunungkidul, Suharno

Kata warga terkait penggantian Patung Kendang

Salah seorang warga Edi Padmo mengatakan, kebijakan tersebut menimbulkan polemik dan berbagai kalangan sudah menyuarakan penolakan tentang penggantian tersebut.

"Tapi ya tetap dibangun, ya kewenangan pemerintah. Yang terpenting banyak masyarakat yang sudah memberikan pendapat (penolakan). Tapi pemerintah sudah menetapkan kita tidak bisa apa-apa," kata Edi yang juga sebagai pelukis ini.

Dikatakannya, patung itu adalah karya monumental publik menyangkut branding dari wilayah itu.

"Ketika ada orang masuk akan terbentuk. Orang yang belum mengenal Gunungkidul akan menarasikan seperti itu (ikon yang dibuat). Itulah yang belum diperhitungkan (pemerintah)," kata dia.

Baca juga: Patung Sederhana Jokowi di Desa Kolang dan Harapan Jegabun...

Warga lainnya, Ervan Bambang mengaku tetap menyayangkan pemerintah yang nekat untuk merubah ikon tersebut.

"Bicara tentang ikon ke-Gunungkidulan jadi tobong itu harus dilawan, karena tobong gamping simbol eksploitasi kawasan karst (kapur)," kata dia.

Dia juga mempertanyakan tentang ucapan pejabat daerah yang sempat melontarkan wacana tentang akan ada sayembara ikon itu, namun tidak jadi.

"Pada dasarnya penataan kota itu tidak apa-apa. Namun penggantian ikon itu yang harus dilawan," kata Ervan.

Ervan mengatakan, dirinya beberapa waktu lalu bersama elemen masyarakat lainnya melakukan aksi penolakan penggantian icon tersebut.

"Nanti akan ada aksi lanjutan," kata dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Eks Direktur Perusahaan yang Jadi DPO Polda Jatim Berstatus Dosen UGM

Eks Direktur Perusahaan yang Jadi DPO Polda Jatim Berstatus Dosen UGM

Yogyakarta
Seorang Perempuan Curi Uang Rp 81 Juta di Bantul, Duitnya Langsung Disetorkan ke Bank

Seorang Perempuan Curi Uang Rp 81 Juta di Bantul, Duitnya Langsung Disetorkan ke Bank

Yogyakarta
Penyebab Terbakarnya Bus Tujuan Pati di Ring Road Barat Yogyakarta, Kerugian Ditaksir Rp 460 Juta

Penyebab Terbakarnya Bus Tujuan Pati di Ring Road Barat Yogyakarta, Kerugian Ditaksir Rp 460 Juta

Yogyakarta
Usai Libur Lebaran, Sampah Menumpuk di Jalanan Yogyakarta

Usai Libur Lebaran, Sampah Menumpuk di Jalanan Yogyakarta

Yogyakarta
Usai Dibuka Fungsional untuk Mudik, Tol Solo-Yogya Kembali Ditutup

Usai Dibuka Fungsional untuk Mudik, Tol Solo-Yogya Kembali Ditutup

Yogyakarta
Ingin Sampaikan Aspirasi Warga soal Pilkada, Gerindra Sleman Berencana Bertemu Erina Gudono

Ingin Sampaikan Aspirasi Warga soal Pilkada, Gerindra Sleman Berencana Bertemu Erina Gudono

Yogyakarta
Pasar Terban Yogyakarta Direvitalisasi, Pedagang Pindah ke Shelter

Pasar Terban Yogyakarta Direvitalisasi, Pedagang Pindah ke Shelter

Yogyakarta
Bunuh Mantan Pacar karena Cemburu, Pria di Bantul Mengaku Masih Cinta

Bunuh Mantan Pacar karena Cemburu, Pria di Bantul Mengaku Masih Cinta

Yogyakarta
Bawa Bom Molotov, Remaja Belasan Tahun di Bantul Ditangkap

Bawa Bom Molotov, Remaja Belasan Tahun di Bantul Ditangkap

Yogyakarta
Bus Berpenumpang Tujuan Pati Hangus Terbakar di Ring Road Barat Yogyakarta

Bus Berpenumpang Tujuan Pati Hangus Terbakar di Ring Road Barat Yogyakarta

Yogyakarta
Basarnas Sebut Jasad di Bantul merupakan Warga Kota Yogyakarta yang Hilang di Kali Code

Basarnas Sebut Jasad di Bantul merupakan Warga Kota Yogyakarta yang Hilang di Kali Code

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Lebat

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Petir

Yogyakarta
Kekurangan pegawai, Pemkab Sleman akan Buka Lowongan CPNS dan PPPK

Kekurangan pegawai, Pemkab Sleman akan Buka Lowongan CPNS dan PPPK

Yogyakarta
Telaga Jonge di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Telaga Jonge di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com