Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah DIY Akan Integrasikan Hotel Ibis, Malioboro Mal, dan Jogja Planning Gallery

Kompas.com, 20 September 2022, 05:30 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) beberapa hari lalu telah mengambil alih Ibis Hotel dan Malioboro Mal.

Rencana jangka panjang Pemerintah DIY akan mengintegrasikan Jogja Planning Gallery (JPG) yang nantinya dibangun di kawasan Gedung DPRD DIY.

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, JPG baru akan dimulai pembuatan Detail Engineering Design (DED) pada tahun 2024, rencananya pembangunan fisik baru akan dimulai pada tahun 2025.

"JPG yang kita selesaikan yang sebelah utara dulu, kan dewan juga belum jadi kan kantornya baru," katanya Senin, (19/9/2022).

Baca juga: Ratusan Karyawan Hotel Ibis dan Malioboro Mall Di-PHK, Manajemen Baru Angkat Bicara

Ia menambahkan, rencana kantor DPRD DIY akan dipindah ke Jalan Kenari. Rencana pemindahan juga bersamaan dengan pembangunan JPG yakni, pembuatan DED pada tahun 2024 dan pembangunan fisik direncanakan tahun berikutnya 2025.

Mengutamakan pembangunan di kawasan utara, otomatis Pemerintah DIY akan kembali melakukan relokasi kepada pedagang kaki lima (PKL) yang saat ini berada di Teras Malioboro 2.

"Kita juga sudah mulai membebaskan beberapa tempat termasuk TM 1 kita sudah ada yang dibebaskan ke arah utara. Kita akan pakai untuk itu. 2022 sudah mulai tapi kan kita sebagian-sebagian," jelas Aji.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan dengan ditunjukkan manajemen baru diharapkan hotel dan mal dapat dirawat dengan baik.

"Kalau bisa juga ada investasi tamabahan untuk memperbaiki, karena kemungkinan di utara akan dibongkar. Sehingga nanti galeri ada di sana (utara DPRD) kita satukan dengan DPRD, karena DPRD dibangun di tempat lain," jelas Sultan.

Dengan adanya JPG sebagai pusat budaya di Kota Yogyakarta dapat menunjang kawasan mall dan hotel sebagai kawasan pariwisata premium.

"Yang tadi ada kaca-kaca (kamar hotel) menghadap ke utara suatu yang bagus dilihat. Sehingga menjadi salah satu pilihan, karena jadi prime hotel ini. Harga jadi berbeda," ujarnya.

Baca juga: Sultan HB X Minta Ratusan Karyawan Hotel Ibis dan Malioboro Mall yang Di-PHK Dipekerjakan Lagi

Sebelumnya, manajemen baru Hotel Ibis Malioboro dan Malioboro Mal angkat bicara terkait adana sejumlah karyawan yang tidak dipekerjakan kembali setelah perpindahan pengelolaan.

Juru Bicara PT Setia Mataram Tri Tunggal, Surya Ananta mengklaim bahwa pihaknya sudah menjalin komunikasi dengan para karyawan yang di-PHK oleh manajemen lama.

"Kami atas nama PT SMT ditunjuk oleh pemprov untuk mengelola Hotel Ibis dan Malioboro Mal sejak 13 September. Sebelum itu, tgl 12 hak pengelolaan Malioboro lama dan Ibis sudah jatuh tempo dan tidak diperpanjang," katanya saat dihubungi, Rabu (14/9/2022).

Setelah peralihan pengelolaan itu PT SMT telah membuka posisi untuk menerima karyawan kembali mengingat mal maupun hotel diminta untuk tetap buka walaupun dalam masa peralihan pengelola.

"Karena waktunya mepet kami dibantu tim lapangan, tim teknis, tim administrasi. Pihak pemprov juga berkomunikasi dengan karyawan. Sudah dilakukan," jelas dia.

Terkait dengan skala prioritas bagi karyawan lama untuk direkrut kembali sesuai dengan permintaan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ia menegaskan bahwa manajemen baru telah melakukannya. Mengingat mal maupun hotel membutuhkan karyawan dengan cepat.

"Managemen top level juga sudah bertemu dengan karyawan. Tentunya mekanisme lebih teknis, ada beberapa tahapan terkait posisi dan lainnya. Kami sudah memberi tahu kalau masih mau bekerja sama karyawan sudah diberitahu ke mana, kami terbuka," kata dia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau