"Ya, kadang diingatkan, mereka menjawab, 'Kami ke pantai untuk bermain air, Pak'," kata Marjono menirukan wisatawan beberapa waktu lalu.
Pihaknya akan terus berupaya memberikan yang terbaik untuk menjaga wisatawan yang berkunjung dari Poktunggal hingga Bukit Paralayang.
Sebelumnya, Dosen Program Studi Sarjana Terapan Sistem Informasi Geografis Departemen Teknologi Kebumian Sekolah Vokasi UGM, Hendy Fatchurohman, dan Satlinmas melakukan penelitian rip current di Pantai Sepanjang pada Agustus 2023 lalu.
Saat itu, petugas menyebarkan cairan untuk mengetahui rip current.
Cairan yang digunakan untuk mengetahui rip current merupakan pewarna buatan dari bahan dasar cairan garam.
Hal ini tidak berbahaya bagi biota laut. Cairan ini biasanya digunakan dalam penelitian goa, tetapi saat ini digunakan untuk penelitian di laut.
Dikatakannya, rip current adalah ancaman besar di seluruh dunia yang menelan ratusan korban karena biasanya korban tidak mengetahui ancaman tersebut.
Salah satu tujuan memberikan edukasi kepada masyarakat adalah efek dramatis dengan cairan pewarna.
"Pewarna ini akan memudahkan deteksi rip current, dan secara visual akan terlihat dengan jelas. Membantu masyarakat memahami efek yang dirasakan," kata Hendy.
Baca juga: Rip Current di Pantai di Bantul, Wisatawan Diimbau Ikuti Arahan Petugas
Rip current yang diteliti berada di Pantai Sepanjang.
Ada dua lokasi, yakni sisi barat dan sisi timur pantai yang memiliki pasir putih itu.
Ada dua tipe rip current di pantai ini meski dasarnya sama, yakni arus yang dikontrol kondisi dasar perairan.
Ada rataan terumbu dan ada celah. Kalau ada gelombang ke arah darat, akan dibelokkan ke celah tersebut.
Rip current di Gunungkidul memiliki tipe menetap. Untuk sisi barat, sedikit berbeda karena turut dipengaruhi tebing sisi barat.
Selain itu, ada rip current yang terjadi karena ada pembatas dan biasanya arusnya berbelok di sekitar tebing.
"Kalau lebih jauh, datanya masih kita olah seperti kecepatan dan jaraknya sejauh dari bibir pantai, masih kita proses nanti," kata Hendy.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang