Saar dia hendak pulang ke rumah dari pasar Lempuyangan menggunakan sepeda motor, di simpang tiga, tepatnya di Jalan Mas Suharto dia ditabrak oleh mobil Avanza.
Rombongan mobil itu mengajak Tutik ke Puskesmas, tetapi ia memilih agar menghubungi anaknya, Zalfa.
"Anak saya datang ke lokasi, dan di situ ada Pak Darso. Saya meminta untuk dibawa ke Bethesda Lempuyangwangi," bebernya.
Darso dan kawan-kawan akhirnya membawa Tutik bersama anaknya, Zalfa Istafada, ke rumah sakit.
"Pak Darso membantu saya bersama anak saya masuk ke mobil. Sopirnya bergantian, ada tiga orang yang tinggi badannya," kata Tutik.
Baca juga: Polda DIY Dukung Polda Jateng Selidiki Anggotanya Atas Kematian Darso, Janji Tak Intervensi
Sesampainya di Bethesda Lempuyangwangi, Tutik menjalani pemeriksaan, termasuk rontgen. Darso dan kawannya tetap menunggu selama proses tersebut.
"Hasil rontgen menunjukkan tulang leher sebelah kanan nomor 5 dan 6 bergeser. Saya merasa kesemutan di setengah badan," ungkap Tutik.
Tutik dirujuk ke rumah sakit yang lebih besar untuk pemeriksaan lebih lanjut. Zalfa kemudian menghubungi ayahnya, Restu Yosepta Gerymona, untuk memberitahukan situasi.
Zalfa melanjutkan bahwa pihak rumah sakit meminta mereka mengurus Jasa Raharja karena ini kecelakaan lalu lintas.
"Pihak rumah sakit meminta identitas Pak Darso untuk mengurus klaim Jasa Raharja. Setelah mendengar itu, Darso dan kawannya terlihat ketakutan," kata Zalfa.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang