Editor
Tawur Agung Kesanga merupakan upacara Bhuta Yadnya yang dilakukan untuk kesejahteraan dan keselarasan alam, dengan makna untuk memotivasi umat Hindu secara ritual dan spiritual agar alam senantiasa menjadi sumber kehidupan.
Upacara ini yang diselenggarakan sebagai rangkaian perayaan Hari Raya Nyepi ini juga berlangsung di pelataran Candi Prambanan yang diikuti oleh seluruh umat Hindu yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah.
Prosesi dimulai dengan nunas tirta dan pradaksina dengan mengitari Candi Prambanan sebanyak 3 kali searah dengan jarum jam.
Pelaksanaan Upacara Tawur Agung di Pelataran Candi Prambanan akan dipimpin pandita atau pinandita sebagai manggala upacara, dibantu pinandita pendamping dan juru sesaji.
Namun dalam upacara ini, ada juga panitia serta umat yang akan mengiringi acara dengan beragam kesenian.
Di komplek Candi Prambanan, upacara Tawur Agung Kesanga diadakan di beberapa lokasi, yaitu pradaksina di Mandala Utama atau di Halaman I dan tawur agung di Mandala III atau Halaman III.
Upacara Abhiseka Samapta Diwyotama Siwagrh adalah upacara penyucian dan peringatan diresmikan Candi Prambanan oleh Rakai Pikatan Dyah Seladu pada Walung Gunung Sang Wiku atau tahun 856 M untuk menandai puncak kekuasaan kerajaan Mataram Kuno.
Upacara Abhiseka ini dilakukan di Candi Prambanan setiap hari Wrspati Wage, Mawurukung, Suklapaksa Sawelas, yang jatuh tanggal 12 November setiap tahunnya.
Upacara Abhiseka akan dipimpin sulinggih atau pandita yang diikuti pinandita dan juru sesaji.
Di komplek Candi Prambanan, upacara Abhiseka diadakan di Mandala Utama atau di Halaman I.
Upacara Parisudha Agung Candi Prambanan adalah upacara yang dilakukan umat Hindu untuk mensucikan dan memuliakan kembali Candi Prambanan.
Upacara Parisudha Agung dilakukan setiap Suklapaksa Sawelas, Sasih Margasira menurut kalender Saka, bersamaan dengan Pawedalan Agung Candi Prambanan.
Upacara ini akan dipimpin sulinggih atau pandita yang diikuti pinandita dan juru sesaji yang diadakan di Mandala Utama atau di Halaman I.
Tirta yatra adalah kegiatan peribadatan atas nama pribadi atau perseorangan maupun kolektif.
Kegiatan peribadatan ini dapat dilaksanakan di Candi Prambanan dengan peserta tirta yatra pribadi paling banyak lima orang dan selebihnya dianggap kolektif.
Sebelum datang, peserta dapat lebih dulu melengkapi syarat dan dokumen yang diperlukan.
Peserta wajib datang dengan berpakaian adat atau pakaian sembahyang saat jam operasional dengan lebih dulu melapor kepada petugas.
Seperti pada upacara lainnya, peserta tirta yatra akan masuk melalui pintu khusus.
Selama peribadatan berlangsung, petugas juga akan mendampingi umat Hindu yang beribadah hingga selesai.
Sumber:
prambanan.slemankab.go.id
bimashindu.kemenag.go.id
jatengprov.go.id
kebudayaan.kemdikbud.go.id