Poniman menuturkan, selama ini ibunya tidak memiliki riwayat penyakit berat.
"Kalau makan tidak ada pantangan," imbuhnya.
"Dimakamkan siang ini di (TPU) dekat dapur utama, hanya dua meter dari dapur utama," ujar Poniman.
Baca juga: Leonardus Santosa: Musisi Legendaris NTT yang Tak Pernah Kenal Henti
Dia juga bercerita bahwa kondisi kesehatan ibunya menurun selama tiga hari terakhir, dan bahkan selama tiga hari itu Mbok Marto tidak mau makan.
"Beliau tidak mau makan sudah tiga hari, tapi kalau masalah aktivitas dia tanya terus. Tiga hari ngedrop lalu meninggal pagi tadi," ucap Poniman.
"Simbok itu saya anggap sebagai guru, orang tua, penyemangat dan orang yang disiplin," pungkasnya.
Kehilangan Mbok Marto Ijoyo tidak hanya menjadi duka bagi keluarganya, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Yogyakarta yang mengenal dan mencintai warung Mangut Lele yang telah menjadi bagian dari sejarah kuliner kota ini.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang