Editor
Tiap windu tersebut memiliki lambang sendiri, Kulawu dan Langkir. Masing-masing lambang berumur 8 tahun, sehingga siklus total dari lambang berumur 16 tahun.
Selain itu, tiap 120 tahun atau disebut dengan khurup akan ada penambahan satu hari dalam Kalender Jawa yang disebabkan adanya perbedaan satu hari antara Kalender Jawa dan Kalender Hijiriyah.
Nama khurup mengacu pada jatuhnya hari pada tanggal 1 bulan Sura tahun Alip.
Pada Khurup Asapon, tanggal 1 bulan Sura tahun Alip akan selalu jatuh pada hari Selasa Pon selama kurun waktu 120 tahun.
Selain siklus hari, bulan, dan tahun, Kalender Jawa juga memiliki periode waktu yang terkait dengan astrologi yaitu Wuku dan Neptu.
Wuku adalah periode waktu yang digunakan untuk menentukan watak dari anak yang dilahirkan, dengan ilmu perhitungannya disebut sebagai Pawukon.
Terdapat 30 Wuku yang masing-masing memiliki umur 7 hari, sehingga satu siklus Wuku memiliki umur 210 hari yang disebut Dapur Wuku.
Neptu adalah periode waktu yang digunakan untuk melihat nilai dari suatu hari,yang biasanya juga digunakan untuk menghitung baik buruknya hari terkait kegiatan tertentu juga perwatakan seseorang yang lahir pada hari tersebut.
Ada dua macam Neptu, yaitu Neptu Dina yang digunakan untuk menandai nilai hari-hari pada saptawara, dan Neptu Pasaran digunakan untuk menandai nilai hari-hari pada pancawara.
Sumber:
kratonjogja.id
gramedia.com
sendangsari.bantulkab.go.id
pontianak.tribunnews.com