Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taman Budaya Embung Giwangan: Lokasi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kompas.com, 4 September 2024, 22:37 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Taman Budaya Embung Giwangan (TBEG) adalah salah satu destinasi wisata yang berada di Kota Yogyakarta bagian selatan.

Sejak dibuka untuk umum, masyarakat Kota Yogyakarta dan sekitarnya kerap berkunjung ke lokasi ini terutama untuk menikmati suasana ketika akhir pekan.

Baca juga: Sejarah Kretek Kewek, Jembatan Legendaris di Yogyakarta yang Semula Bernama ‘Kerk Weg’

Taman Budaya Embung Giwangan yang terintegrasi dengan Kawasan Cagar Budaya Kotagede juga telah beberapa kali menjadi tempat digelarnya event, seperti pameran dan pentas budaya.

Lokasi Taman Budaya Embung Giwangan berada di Jalan Tegal Turi No 54, Giwangan Kemantren Umbulharjo, Kota Yogyakarta.

Baca juga: Diorama Arsip Jogja: Cara Reservasi Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik

Taman Budaya Embung Giwangan berdiri di kawasan seluas 3,5 hektare, termasuk dengan embung sebagai tangkapan air hujan berkapasitas 9.210 meter kubik dan luas genangan sekitar 4,123 meter persegi.

Pembangunan embung dilakukan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSO) pada 2019 di lahan milik Pemerintah Kota Yogyakarta.

Baca juga: 5 Perbedaan Alun-alun Lor dan Alun-alun Kidul Yogyakarta, Ada Tapa Pepe serta Tradisi Masangin

Sementara pembangunan fasilitas taman budaya dilakukan dengan menggunakan Dana Keistimewaan DIY.

Sebagai magnet wisata baru di Kota Yogyakarta, kawasan ini kemudian dikembangkan dengan memadukan konsep pelestarian seni, budaya, adat tradisi, dan konservasi lingkungan.

Fasilitas Taman Budaya Embung Giwangan

Sebelum bangunan taman budaya berdiri, Embung Giwangan telah lebih dulu dilengkapi fasilitas berupa pagar pengaman mengitari embung, lampu penerangan, jogging track, toilet dan mushola.

Jogging Track yang mengelilingi Embung Giwangan inilah yang sering dimanfaatkan oleh masyarakat yang ingin berolahraga atau berjalan-jalan di akhir pekan.

Adapun bangunan yang menjadi gerbang masuk ke area Taman Budaya Embung Giwangan dibuat dua lantai.

Bagian bawah merupakan pintu masuk, sementara lantai dua terdapat ruang-ruang untuk fasilitas pendukung seperti ruang pertemuan skala kecil, kantor, toilet dan mushola.

Yang menjadi daya tarik pengunjung adalah desain bangunan pintu gerbang itu menggunakan arsitektur bergaya Indis, yang merupakan rekomendasi Dewan Pertimbangan dan Pelestarian Warisan Budaya.

Foto udara kawasan Taman Budaya Embung Giwangan (TBEG) di Yogyakarta.Dok. Pemkot Yogyakarta Foto udara kawasan Taman Budaya Embung Giwangan (TBEG) di Yogyakarta.

Selanjutnya untuk mendukung kegiatan berkesenian, Taman Budaya Embung Giwangan dilengkapi dengan panggung terbuka (amphitheater) dengan kapasitas lebih dari 500 penonton.

Pada bagian Gedung Entrance terdapat ruangan yang dapat dimanfaatkan sebagai mini gallery, kemudian Gedung Graha Budaya dengan fasilitas indoor amphitheater, dan Hall Exhibition.

Halaman:


Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau