Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal "Cempuro" dan "Semar", Mangga Keraton Yogyakarta yang Saat Matang Warnanya Tetap Hijau

Kompas.com - 12/06/2024, 13:49 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Keraton Yogyakarta tak hanya memiliki bangunan bersejarah, saja. Namun, juga memiliki kekayaan lainnya yang berupa tanaman-tanaman langka.

Salah satunya, tanaman mangga yang hanya ada di lingkungan Keraton Yogyakarta. Terdapat dua jenis tanaman mangga keraton yang berbeda dengan mangga pada umumnya. 

Dua jenis mangga itu sudah mendapatkan sertifikasi dari Kementerian Pertanian dengan nama mangga Cempuro dan Semar.

“Pohon morfologinya tinggi kemudian cabang-cabangnya tidak seperti mangga arum manis, kalau arum manis cabangnya panjang lalu ndengklek (mengarah ke bawah) tetapi ini tetap tegak,” ujar Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, Sukidi, Rabu (12/6/2024).

Baca juga: Revitalisasi Benteng Keraton, Disbud DIY Targetkan Tahun Ini Selesai Beri Bebungah

Selain dari bentuk pohonnya, hal lain yang membedakan adalah buah mangga milik Keraton Yogyakarta ini walaupun sudah matang tetapi warnanya tetap hijau.

“Buahnya itu walaupun matang warnanya tetap hijau dan konon rasanya sangat manis karena gak ada serat-seratnya,” kata dia.

“Itu yang merasakan yang meneliti karena peneliti harus meneliti aroma, tekstur, rasa. Nama Cempuro dan Semar yang memberi nama Sri Sultan HB X,” ungkapnya.

Ia menambahkan mangga ini ditanam di dalam Keraton Yogyakarta sehingga tidak semua masyarakat umum bisa melihatnya secara langsung. Pihaknya saat melakukan penelitian juga harus mendapatkan pendampingan dari abdi dalem Keraton Yogyakarta.

“Kami Dinas Pertanian yang diminta untuk melakukan proses-proses (verifikasi) itu saja harus dipandu oleh orang Keraton. Keduanya pohonnya ada di Keraton,” kata dia.

Keluarnya sertifikat ini, kata dia, membuat mangga Cempuro dan Semar diakui seluruh Indonesia dan dunia.

Lebih lanjut, dia mengaku belum ada rencana menyebarluaskan mangga keraton ke masyarakat umum. Rencananya dua varietas mangga itu akan ditanam di tanah sultan ground (SG).

Menurutnya, selain mangga, tanaman lain juga akan di lahan sultan ground seluas 2,8 hektar yang berada di Bambanglipuro, Bantul, 

"Sultan ground sekitar 2,8 hektar yang nanti untuk menanam perbanyakan 2 varietas ini dan varietas lain ternyata di keraton banyak pohon mangga belum ada namanya,” kata dia.

Sukidi menambahkan ada satu jenis tanaman lain yang kini diajukan untuk mendapatkan sertifikasi.

“Satu yang akan kami ajukan lagi tanamanya itu sudah begitu tua sangat tua. Mungkin kalau hitung-hitungan teknis kalau tidak segera diselamatkan akan roboh dan ini jadi bagian dari usaha dinas pertanian untuk pelestarian sumber daya genetik,” jelas dia.

Halaman:


Terkini Lainnya

Truk Terguling hingga Masuk Jurang di Bantul, Obat Nyamuk Bakar Berhamburan di Jalanan

Truk Terguling hingga Masuk Jurang di Bantul, Obat Nyamuk Bakar Berhamburan di Jalanan

Yogyakarta
Kemenlu Sebut 165 WNI Terancam Hukuman Mati, Terbanyak di Malaysia dengan Kasus Narkoba

Kemenlu Sebut 165 WNI Terancam Hukuman Mati, Terbanyak di Malaysia dengan Kasus Narkoba

Yogyakarta
Sakit Hati Difitnah Curi Ayam, Pria di Gunungkidul Bunuh Nenek Tetangganya Sendiri

Sakit Hati Difitnah Curi Ayam, Pria di Gunungkidul Bunuh Nenek Tetangganya Sendiri

Yogyakarta
Curi Sepeda Motor, Pria Asal Sukoharjo 'Didor' Polisi di Gunungkidul

Curi Sepeda Motor, Pria Asal Sukoharjo "Didor" Polisi di Gunungkidul

Yogyakarta
Pelaku Pembunuhan Nenek di Gunungkidul Ditangkap, Motif Sakit Hati Difitnah

Pelaku Pembunuhan Nenek di Gunungkidul Ditangkap, Motif Sakit Hati Difitnah

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 20 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 20 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Diskominfo Pati Kesulitan Ubah Cap Negatif Sukolilo di Google Maps, Ini Alasannya

Diskominfo Pati Kesulitan Ubah Cap Negatif Sukolilo di Google Maps, Ini Alasannya

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 20 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 20 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Pilkada 2024, Bupati Bantul Bantah Pecah Kongsi dengan Wakilnya

Pilkada 2024, Bupati Bantul Bantah Pecah Kongsi dengan Wakilnya

Yogyakarta
Alami Kecelakaan Tunggal, Pengendara Motor di Bantul Ditemukan Tewas di Bawah Jembatan

Alami Kecelakaan Tunggal, Pengendara Motor di Bantul Ditemukan Tewas di Bawah Jembatan

Yogyakarta
Mengenal Blondo, Kuliner Lawas dari Sisa Pembuatan Minyak Kelapa

Mengenal Blondo, Kuliner Lawas dari Sisa Pembuatan Minyak Kelapa

Yogyakarta
Usai Tabrak Lari Anggota DPRD Terpilih Asmat, Pelaku Sempat Jalan-jalan ke Malioboro

Usai Tabrak Lari Anggota DPRD Terpilih Asmat, Pelaku Sempat Jalan-jalan ke Malioboro

Yogyakarta
Tabrak Lari Anggota DPRD Terpilih Asmat, Pelaku Sempat Konsumsi Sabu

Tabrak Lari Anggota DPRD Terpilih Asmat, Pelaku Sempat Konsumsi Sabu

Yogyakarta
Lagi, Sampah Menumpuk di Jalanan Kota Yogyakarta

Lagi, Sampah Menumpuk di Jalanan Kota Yogyakarta

Yogyakarta
4 Jemaah Haji Asal DIY Meninggal Dunia di Tanah Suci, Apa Penyebabnya?

4 Jemaah Haji Asal DIY Meninggal Dunia di Tanah Suci, Apa Penyebabnya?

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com