Upacara bendera di kawasan wisata Bukit Klangon digelar untuk menyongsong peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia.
Selain itu, juga untuk menghormati dan mengenang jasa-jasa para pahlawan yang telah gugur.
Dalam upacara bendera di Bukit Klangon ini, Danramil Cangkringan Kapten Suparno bertindak sebagai inspektur upacara.
Di dalam amanat saat upacara bendera, Kapten Suparno mengatakan upacara digelar untuk menyambut peringatan proklamasi kemerdekaan RI 17 Agustus 1945.
"Juga untuk mengenang jasa para pahlawan kusuma bangsa dalam merebut dan mempertahankan Republik Indonesia," ujar Kapten Suparno.
Baca juga: DPRD Kota Yogyakarta Dilantik, Ketua Sementara Jamin Pilkada Tak Pengaruhi Pembentukan AKD
Kapten Suparno menuturkan, pada tahun 1949 tercatat dalam sejarah tentara Belanda menyerbu sekitar Argomulyo, Cangkringan, Sleman. Di dalam penyerbuan itu, rumah-rumah penduduk di sekitar Argomulyo dibakar oleh tentara Belanda.
Tentara Belanda juga menangkap Kepala Desa Argomulyo bernama Suharjo.
Kemudian juga menangkap Carik Desa bersama Sukarman. Keduanya gugur setelah ditembak di persawahan.
"Selain dua perangkat desa itu, ada delapan penduduk yang gugur," tuturnya.
Kapten Suparno melanjutkan, Kadet Akademi Militer beserta pasukan dari Laskar Rakyat kemudian melakukan penyerbuan terhadap tentara Belanda. Serbuan itu membuat tentara Belanda pun harus mundur ke Kaliurang.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang