YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan orang mengikuti upacara bendera di Bukit Klangon, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman, yang berjarak sekitar 4 Km dari puncak Gunung Merapi.
Upacara ini digelar untuk menyongsong peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia.
Upacara bendera yang digelar pada Jumat (16/08/2024) pagi diikuti oleh warga masyarakat, perangkat Kalurahan Glagaharjo, TNI, Polri dan komunitas relawan. Bahkan, turut pula mengikuti upacara sejumlah wisatawan.
Lurah Glagaharjo, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman, Suroto mengatakan, kegiatan upacara bendera di Bukit Klangon ini sudah beberapa kali digelar.
Baca juga: Avanza Tabrak Tebing di Bantul Yogyakarta, Empat Orang Luka-luka
"Menyongsong (HUT Republik Indonesia), besok kita resmi ada upacara. Jadi ini sudah beberapa kali dilaksanakan karena kegiatan kita menyongsong. Ini kali yang enam kalau enggak tujuh," ujar Suroto, usai mengikuti upacara bendera di Bukit Klangon, Sleman, Jumat (16/08/2024).
Bendera Merah Putih yang dikibarkan dalam upacara di Bukit Klangon berukuran cukup besar yakni 9x6 meter.
Bendera ini dibawa belasan orang berjalan kaki dari gerbang masuk kawasan wisata Bukit Klangon.
Bendera tersebut kemudian dikibarkan di tiang setinggi 17 meter yang berada di atas bukit Klangon dengan latar Gunung Merapi.
Selain itu, ada juga bendera Merah Putih berukuran kecil yang dikibarkan di sekitar kawasan Bukti Klangon. Jumlah bendera Merah Putih berukuran kecil yang dipasang ada 79.
"Ukuran bendera sama seperti tahun lalu. Untuk bendera kecil yang dipasang di sekitar Bukit Klangon jumlahnya sesuai HUT, 79," tuturnya.
Dijelaskan Suroto upacara bendera yang digelar tepat satu hari sebelum peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia ini sebagai bentuk penghormatan kepada para pahlawan kemerdekaan.
"Di sini dulu pejuang dengan penjajah ada pertempuran di sini. Jadi memang di sini ada ceritanya, bukan hanya kita ada acara saja tapi memang kita memperingati di sini karena untuk menghormati para pejuang-pejuang yang telah gugur itu," urai dia.
Suroto menyampaikan, peserta yang diundang ada sekitar 300 orang dari berbagai elemen. Kemudian, di luar undangan juga tetap diperbolehkan untuk mengikuti kegiatan upacara.
"Lepas dari undangan kita yang ada di sini, kita juga bebas untuk warga masyarakat dan pengunjung yang ada di sini," ujar dia.
Baca juga: Novita Mawar Sharon, Mahasiswi Akuntansi Jadi Anggota DPRD Termuda di Yogyakarta
Menurut Suroto, warga masyarakat dan pengunjung antusias mengikuti kegiatan upacara bendera di kawasan wisata Bukit Klangon.
Setiap tahun wisatawan yang datang untuk mengikuti ucapacara bendera semakin bertambah.
Bahkan, ada wisatawan yang sudah datang ke kawasan wisata Bukit Klangon pada malam harinya.
"Masyarakat dan juga dari pengunjung sangat antusias untuk mengikuti upacara di sini. Jadi mereka sudah mengagendakan, contoh tadi malam itu juga sudah ada banyak yang ada di sini karena pengen mengikuti upacara untuk pengunjung khususnya," ucap dia.
Salah satu wisatawan asal Medan yang sedang menempuh kuliah di Solo, Jawa Tengah, Dea Hutabarat mengaku baru pertama kali ini datang melihat upacara bendera di Bukit Klangon.
"Kita dari Solo. Baru pertama kali, keren sih," ucap Dea.
Menurut Dea, upacara bendera ini dari sisi suasana berbeda dengan lainya. Sebab, digelar di kawasan Bukit Klangon dan terlebih dengan latar Gunung Merapi.
"Background Gunung Merapi kan keren ya, ya itu sih. Suasananya," pungkasnya.