YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang Teras Malioboro 2 mendatangi Balai Kota Yogyakarta, Senin (5/8/2024).
Kedatangan para pedagang ini untuk memenuhi undangan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta terkait unek-unek pada pedagang.
Ketua Koperasi Tri Dharma Arif Usman mengapresiasi undangan dari Penjabat Wali Kota Yogyakarta yang baru.
Baca juga: Polresta Yogyakarta Panggil 4 Pedagang Teras Malioboro, Diperiksa Terkait Kasus Apa?
Lantaran selama ini dirinya sudah lama bersurat kepada Penjabat Wali Kota Yogyakarta. Bahkan selama 6 kali namun tidak ada tindak lanjutnya.
“Penjabat Wali Kota membuka dialog dengan Tri Dharma, selama ini Pj yang lama kita bersurat 6 sampai 7 kali tidak diterima. Ini awal semoga PJ baru benar-benar punya pikiran yang bersih untuk menampung keluhan kita,” ujarnya saat ditemui di Balai Kota Yogyakarta, Senin (5/8/2024).
Dalam kesempatan ini pihaknya menyampaikan beberapa hal seperti meminta agar dilibatkan dalam rencana relokasi Teras Malioboro 2.
“Ada satu poin dari PJ Wali Kota Yogyakarta, bahwa kita adalah subyek bukan obyek, setiap kali ada kebijakan sebagai subyek kita akan dilibatkan,” ucap dia.
Baca juga: Asal-Usul Nama Malioboro, Benarkah dari Marlborough atau Malyabhara?
Para pedagang Teras Malioboro 2 datamgi kantor Gubernur DIY, Jumat (2/8/2024)
Lanjut dia, selain itu para pedagang juga berharap detail engineering design (DED) bisa berubah.
Diharapkan dengan adanya revisi DED, pihaknya dapat dilibatkan dalam pembuatan DED sehingga dapat mengakomodir kepentingan para pedagang.
“Kita tidak anti-pemerintah, kita tidak menentang kebijakan pemerintah, tetapi yang kita tentang adalah ketidakadilan dalam komunikasi,” kata dia.
“DED Sudah jadi, kita tidak dilibatkan, harapan kita DED dihentikan harapan kita ayo bicara bareng untuk buat DED yang baru ke depan seperti apa,” jelas dia.
Menurut Arif, setelah pertemuan dengan PJ Wali Kota Yogyakarta Sugeng Purwanto, dijanjikan akan ada komunikasi lanjutan dengan melibatkan para pedagang.
“Dalam waktu dekat akan ada komunikasi dua arah,” imbuh dia.
Untuk diketahui Pedagang Teras Malioboro 2 adalah lokasi sementara sebelum para pedagang dipindah ke lokasi yang baru yakni di Ketandan dan Beskalan.
Kedua lokasi ini masih berada di sekitar Jalan Malioboro.
Baca juga: 2.923 Wisatawan dan Pengusaha di Malioboro Diperingatkan Satpol PP, Apa yang Terjadi?
Di sisi lain Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sugeng Purwanto mengatakan bahwa Pemkot Yogyakarta sudah berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi para pedagang.
Bahkan menurut Sugeng pihaknya juga siap untuk bertemu dengan seluruh pedagang yang ada di Teras Malioboro 2.
“Ketemu kabeh pun ya ra masalah (ketemu semuanya juga enggak ada masalah), tapi kan masalahnya secara teknis tidak dimungkinkan sehingga perwakilan itu menjadi konsistensi yang mungkin,” kata dia.
Disinggung soal waktu pertemuan, Sugeng mengatakan, sampai sekarang belum bisa menentukannya.
“Ini tidak semudah yang kita bayangkan ada 1.041 (pedagang) isi dari keinginannya juga 1.041 macam, tidak mungkin policy bisa memuaskan semua. Ini kita kondisikan, agar semua bisa diterima semua pihak,” pungkasnya.
Baca juga: Ratusan Wisatawan di Malioboro Kena Tegur Jogobaran Selama Libur Lebaran, Mengapa?
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang