Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompos Bercampur Sampah Resahkan Petani Pesisir Bantul Yogyakarta

Kompas.com - 03/07/2024, 06:50 WIB
Markus Yuwono,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah petani di kawasan lahan pasir di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diresahkan dengan adanya pupuk kompos bercampur sampah. 

Panewu Sanden, Deni Ngajis Hartono, mengatakan, pihaknya sudah melakukan pengecekan di tempat pembuangan pupuk kompos di lahan pasir yang berada di Kalurahan Gadingsari dan hasilnya memang benar, masih banyak pupuk yang belum terolah secara maksimal.

Selain itu, muncul banyak sampah plastik.

Baca juga: TPA Piyungan Resmi Ditutup, Bagaimana dengan Pengelolaan Sampah di DIY?

Dijelaskannya, dari informasi yang didapatkan, petani Sanden mendapatkan tawaran terkait pupuk kompos sepekan lalu. Bahkan sempat dikirim kompos yang kondisinya bagus. 

Beberapa petani lalu tertarik, dan dikirim kompos dengan kondisi yang baik. Namun kiriman berubah menjadi banyak sampah basah dan menimbulkan bau.

"Saya terus tadi saya cek ke lokasi. Ternyata dari penglihatan saya itu masih berbentuk sampah dan belum jadi pupuk, jumlahnya banyak sekitar 10 truk kalau dilihat dari lokasinya tadi," ujarnya, saat dihubungi wartawan melalui telepon, Selasa (2/7/2024) malam. 

Baca juga: Depo Sampah di Mandala Krida Penuh, Pedagang Keluhkan Omzet Anjlok dan Ganggu Kesehatan


Baca juga: Bunuh dan Buang Bayi di Tong Sampah, Mahasiswi Magelang Ini Melahirkan Sendirian di Kamarnya

Minta sampah untuk diambil kembali

Pihaknya meminta kepada petani di Sanden, khususnya Patihan untuk berkoordinasi dengan Kapanewon jika mendapat tawaran kompos.

Jangan sampai menimbulkan masalah baru, karena sampah masih menjadi permasalahan utama saat ini.

"Warga yang meminta pun sudah minta maaf dan tidak akan memesan lagi," kata dia. 

Deni mengatakan sudah berkoordinasi dengan pihak yang membuang untuk diangkut kembali.

"Kami konfirmasi ke DLH Kota dan saya minta sampah-sampah itu untuk diambil kembali. Karena perlu ada komunikasi dengan daerah dalam hal ini Panewu, karena selama ini dari Kota sendiri tidak ada kordinasi dengan kami," kata dia. 

Baca juga: Pemulung di Magelang Temukan Mayat Bayi Terbungkus Kresek di Tong Sampah

Sementara itu, Ketua Asosiasi Petani Pantai Selatan Bantul, Edy Nugroho mengatakan, truk tidak hanya membuang kompos di wilayah Kalurahan Poncosari namun, juga di Kelurahan Gadingsari, Kapanewon Sanden. Sudah ada belasan truk yang membuang di lahan pasir milik petani. 

Sopir beralasan membuang sampah yang telah menjadi pupuk organik atas permintaan petani.

"Ada banyak sampah yang dibuang," kata Edy. 

Terpisah, Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih meminta para petani tidak menerima tawaran apapun dari pihak manapun terkait kompos. Pihaknya memastikan Pemkab Bantul tidak mengetahui terkait hal itu.

"Itu liar dan tidak koordinasi dengan Pemkab Bantul, dan apa yang dikatakan sebagai pupuk itu juga belum teruji," kata dia. 

Baca juga: Mayat Bayi Terbungkus Kresek Ditemukan di Tong Sampah Magelang, Ibunya Jadi Tersangka

Pihaknya sudah memberikan kuasa kepada Panewu Sanden agar berkoordinasi dengan Kapolsek, Danramil untuk dilakukan pencegahan dan jika diperlukan bisa meningkat hingga tindakan hukum.

Pihaknya belum bisa memastikan tindakan terkait kompos bercampur sampah tersebut.

"Saya tidak yakin itu dari Pemkot, tapi dari manapun itu harus dilakukan pencegahan," kata dia. 

Baca juga: Mengenal Kapal Pembersih Sampah Neon Moon II yang Disumbangkan Coldplay ke Sungai Cisadane

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 5 Juli 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 5 Juli 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Lebat

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 5 Juli 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 5 Juli 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Yogyakarta
Mengenal Kebo Bule yang Ikut dalam Tradisi Malam 1 Suro Keraton Surakarta

Mengenal Kebo Bule yang Ikut dalam Tradisi Malam 1 Suro Keraton Surakarta

Yogyakarta
PDI-P Tergoda Elektabilitas Kaesang di Jateng, PSI Puji Puan Maharani

PDI-P Tergoda Elektabilitas Kaesang di Jateng, PSI Puji Puan Maharani

Yogyakarta
Sampah Dibuang Sembarangan, Pencemaran Sungai di Kota Yogya Meningkat

Sampah Dibuang Sembarangan, Pencemaran Sungai di Kota Yogya Meningkat

Yogyakarta
177 Sertifikat Penambah Nilai di PPDB Yogyakarta Dicoret, Ini Alasanya

177 Sertifikat Penambah Nilai di PPDB Yogyakarta Dicoret, Ini Alasanya

Yogyakarta
Gedungnya Berstatus Cagar Budaya, SD di Yogya Ini Tak Bisa Langsung Perbaiki Atap yang Rusak

Gedungnya Berstatus Cagar Budaya, SD di Yogya Ini Tak Bisa Langsung Perbaiki Atap yang Rusak

Yogyakarta
Ramai soal Sampah di Pundong Disebutkan dari Kota Yogyakarta, DLH: Kesalahan Teknis

Ramai soal Sampah di Pundong Disebutkan dari Kota Yogyakarta, DLH: Kesalahan Teknis

Yogyakarta
Warga Terdampak Penambangan di Gunungkidul Khawatir Longsor, Minta Bekas Galian Segera Ditutup

Warga Terdampak Penambangan di Gunungkidul Khawatir Longsor, Minta Bekas Galian Segera Ditutup

Yogyakarta
Tak Masuk Kerja, Anggota Polres Gunungkidul Dipecat

Tak Masuk Kerja, Anggota Polres Gunungkidul Dipecat

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 4 Juli 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 4 Juli 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 4 Juli 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 4 Juli 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Petir

Yogyakarta
Kakek di Boyolali Diduga Tewas Bakar Diri, Polisi Temukan Botol Bekas Isi Bensin

Kakek di Boyolali Diduga Tewas Bakar Diri, Polisi Temukan Botol Bekas Isi Bensin

Yogyakarta
TPA Ilegal Ditemukan di Bantul, Sampahnya Diduga dari Kota Yogyakarta

TPA Ilegal Ditemukan di Bantul, Sampahnya Diduga dari Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Jalan Supit Urang Solo, Lorong Jebakan yang Melindungi Keraton Kasunanan Surakarta

Jalan Supit Urang Solo, Lorong Jebakan yang Melindungi Keraton Kasunanan Surakarta

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com