"Perubahan arus masuk keluar ini dimaksudkan untuk memberikan akses kemudahan gedung di area utara termasuk gedung ibu dan anak yang di dalamnya ada IGD khusus ibu dan anak serta dilakukan monitoring dan evaluasi setiap hari," katanya lagi.
Menurut Banu, kemacetan bukan disebabkan adanya sistem cashless yang akan diterapkan. Sebab selama masa uji coba ini sistem pembayaran melalui manual.
Baca juga: 33 Pasien Covid-19 Meninggal Dunia, Ini Penjelasan RSUP Dr Sardjito Yogyakarta
Di sisi lain, faktor yang mendukung kemacetan lainnya lantaran masyarakat belum sepenuhnya mengetahui perubahan arah pintu masuk baru. Sehingga berakibat banyak kendaraan yang melampaui pintu masuk dan akhirnya harus putar balik.
"Kami mohon maaf dan mohon dukungan seluruh masyarakat terkait uji coba ini akan dilakukan selama lima hari ke depan dan selanjutnya akan kami evaluasi terlebih dahulu untuk pelaksanaan berikutnya," paparnya.
Banu mengimbau agar warga masyarakat yang hendak ke RSUP Dr Sardjito Yogyakarta dapat menggunakan layanan transportasi umum.
"Para pengunjung RSUP Dr Sardjito dapat menggunakan layanan transportasi umum seperti bus Trans Jogja, karena adanya keterbatasan lahan di RSUP Dr Sardjito," pungkasnya.
Baca juga: Cak Nun Terbaring Dirawat di RSUP Sardjito, Progress: Mohon Doanya
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang