Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Gaug, Sirine Belanda yang Dulu Jadi Isyarat Bahaya, Kini Penanda Buka Puasa

Kompas.com - 21/03/2024, 23:23 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

"Saat saya unggah itu banyak yang komen, kalau ternyata di daerah lain juga banyak gaug seperti ini," kata dia.

Menurut Sofyan, dulunya Gaug digunakan untuk penanda adanya bahaya. Sekarang Gaug digunakan upada acara-acara tertentu.

Terdapat kurang lebih 3 Gaug di Kota Yoguakarta yakni di Pakualaman, Pasar Beringharjo, dan Pelengkung Gading. Menurut dia ada perbedaan suara antara Gaug di Beringharjo dengan yang berada di Pelengkung Gading.

"Kalau yang di Pelengkung Gading ini melengking, mungkin kalau zaman dulu kalau untuk memberitahu adanya bahaya suaranya naik turun. Ini untuk menjaga jadi tuas hanya diarahkan ke atas. Setelah melengking langsung turunkan," kata dia.

Sofyan menambahkan jangkauan suara Gaug Pelengkung Gading lebih jauh jika ke arah selatan karena masih sedikit bangunan-bangunan bertingkat.

"Kalau ke utara, barat, timur itu jangkauannya nggak jauh banyak bangunan bertingkat. Kalau ke selatan banyak masih jarang bangunan bertingkat. Bahkan di medsos juga ada yang komen kalau suara sampai ke Madukismo (pabrik gula)," kata dia.

Baca juga: Penjualan Busana Muslim di Bandung Selama Ramadhan Naik 3 Kali Lipat

Sementara itu Sejarawan sekaligus Dosen Universitas Sanata Dharma, Silverio Raden Lilik Aji Sampurno mengatakan, Gaug dulunya memang digunakan sebagai penanda bahaya terutama jika terjadi saat adanya serangan udara.

"Udah dari zaman Belanda dibuka, difungsikan kalau ada perang, srrangan udara jadi penanda aja," katanya.

Menurut data yang dimilikinya, suara Gaug dulunya bisa menjangau sampai jarak 5 kilometer. Namun saat ini karena banyaknya bangunan bertingkat jangkauan suara sudah tidak bisa seperti dulu.

"Pada masa lalu itu bangunan tidak semasif sekarang dan menurut data sampai radius 5 kilometer terdengar," ucap Rio.

Selain bangunan yang berpengaruh untuk jangkauan suara Gaug adalah polusi udara dan juga polusi suara dari kendaraan.

"Kalau sekarang polusi udara, dan hanya sekitar itu saja gak sampai ke tengah kota. Tugu pun sudah tidak terdengar," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Yogyakarta
Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Yogyakarta
Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Yogyakarta
ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

Yogyakarta
Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Yogyakarta
Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Yogyakarta
Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Yogyakarta
Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Yogyakarta
Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Yogyakarta
Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Yogyakarta
Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Seorang Pekerja Tertimpa Bangunan Proyek Revitalisasi Benteng Keraton, Ini Kata Pemda DIY

Seorang Pekerja Tertimpa Bangunan Proyek Revitalisasi Benteng Keraton, Ini Kata Pemda DIY

Yogyakarta
Pemda DIY Segera Buka Kanal Aduan Layanan Publik dan Sampah, Berikut Informasinya

Pemda DIY Segera Buka Kanal Aduan Layanan Publik dan Sampah, Berikut Informasinya

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com