Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Legi Kotagede, Pasar Tradisional Tertua di Kota Yogyakarta

Kompas.com - 24/02/2024, 21:29 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Banyak yang mengira Pasar Beringharjo adalah pasar tradisional tertua di Kota Yogyakarta, namun ternyata hal tersebut kurang tepat.

Pasar tradisional tertua di Kota Yogyakarta justru adalah Pasar Legi Kotagede yang telah ada sejak abad ke-16.

Baca juga: Makam Raja-Raja Mataram di Kotagede: Sejarah dan Daftar Nama Raja yang Dimakamkan

Seperti diketahui, Pasar Beringharjo didirikan oleh pada masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono I ketika membangun Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat pada 1758.

Sementara, Pasar Legi Kotagede justru sudah ada sejak berdirinya Kerajaan Mataram Islam di tahun 1549.

Baca juga: Sejarah Kotagede, Ibu Kota Kerajaan Mataram Islam yang Pertama

Lokasi Pasar Legi Kotagede ada di Jalan Mentaok Raya, Kelurahan Purbayan, Kecamatan Kotagede, Kota Yogyakarta.

Nama pasar ini diambil dari hari pasaran menurut kalender Jawa, di mana pada zaman dulu di hari pasaran Legi terjadi aktivitas transaksi jual beli yang paling ramai.

Baca juga: 5 Tempat Makan Sekitar Pasar Kotagede Yogyakarta untuk Wisata Kuliner

Sejarah Pasar Legi Kotagede

Keberadaan Pasar Legi Kotagede masih terkait dengan sejarah Kerajaan Mataram Islam yang berpusat di Kotagede.

Dilansir dari laman Dinas Kebudayaan DI Yogyakarta, hal ini bermula dari sebuah hadiah yang diberikan Sultan Hadiwijaya pemimpin Kesultanan Pajang kepada Ki Ageng Pamanahan dan Ki Penjawi yang berhasil menyingkirkan Arya Penangsang pada tahun 1549.

Ki Ageng Pamanahan dan Ki Penjawi mendapat hadiah tanah di kawasan Alas Mentaok yang saat itu masih berupa hutan.

Sebagai penguasa di daerah tersebut, Ki Ageng Pamanahan pun berganti nama menjadi Ki Gede Mataram atau Ki Ageng Mataram.

Saat membuka Alas Mentaok menjadi sebuah kota, sebelum membangun istana atau pemukiman di kawasan Mataram, Ki Gede Pemanahan terlebih dahulu membangun Sargedhe atau Pasar Gede.

Pasar yang menjadi pusat ekonomi dianggap jauh lebih penting bagi masyarakat Mataram daripada kerajaan sebagai pusat pemerintahan.

Keberadaan sebuah pasar bukan hanya dianggap sebagai pusat ekonomi, namun menjadi tempat interaksi warga dengan segala bentuk kegiatan yang bisa terjadi di dalamnya.

Saat itu, tata kota atau wilayah telah menganut konsep Catur Gatra Tunggal, sama halnya dengan sebuah kerajaan pada umumnya.

Catur Gatra Tunggal berarti dalam sebuah pemerintahan harus memiliki empat hal, yaitu keraton sebagai pusat pemerintahan, alun-alun sebagai tempat berkumpul dan budaya, masjid sebagai tempat ibadah, dan pasar sebagai pusat ekonomi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BPBD Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Bangun Rumah Tahan Gempa

BPBD Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Bangun Rumah Tahan Gempa

Yogyakarta
Sopir Ngantuk Berat, Mobil Muatan Beras Terjun ke Sungai Kulon Progo

Sopir Ngantuk Berat, Mobil Muatan Beras Terjun ke Sungai Kulon Progo

Yogyakarta
Perahu Dihantam Ombak, Nelayan di Gunungkidul Terombang-ambing di Lautan

Perahu Dihantam Ombak, Nelayan di Gunungkidul Terombang-ambing di Lautan

Yogyakarta
Libur Panjang, Persewaan iPhone di Gunungkidul Laris Diburu Anak Muda

Libur Panjang, Persewaan iPhone di Gunungkidul Laris Diburu Anak Muda

Yogyakarta
Sampah Diduga dari Luar Gunungkidul Dibuang Sembarangan di Tengah Hutan

Sampah Diduga dari Luar Gunungkidul Dibuang Sembarangan di Tengah Hutan

Yogyakarta
Wakil Bupati dan Eks Sekda Sleman Berebut Tiket Pilkada dari PDI-P

Wakil Bupati dan Eks Sekda Sleman Berebut Tiket Pilkada dari PDI-P

Yogyakarta
5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

Yogyakarta
Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Yogyakarta
Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Yogyakarta
Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Yogyakarta
Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Yogyakarta
ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

Yogyakarta
Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Yogyakarta
Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Yogyakarta
Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com