Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Babon ANIEM yang Menyimpan Cerita Masuknya Jaringan Listrik di Yogyakarta

Kompas.com - 06/07/2023, 22:46 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Masyarakat dan wisatawan di Kota Yogyakarta kerap dibuat penasaran dengan keberadaan bangunan tua di dekat persimpangan jalan yang disebut babon ANIEM.

Kota Yogyakarta diketahui masih memiliki tiga bangunan babon ANIEM peninggalan Hindia Belanda.

Ketiga babon ANIEM ini masih berdiri kokoh di tengah persimpangan di depan Taman Parkir Abu Bakar Ali Malioboro, persimpangan Jalan F.M. Noto Kotabaru, dan di Pasar Kotagede.

Baca juga: Siti Hinggil, Tempat Singgasana Sultan di Keraton Yogyakarta

Dilansir dari laman kebudayaan.jogjakota.go.id, babon ANIEM dibangun perusahaan penyedia listrik swasta yang ada di Hindia Belanda.

Perusahaan penyedia listrik swasta ini bernama Algemeene Nederlandsch-Indische Electriciteits-Maatschappij atau biasa disebut sebagai ANIEM.

Baca juga: Mengenal Abdi Dalem Keraton Yogyakarta: Tugas, Pangkat, Pengangkatan, hingga Pemberhentian

Dilansir dari laman Kemendikbud, ANIEM merupakan perusahaan yang berada di bawah NV Handelsvennootschap yang sebelumnya bernama Maintz & Co yang berdiri pada tahun 1897.

Pada awal abad 19 ANIEM menjadi perusahaan paling sukses dan paling besar di Hindia Belanda, dengan induk perusahaan yang berkedudukan di Kota Amsterdam, Belanda.

Baca juga: Kisah Abdi Dalem Mertolulut, Algojo Keraton Yogyakarta yang Melakukan Eksekusi Atas Perintah Raja

Apa Itu Babon ANIEM?

Babon ANIEM adalah bangunan gardu listrik yang dibangun ANIEM, perusahaan penyedia listrik swasta Hindia Belanda.

Masyarakat Jawa menggunakan sebutan babon ANIEM untuk menyebut bangunan gardu yang berfungsi sebagai salah satu transformasi pendistribusian jaringan listrik di beberapa wilayah Kota Yogyakarta.

Bentuk bangunan gardu listrik kuno di Yogyakarta ini dominan empat persegi panjang, secara keseluruhan dengan dinding terbuat dari batu bata.

Terdapat perlubangan dinding yang berbentuk jendela dan pintu berbahan besi, ventilasi dan cantilever.

Pada babon ANIEM di Jalan Abu Bakar Ali terdapat tulisan angka 29 pada dinding dan tulisan peringatan berbahasa Indonesia ‘awas elestrik’, tulisan Jawa yang berbunyi ‘sing ngemèk mati’ (yang menyentuh meninggal), dan tulisan latin Bahasa Belanda berbunyi Levensgesvaar sudah dihilangkan (bekas masih terlihat).

Tulisan tersebut dicetak pada sebuah plat yang ditempel pada bagian daun pintu.

Pada keempat temboknya, sisi utara, timur, selatan dan barat terdapat garis-garis horizontal yang dibuat menonjol sehingga terbagi menjadi tiga bagian, bawah-tengah-atas.

Babon ANIEM dahulu memang berada di tempat-tempat strategis, baik berada di titik simpul jejalur maupun berada di pinggir utama.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Yogyakarta
Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Yogyakarta
Penyair Joko Pinurbo Meninggal, Butet: Kehilangan Sedulur Sinorowedi

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, Butet: Kehilangan Sedulur Sinorowedi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Yogyakarta
Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Yogyakarta
Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Yogyakarta
Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Yogyakarta
Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Yogyakarta
Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Yogyakarta
Tak Mau 'Snack Lelayu' Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Tak Mau "Snack Lelayu" Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com