Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut “Snack" Lelayu Saat Pelantikan KPPS di Sleman, Petugas Khawatirkan Kesejahteraan

Kompas.com - 27/01/2024, 09:50 WIB
Dani Julius Zebua,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

 

KULON PROGO, KOMPAS.com – Tahap pelantikan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang berlangsung serentak di Kabupaten Kulon Progo, DIY sudah selesai dilakukan pada Kamis (25/1/2024).

Pelantikan menyisakan kesah. Beberapa anggota KPPS yang dilantik khawatir, kesejahteraan mereka nantinya tidak terjamin selama bertugas.

Salah satu anggota KPPS yang ragu itu, Himawan Aprianta dari Sentolo. Keraguannya timbul setelah pelantikan hanya dibekali snack yang berisi roti basah, kue kering, dan gelas air mineral.

Tidak ada nasi kotak apalagi uang transportasi di pelantikan itu. Bayangan pada pelaksanaan tugas hingga hari pencoblosan pemilu pun dirasa suram.

Baca juga: Viral Snack Lelayu Saat Pelantikan KPPS Sleman, KPU RI Sempat Minta Konfirmasi

“Kemarin pelantikan, kami hanya dapat snack dalam kisaran Rp 8.000. Uang transport tidak ada,” kata Himawan di halaman Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kulon Progo, Jumat (26/1/2024).

Himawan yang seorang pekerja bangunan ini mengaku bisa menghasilkan Rp 80.000-100.000 setiap hari dari pekerjaannya.

Bagi Himawan, ketika ikut pelantikan anggota KPPS artinya akan sulit mendapat uang untuk penghidupan. Sebab ada banyak kegiatan yang harus dilakukan seperti bimbingan teknis (bimtek) hingga masa pencoblosan. Tentu banyak waktu akan dikorbankan.

Padahal dia berharap melalui anggota KPPS bisa lebih sejahtera.

Ia membandingkan dengan rumor bahwa anggota KPPS di kabupaten lain mendapat nasi boks dan uang transport saat pelantikan.

“Pertimbangan ekonomi, ke depannya harapan saya kesejahteraan dipikirkan. Jadi untuk menjadi petugas KPPS banyak yang tertarik,” kata Himawan.

Pemuda ini datang ke KPU bersama dengan paguyuban Manunggaling Dukuh Kulon Progo (Madukoro). Paguyuban beranggotakan seluruh kepala dusun di Kulon Progo.

Para dukuh (kepala dusun) menyalurkan aspirasi KPPS ke KPU untuk didengarkan dan bisa menjadi perhatian.

Paguyuban Manunggaling Dukuh Kulon Progo atau paguyuban dukuh se-Kulon Progo mendatangi Kantor KPU Kulon Progo untuk menyalurkan harapan pada kesejahteraan saat menjalankan tugas ke depan di Pemilu 2024 ini.KOMPAS.COM/DANI JULIUS Paguyuban Manunggaling Dukuh Kulon Progo atau paguyuban dukuh se-Kulon Progo mendatangi Kantor KPU Kulon Progo untuk menyalurkan harapan pada kesejahteraan saat menjalankan tugas ke depan di Pemilu 2024 ini.

"Semoga apa yang kami suarakan didengar dan ditindaklanjuti KPU sehingga pelaksanaan pemilu sukses lancar tapi kesejahteraan KPPS itu benar diperhatikan," kata Ketua Madukoro, Risdiyanto Dwi Atmojo.

Petugas KPPS di Kulon Progo banyak yang bekerja sebagai buruh harian lepas.

“Tentunya kalau untuk harian akan berkurang hasilnya," kata Risdiyanto.

Risdiyanto menilai, uang transportasi bisa menjadi pengganti dari penghasilan harian warga yang hilang karena tidak bekerja. Tapi uang ini tidak ada.

Sementara itu, snack yang diterima saat pelantikan KPPS dirasa tidak sebanding dengan anggaran Rp 15.000 per orang.

Usut punya usut, kebijakan uang transportasi dan konsumsi saat pelantikan berbeda-beda di kabupaten lain.

“Ini menimbulkan keresahan,” katanya.

Risdiyanto dukuh Pongangan di Sentolo. Ia berharap semua berkaca pada Pemilu 2019. Petugas KPPS bekerja sangat keras dan menguras energi maupun kesehatan selama dua hari ketika itu. Trauma masa itu belum hilang.

Paguyubannya pun datang ke KPU Kulon Progo menyalurkan aspirasi berharap kesejahteraan KPPS diperhatikan.

Baca juga: Soal Snack Pelantikan KPPS di Sleman, Harga Rp 15.000 Disunat Jadi Rp 2.500 oleh Vendor

Hanya beda di pelantikan

KPU Kulon Progo tidak menganggarkan uang transportasi bagi KPPS saat pelantikan. Hal ini ditegaskan oleh Sekretaris KPU Kulon Progo, Widi Purnama.

Anggaran konsumsi untuk pelantikan hanya Rp 15.000 per orang atau setara makanan ringan.

“Kita tidak sampai siang dan sebatas snack saja. Tidak ada makan siang. Tidak ada (uang) transport," kata Widi di KPU Kulon Progo.

Widi mengungkapkan, memang ada kebijakan berbeda antar KPU kabupaten kota di DIY di pelantikan. Hal sama seperti di Kulon Progo juga berlangsung di dua kabupaten lain di DIY.

“Kita sudah komunikasi, untuk hari ini sama se-DIY. Mulai hari ini untuk Bimtek (bimbingan teknis) dengan pelaksanaan di masing-masing tempat, sama hari ini (ada uang transportasi). Tapi kemarin memang ada perbedaan," kata Widi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penyu Lekang Ditemukan Mati di Bantul, Diduga akibat Makan Sampah Plastik

Penyu Lekang Ditemukan Mati di Bantul, Diduga akibat Makan Sampah Plastik

Yogyakarta
Buang Sampah Sembarangan, Warga Sleman Didenda Rp 1 Juta

Buang Sampah Sembarangan, Warga Sleman Didenda Rp 1 Juta

Yogyakarta
Mau Corat-coret Seragam, 20 Pelajar di Yogyakarta Diciduk Polisi

Mau Corat-coret Seragam, 20 Pelajar di Yogyakarta Diciduk Polisi

Yogyakarta
Pemkab Bantul Keluarkan Tips Memilih Kendaraan untuk 'Study Tour'

Pemkab Bantul Keluarkan Tips Memilih Kendaraan untuk "Study Tour"

Yogyakarta
Kirim Pil Yarindo untuk Anak di Rutan Bantul, Ibu Ini Diamankan

Kirim Pil Yarindo untuk Anak di Rutan Bantul, Ibu Ini Diamankan

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Upayakan Tambah Volume Pengolahan Sampah di Pihak Swasta

Pemkot Yogyakarta Upayakan Tambah Volume Pengolahan Sampah di Pihak Swasta

Yogyakarta
Jelang Idul Adha, Penjual Kambing di Yogyakarta Siapkan Dokter Pribadi untuk Ternaknya

Jelang Idul Adha, Penjual Kambing di Yogyakarta Siapkan Dokter Pribadi untuk Ternaknya

Yogyakarta
Sekolah di Sleman yang Ingin Gelar 'Study Tour' Harus Izin ke Dinas Pendidikan, Ini Alasannya

Sekolah di Sleman yang Ingin Gelar "Study Tour" Harus Izin ke Dinas Pendidikan, Ini Alasannya

Yogyakarta
Kericuhan Pelajar di Kota Yogyakarta, 6 Sekolah Diserang Gerombolan Siswa dengan Seragam Coret-coret

Kericuhan Pelajar di Kota Yogyakarta, 6 Sekolah Diserang Gerombolan Siswa dengan Seragam Coret-coret

Yogyakarta
DLH Bantul Bingung Tangani Sampah di Jalan Sekitar Gembira Loka, Ini Penyebabnya

DLH Bantul Bingung Tangani Sampah di Jalan Sekitar Gembira Loka, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Cerita Perajin Besi di Gunungkidul Kebanjiran Orderan Jelang Idul Adha

Cerita Perajin Besi di Gunungkidul Kebanjiran Orderan Jelang Idul Adha

Yogyakarta
Soal Tawuran Pelajar di Yogyakarta, Ketum PP Muhammadiyah: Fanatisme Sekolah yang Tinggi

Soal Tawuran Pelajar di Yogyakarta, Ketum PP Muhammadiyah: Fanatisme Sekolah yang Tinggi

Yogyakarta
40 PNS di Kulon Progo Ajukan Cuti karena Mau Naik Haji, Separuhnya adalah Guru

40 PNS di Kulon Progo Ajukan Cuti karena Mau Naik Haji, Separuhnya adalah Guru

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com