Jafar mengaku, sudah empat kali datang ke Solo untuk menyaksikan Grebeg Maulud Nabi Muhammad.
"Tiap tahun pasti ke sini. Saya ke sini sejak tahun 2013," ungkap Jafar.
Kerabat Keraton Solo, GKR Koes Moertiyah Wandasari atau Gusti Moeng mengatakan, dua pasang gunungan tradisi Grebeg Maulud dibuat melibatkan belasan abdi dalem.
Proses pembuatan dua pasang gunungan tersebut membutuhkan waktu sekitar dua pekan.
"Gunungan dibuat sejak tanggal 10 September 2023, ya dua minggu," kata Gusti Moeng.
Tafsir Anom Keraton Solo, KRT Muh Muhtarom mengatakan, gunungan dalam tradisi Grebeg Maulud menggambarkan bahwa hidup ini tidak bisa lepas dari laki-laki dan perempuan.
Baca juga: Revitalisasi Dimulai Oktober, Keraton Solo Minta Pemkot Tak Khawatir soal Pemindahan PKL
Gunungan jaler menggambarkan laki-laki. Gunungan laki-laki berisi sayur-sayuran mentah. Ada kacang panjang, terong, wortel, cabai dan lain-lain.
"Artinya kita seorang suami mampu mengupayakan mencari kebutuhan keluarga seperti bekerja dan seterusnya," terang dia.
Kemudian gunungan istri adalah makanan siap saji. Artinya, istri harus mampu menerima hasil dari suami untuk keluarganya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.