Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Grebeg Maulud, Puncak Peringatan Maulid Nabi di Keraton Yogyakarta

Kompas.com - 27/09/2022, 19:07 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Sejak masa pemerintahan Sultan Hamengkubuwono I, Kraton Kasultanan Yogyakarta mengenal sebuah tradisi atau hajad dalem yang bernama Grebeg.

Grebeg berasal dari bahasa Jawa, ""Brebeg"" atau ""Gumerebeg"" yang berarti suara ribut yang ditimbulkan oleh sorakan dari para penonton.

Baca juga: Makna Gunungan dalam Tradisi Grebeg Keraton Yogyakarta dan Solo

Selain itu, tradisi Grebeg juga identik dengan keberadaan Gunungan yang terdiri dari makanan seperti sayuran, kacang-kacangan, cabai merah, telur, beberapa makanan berbahan dasar beras sebagai simbol kemakmuran dan kesejahteraan.

Baca juga: Songgo Buwono, Kuliner Ningrat dari Keraton Yogyakarta yang Penuh Filosofi

Tradisi grebeg Kraton Kasultanan Yogyakarta diadakan tiga kali yang waktunya ditentukan berdasarkan penanggalan Islam, salah satunya adalah Grebeg Maulud.

Baca juga: Benteng Baluwerti, Saksi Sejarah Perkembangan Keraton Yogyakarta

Diawali dengan Sekaten

Dilansir dari laman Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta, rangkaian acara Maulid Nabi di Kraton Kasultanan Yogyakarta akan dibuka dengan upacara Sekaten.

Upacara Sekaten dimulai pada tanggal 5 bulan Mulud (Rabiul Awal) dan berlangsung selama tujuh hari, yaitu sampai dengan tanggal 11 Mulud (Rabiul Awal) tengah malam.

Tanda dimulainya Sekaten adalah dibunyikannya gamelan pusaka Kyai Gunturmadu dan Kyai Nagawilaga.

Setelah itu gamelan Sekaten dipindahkan dari Keraton ke Masjid Besar dan dimainkan selama tujuh hari.

Upacara sekaten ditutup dengan pembacaan Risalah Maulid Nabi Muhammad SAW oleh Pengulu Keraton yang diselenggarakan di Masjid Besar Yogyakarta dan diikuti dengan upacara kondur gongso yaitu mengembalikan gamelan Sekaten ke Keraton.

Setelah ditutupnya Sekaten, maka hari berikutnya dimulailah puncak acara dengan berlangsungnya Grebeg Maulud.

Pelaksanaan Grebeg Maulud

Tradisi Grebeg Maulud adalah puncak acara dari perayaan hari kelahiran Nabi Muhammad S.A.W atau yang biasa dikenal dengan perayaan Maulid Nabi di Kraton Kasultanan Yogyakarta.

Grebeg Maulud dilaksanakan pada tanggal 12 bulan Mulud (Rabiul Awal) yang dimulai sejak pukul 07.30 WIB.

Acara diawali dengan parade para pengawal istana atau bregada yang terdiri dari Bregada Wirobrojo, Daeng, Patangpuluh, Jogokaryo, Prawirotomo, Nyutro, Ketanggung, Mantrijero, Surokarso, dan Bugis yang mengenakan seragam kebesaran masing-masing.

Pasukan ini akan berparade dari halaman utara Kemandungan dari Kraton menyeberangi Sitihinggil dan menuju ke Pagelaran di alun-alun utara.

Setelah itu pada pukul 10.00, tujuh buah Gunungan yang telah dipersiapkan akan dibawa meninggalkan Keraton Yogyakarta dengan didahului oleh pasukan Bugis dan Surokarso.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Yogyakarta
Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Yogyakarta
Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Yogyakarta
Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Yogyakarta
Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Yogyakarta
Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Yogyakarta
Tak Mau 'Snack Lelayu' Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Tak Mau "Snack Lelayu" Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Yogyakarta
Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Yogyakarta
Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Yogyakarta
Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Yogyakarta
Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Yogyakarta
Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com