KOMPAS.com - Yogyakarta tidak hanya dikenal sebagai kota yang kaya akan budaya, tapi berbagai peristiwa sejarah tercatat pernah terjadi di tempat ini.
Peristiwa sejarah ini ada yang terjadi ketika Yogyakarta berdiri hingga ketika telah resmi bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Baca juga: 12 Tempat Bersejarah di Yogyakarta, dari Peninggalan Kerajaan Mataram Islam hingga Masa Kemerdekaan
Tak hanya tercatat berbagai buku sejarah, berbagai peristiwa sejarah ini juga diabadikan dalam monumen, prasasti, bahkan masih terus diperingati setiap tahunnya.
Menarik untuk diketahui, berikut adalah sederet peristiwa sejarah yang pernah terjadi di Yogyakarta.
Baca juga: Hubungan 3 Bangunan di Sumbu Filosofi Yogyakarta, Apa Maknanya?
Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat berdiri setelah ditandatanganinya Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755
Setelah itu, Pangeran Mangkubumi mulai memimpin Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dengan gelar Sri Sultan Hamengku Buwono I.
Baca juga: 11 Senjata Tradisional Khas Yogyakarta, Tidak Hanya Keris dan Tombak
Dilansir dari laman kratonjogja.id, proklamasi atau Hadeging Nagari Ngayogyakarta Hadiningrat dikumandangkan pada tanggal 13 Maret 1755.
Selanjutnya, Sultan Hamengku Buwono I memulai pembangunan Keraton Yogyakarta pada tanggal 9 Oktober 1755.
Lokasi keraton ini konon adalah bekas pesanggrahan yang bernama Garjitawati yang digunakan untuk istirahat iring-iringan jenazah raja-raja Mataram yang akan dimakamkan di Imogiri.
Versi lain menyebut bahwa lokasi keraton merupakan sebuah mata air yang bernama Umbul Pacethokan, yang ada di tengah hutan Beringan.
Selama Kompleks Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dibangun, Sri Sultan Hamengku Buwono I dan keluarganya tinggal di Pesanggrahan Ambar Ketawang yang sekarang termasuk wilayah Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman.
Baru pada tanggal 7 Oktober 1756, Sri Sultan Hamengku Buwono I memasuki Keraton Yogyakarta. Peristiwa ini ditandai dengan sengkalan memet: Dwi Naga Rasa Tunggal dan Dwi Naga Rasa Wani.
Geger Sepoy atau Geger Sepehi adalah peristiwa sejarah di Yogyakarta berupa penyerbuan pasukan Inggris terhadap Keraton Yogyakarta yang terjadi pada tanggal 19-20 Juni 1812.
Sebutan Geger Sepoy diambil dari nama Brigade Sepoy yaitu tentara yang direkrut Inggris dari warga India yang sudah terlebih dulu masuk ke wilayah jajahannya.
Saat itu pasukan Inggris yang dipimpin oleh Letnan Gubernur Thomas Stamford Raffles memang tengah berusaha menancapkan demi bisa menguasai Pulau Jawa.
Namun usaha pasukan Inggris terhalang oleh sikap penolakan yang ditunjukkan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono II.
Raffles memanfaatkan konflik keluarga yang memperlemah pertahanan kasultanan untuk menggempur dan menundukan Kasultanan Yogyakarta.
Akibat peristiwa Geger Sepoy, Sri Sultan Hamengku Buwono II beserta para paneran yang masih tersisa ditangkap oleh pasukan Inggris.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.