YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Bakal calon Presiden (Bacapres), Ganjar Pranowo memiliki pandangan berbeda dengan Ketua Umum (Ketum) PDI-P Megawati Soekarnoputri soal nasib Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Diketahui, Megawati sempat menyebut ingin membubarkan lembaga antirasuah itu. Sementara Ganjar menilai KPK perlu diperkuat.
"(KPK) dikuatkan," katanya dalam dialog "3 Bacapres Bicara Gagasan" di Grha Sabha Universitas Gadjah Mada (UGM) Selasa (19/09/2023).
Baca juga: Ganjar Pranowo Soal Usulan Parpol Dapat Bantuan Rp 1 Triliun dari APBN: Masih Sama
Dia pun tetap ingin agar ada revisi regulasi meski sejumlah pihak menilai sebagai pelemahan KPK.
"Harus saya jawab ketiga kalinya. Satu dikuatkan, kedua revisi regulasi. Revisi regulasi itu membutuhkan, satu treatment tersendiri, political interplay, " kata Ganjar.
Menurutnya masih banyak tantangan dalam pemberantasan korupsi. Salah satunya budaya korupsi yang masih terjadi di Indonesia.
"Tantangannya sudah saya sampaikan kepada teman-teman. Pertama, kebiasan kita korup, kerja nyogok, mau dapat proyek nyogok, dan kemudian ketemu seseorang ketangkap OTT KPK, siapa aktor (budaya korup)," kata Ganjar.
Menurutnya untuk mengatasi hal ini semua aparat penegak hukum perlu diperkuat.
"Maka saya tuliskan dalam solusi ini, penguatan Kejaksaan KPK, dan Kepolisian sebagai APH (aparat penegak hukum). (KPK) sepakat dikuatkan," tuturnya.
Sebelumnya, Megawati mengaku pernah mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar membubarkan KPK. Pernyataan itu Megawati sampaikan ketika hadir sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP) di The Tribrata, Jakarta, Senin (21/8/2023).
"Saya sampai kadang-kadang bilang sama Pak Jokowi, 'sudah deh bubarkan saja KPK itu Pak, menurut saya enggak efektif'," kata Megawati.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.