Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Pranowo Soal Usulan Parpol Dapat Bantuan Rp 1 Triliun dari APBN: Masih Sama

Kompas.com - 19/09/2023, 20:12 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Bakal Calon Presiden dari Partai PDI Perjuangan (PDI-P) Ganjar Pranowo menjelaskan tentang usulan yang pernah dilontarkan terkait parpol mendapat bantuan Rp 1 trilliun setiap dari APBN.

Bakal Calon Presiden dari Partai PDI Perjuangan (PDI-P) Ganjar Pranowo hadir memenuhi undangan acara "3 Bacapres Bicara Gagasan" yang digelar atas kerja sama UGM dengan Narasi Mata Najwa di Grhra Sabha Pramana, Selasa (19/9/2023).

Presenter Najwa Sihab melontarkan pertanyaan tentang usulan Ganjar Pranowo pada tahun 2021 terkait parpol mendapat bantuan Rp 1 trilliun dari APBN.

Baca juga: Harta Ganjar Rp 13 M, Sebut Pembiayaan Pilpres Dilakukan Bersama-sama Partai

 

Najwa Sihab bertanya apakah Ganjar Pranowo masih memiliki gagasan yang sama dengan hal tersebut.

Ganjar Pranowo menjawab jika gagasannya masih sama dengan yang dilontarkanya pada 2021 lalu.

"Masih, sebenarnya tidak itu Mbak. Lebih jauh lagi ketika saya masih di DPR RI," ujar
dalam acara "3 Bacapres Bicara Gagasan" yang digelar atas kerja sama UGM dengan Narasi Mata Najwa di Grhra Sabha Pramana

Ganjar menyampaikan tidak ada demokrasi tanpa partai politik. Tidak ada calon presiden yang tidak diusulkan oleh partai politik.

"Apa yang ingin saya ceritakan, pernah saya menjadi tim lobi, pernah saya menjadi ketua pansus, pernah saya menjadi anggota pansus ketika memyusun undang-undang Parpol dan Pemilu termasuk Pilpres," ucapnya.

Baca juga: Ini Tempat Romantis di UGM Menurut Ganjar Pranowo

Saat itu, lanjut Ganjar, sampai dengan pembahasan sumber pendanaan partai politik adalah badan usaha milik partai. Namun Ganjar mengungkapkan saat itu tidak ada yang setuju.

"Partai saat ini suaranya hanya dihargai sedikit sekali sehingga akumulasinya bergantung dari representasi seluruh jumlah yang ada. Apa yang terjadi? Duitnya sedikit," bebernya.

Ganjar menuturkan ada dua tim yang kemudian berangkat ke Amerika dan Jerman untuk membandingkan.

"Amerika saya kira lebih pada personal yang masuk, tapi sistem kepartaian di Eropa berbeda, Jerman berbeda. Maka kenapa banyak sekali yayasan yang ada di sana," urainya.

Menurut Ganjar, jika tidak ekstrim multi partai tetapi simple multi partai maka partai tidak terlalu banyak.

"Jika partai tidak terlalu banyak Rp 1 trilliun untuk  jalannya demokrasi tidak terlalu banyak. Tapi ada catatannya, karena ini duit negara maka pengelolaanya harus transparan dan akuntabel dan BPK turun untuk memeriksa itu," jelasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 23 September 2023: Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 23 September 2023: Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Gunung Merapi Keluarkan 148 Kali Guguran Lava Selama Sepekan, Suaranya Terdengar di Pos Babadan

Gunung Merapi Keluarkan 148 Kali Guguran Lava Selama Sepekan, Suaranya Terdengar di Pos Babadan

Yogyakarta
Dugaan Keracunan, Dinkes Gunungkidul Tunggu Hasil Uji Laboratorium Makanan

Dugaan Keracunan, Dinkes Gunungkidul Tunggu Hasil Uji Laboratorium Makanan

Yogyakarta
Kebakaran Lahan di Kulon Progo Kembali Berulang, BPBD: Akibat Bakar Sampah dan Membuka Ladang

Kebakaran Lahan di Kulon Progo Kembali Berulang, BPBD: Akibat Bakar Sampah dan Membuka Ladang

Yogyakarta
Tanggap Darurat Bencana Kekeringan, Pemkab Kulon Progo Siapkan 900.000 Liter Air untuk Warga

Tanggap Darurat Bencana Kekeringan, Pemkab Kulon Progo Siapkan 900.000 Liter Air untuk Warga

Yogyakarta
Ada 826 Lowongan PPPK Tenaga Pendidik di Pemda DIY, Paling Banyak untuk Guru BK

Ada 826 Lowongan PPPK Tenaga Pendidik di Pemda DIY, Paling Banyak untuk Guru BK

Yogyakarta
4 Tahun Lalu Sempat Bikin Heboh, Air Sumur Bor Tanpa Pompa Ini Masih Mengalir Deras meski Kemarau

4 Tahun Lalu Sempat Bikin Heboh, Air Sumur Bor Tanpa Pompa Ini Masih Mengalir Deras meski Kemarau

Yogyakarta
Ada Pasukan Gajah Saat Grebeg Maulud Keraton Yogyakarta, 'Drone' Dilarang Terbang

Ada Pasukan Gajah Saat Grebeg Maulud Keraton Yogyakarta, "Drone" Dilarang Terbang

Yogyakarta
Mbah Panut 'Simbah Nikah' Bertemu Cinta Lama di Usia 57 Tahun, Polisi Tertua akan Pensiun Tahun Depan

Mbah Panut "Simbah Nikah" Bertemu Cinta Lama di Usia 57 Tahun, Polisi Tertua akan Pensiun Tahun Depan

Yogyakarta
Orangtua Bocah 10 Tahun yang Meninggal Diduga Keracunan di Gunungkidul Takkan Menuntut

Orangtua Bocah 10 Tahun yang Meninggal Diduga Keracunan di Gunungkidul Takkan Menuntut

Yogyakarta
Diduga Keracunan Massal, Satu Anak di Gunungkidul Tewas

Diduga Keracunan Massal, Satu Anak di Gunungkidul Tewas

Yogyakarta
Hilang 3 Bulan, Kades di Blora Bantah Kabur karena Kasus Korupsi Dana Desa

Hilang 3 Bulan, Kades di Blora Bantah Kabur karena Kasus Korupsi Dana Desa

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 22 September 2023: Pagi hingga Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 22 September 2023: Pagi hingga Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Kronologi Truk Tabrak Rumah di Solo, Berawal Hendak Menyalip lalu Oleng

Kronologi Truk Tabrak Rumah di Solo, Berawal Hendak Menyalip lalu Oleng

Yogyakarta
Pengakuan Orangtua Pembuang Bayi Kembar di Sungai Buntulan, Sleman

Pengakuan Orangtua Pembuang Bayi Kembar di Sungai Buntulan, Sleman

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com