Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinding, Kaca hingga Atap Sekolah Memutih Gara-gara Debu Jalan Rusak, Guru-Siswa Gantian Sakit

Kompas.com - 04/09/2023, 18:05 WIB
Dani Julius Zebua,
Khairina

Tim Redaksi

Leres meyakini, jumlah siswa merosot jumlahnya tahun ini terkait kondisi sekolah tidak sehat. “Sudah 10 tahun terakhir seperti ini,” kata Leres.

Baca juga: Tak Ditemukan Debu Vulkanik, Penerbangan Tetap Normal di Bandara YIA

Bardal menceritakan, dirinya menjadi guru di SD 2 ini sejak 2012. Kondisi jalan sudah rusak berat dan semakin parah dari waktu ke waktu. 

Banyak kasus terjadi karena jalan rusak ini. Tidak sedikit pelajar maupun guru yang tergelincir karena jalan licin karena hujan. Bahkan, guru dan murid bergiliran sakit pada saluran pernafasan. 

“Anak-anak ada saja yang sakit, seperti batuk. Begitu sesak, jadi batuk, batuknya gatal. Lama-lama kena debu seperti ini,” kata Bardal. 

“Saat ini saja ada dua guru dan satu murid yang terserang sakit pada pernafasan,” kata Bardal.

 

Banyak jalan rusak

Dukuh (kepala dusun) Gendol Sahfitri mengungkapkan, panjang jalan rusak parah yang berada di depan sekolah lebih dari 200 meter. 

Menurut Sahfitri, tidak ada perbaikan jalan selama lima tahun belakang di jalan itu. Akibatnya, debu beterbangan ketika truk dan motor lewat, aktivitas sekolah terganggu. 

“Saya kira (jalan) ini yang paling urgen diperbaiki. Dampak debu pada anak sekolah, pendidikan terganggu,” kata Sahfitri di kantornya.

Tidak hanya berdampak pada aktivitas belajar sekolah, pasar Wage – Pon di dekat sekolah juga terdampak, juga 15 kepala keluarga yang berada di sekitaran jalan. 

Sejatinya, kerusakan jalan tidak hanya depan sekolah. Bila diinventarisir ada lima ruas jalan kabupaten rusak dengan kondisi serupa di wilayahnya.

Lurah Banyuroto, Sudalja menceritakan, ia sudah beberapa kali menyampaikan kesulitan warga  akibat jalan rusak di depan SDN 2 Wonorejo lewat beberapa forum. Ia pernah pula bersurat yang ditujukan pada dinas terkait yang menangani jalan rusak. Namun, sampai sekarang belum ada kejelasan. 

“Banyak yang belum tersentuh, bentuknya aspal tapi rusak,” kata Sudalja.

Lurah mengungkapkan, 50 persen jalan kabupaten di wilayahnya masih rusak dan belum terbangun baik. Progres pembangunan jalan rusak itu tidak menggembirakan. Sebaliknya, pembangunan jalan desa malah lebih cepat terealisir ketimbang jalan kabupaten. 

“Kalau desa sudah banyak yang terbangun,” kata Sudalja di kantornya.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Ditemukan Selamat, 2 Nelayan Gunungkidul Disambut Tangis Haru Keluarga

Ditemukan Selamat, 2 Nelayan Gunungkidul Disambut Tangis Haru Keluarga

Yogyakarta
Hilang 2 Hari, Nelayan Ditemukan Terombang-ambing karena Mesin Kapal Rusak

Hilang 2 Hari, Nelayan Ditemukan Terombang-ambing karena Mesin Kapal Rusak

Yogyakarta
Kapal Karam, Nelayan di Gunungkidul Kirim Video kepada Petugas Minta Pertolongan

Kapal Karam, Nelayan di Gunungkidul Kirim Video kepada Petugas Minta Pertolongan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Gunungkidul, Hasil Pencarian Masih Nihil

Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Gunungkidul, Hasil Pencarian Masih Nihil

Yogyakarta
Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Yogyakarta
Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Yogyakarta
Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com