Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Skripsi Tak Lagi Jadi Syarat Lulus, Mahasiswa UGM: Patut Dilihat sebagai Hal Baru

Kompas.com - 31/08/2023, 16:12 WIB
Wijaya Kusuma,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan Kebudayaan Risert dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim tidak mewajibkan skripsi menjadi syarat kelulusan mahasiswa S1.

Aturan itu tertuang dalam Permendikbudristek No.53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.

Peraturan tersebut diluncurkan Mendikbud Ristek Nadiem Makarim dalam Merdeka Belajar Ke-26: Transformasi Standar Nasional dan Akreditasi Pendidikan Tinggi, pada Selasa (29/8/2023).

Baca juga: Rektor: IPB Sudah Lakukan Tidak Wajib Skripsi sejak 2019

Beberapa mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) menyampaikan pendapatnya terkait dengan kebijakan tersebut.

Mahasiswa Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM) angkatan 2020, Fira Nursaifah Marsaoly mengatakan saat ini sedang dalam proses bimbingan untuk penyusunan skripsi.

"Sebagai mahasiswa Fisipol melihat ini sebagai salah satu kebijakan baru ya," ujar Fira Nursaifah Marsaoly saat ditemui Kompas.com di Universitas Gadjah Mada (UGM), Kamis (31/8/2023).

Fira melihat kebijakan tersebut sejalan dengan program Merdeka Belajar. Adanya kata merdeka itu, kemudian pemerintah dalam hal ini Kemendikbudristek membuat kebijakan yang lain.

Sebuah kebijakan yang tidak membatasi mahasiswa bahwa syarat kelulusan bukan hanya sebatas skripsi saja. Namun ada berbagai macam bentuk yang bisa dilakukan oleh mahasiswa sebagai syarat kelulusan.

"Syarat kelulusan itu tidak hanya sebatas skripsi saja, melainkan ada berbagai macam bentuk misalnya proyek, atau mungkin dari mahasiswa fakultas lain itu ada semacam praktik yang mungkin langsung terjun ke dunia kerja," urainya.

Baca juga: USK Sambut Baik Aturan Mahasiswa Lulus Kuliah Tidak Wajib Skripsi

Menurut Fira, kebijakan Kemendikbudristek patut dilihat sebagai hal yang baru. Kebijakan tersebut juga patut untuk dicoba diterapkan di Indonesia. Hanya saja tetap harus dilakukan monitoring terkait penerapan kebijakan tersebut.

"Harus kita lihat apakah sesuai dengan visi misi pendidikan itu sendiri atau mungkin tidak sejalan atau bahkan menghambat pendidikan itu sendiri. Tapi menurut saya bisa patut dicoba dan dilihat dulu, apakah nantinya ke depan kalau ada poin yang menghambat pendidikan itu sendiri berarti harus ada evaluasi," tandasnya.

Fira mengaku saat ini memang sedang dalam proses mengerjakan skripsi dan itu akan tetap dilanjutkan. Tetapi Fira tidak keberatan ketika nantinya diminta untuk mengerjakan hal baru yang sejalan dengan kebijakan Kemendikbudristek.

"Misalkan di tengah jalan dosen pembimbing saya mengajukan hal yang baru, atau sejalan dengan kebijakan tersebut saya juga tidak masalah. Bukanya menelantarkan skripsi saya, tetapi kalau bisa sekali jalan kemudian ada proyek yang langsung saya turun ke dunia kerja itu mungkin akan jauh lebih baik lagi," ucapnya.

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (UGM) angkatan 2019, Fentia Wiagisti melihat kebijakan Kemendikbudristek merupakan terobosan baru dan sangat baik.

"Sekarang ini menurut saya dalam menyelesaikan tugas akhir itu tidak hanya berkutat pada karya ilmiah saja. Tetapi project itu juga bisa, karena disitu ketika kita bisa project maka dari skill-skill yang digunakan oleh mahasiswa itu bisa berkembang lagi, jadi tidak hanya berkutat pada hal-hal yang berbau dengan karya tulis," ungkapnya.

Baca juga: Penjelasan Mendikbud Ristek: Skripsi Bukan Dihapus, tapi Jadi Opsi Kelulusan Mahasiswa

Fentia Wiagisti menilai kebijakan tersebut tidak akan menurunkan mutu dari para lulusan perguruan tinggi.

Sebab dengan adanya kebijakan itu mahasiswa lebih diberikan kebebasan untuk mengembangkan kemampuanya. Terlebih saat ini sedang marak-maraknya mahasiswa menjalankan program magang.

"Menurut saya ketika mahasiswa diberikan wadah untuk mengembangkan dirinya lebih baik, lewat project untuk menyelesaikan tugas akhirnya maka itu bisa mengembangkan mahasiswa itu sendiri. Sehingga kualitas pendidikan akan semakin bagus," urainya.

Melalui kebijakan itu, mahasiswa lanjut Fentia Wiagisti tidak hanya disiapkan untuk sekedar menyelesaikan tugas akhirnya. Tetapi juga disiapkan untuk lebih cepat mengaplikasikan apa yang telah dipelajari.

"Di dunia kerja sendiri kita tidak hanya berkutat dengan tulisan, tetapi juga hal-hal yang berbau dengan praktik," ungkapnya.

Sementara itu, mahasiswa Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) angkatan 2020 Algamma Paramayudha melihat kebijakan tersebut suatu hal yang bagus. Sebab ada beberapa yang mungkin melihat skripsi hanya formalitas sebagai syarat kelulusan.

"Kalau melihat ke belakang, misalnya Saya Maba (mahasiswa baru) kebijakan itu bagus juga, soalnya ada beberapa dari kita yang mungkin menganggap skripsi itu cuma formalitas buat kelulusan. Itu bisa diganti dengan kayak ujian praktik di perusahaan magang atau lainya," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Benteng Keraton Yogyakarta dan Bagian-bagian Bangunannya

Sejarah Benteng Keraton Yogyakarta dan Bagian-bagian Bangunannya

Yogyakarta
5 Pesan Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir untuk Jemaah Haji Indonesia

5 Pesan Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir untuk Jemaah Haji Indonesia

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Melihat Ratusan Mobil Kuno di Magelang, dari VW sampai Buick Riviera

Melihat Ratusan Mobil Kuno di Magelang, dari VW sampai Buick Riviera

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Libur Panjang, Jip Wisata Lava Tour Merapi Diserbu Wisatawan

Libur Panjang, Jip Wisata Lava Tour Merapi Diserbu Wisatawan

Yogyakarta
BPBD Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Bangun Rumah Tahan Gempa

BPBD Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Bangun Rumah Tahan Gempa

Yogyakarta
Sopir Ngantuk Berat, Mobil Muatan Beras Terjun ke Sungai Kulon Progo

Sopir Ngantuk Berat, Mobil Muatan Beras Terjun ke Sungai Kulon Progo

Yogyakarta
Perahu Dihantam Ombak, Nelayan di Gunungkidul Terombang-ambing di Lautan

Perahu Dihantam Ombak, Nelayan di Gunungkidul Terombang-ambing di Lautan

Yogyakarta
Libur Panjang, Persewaan iPhone di Gunungkidul Laris Diburu Anak Muda

Libur Panjang, Persewaan iPhone di Gunungkidul Laris Diburu Anak Muda

Yogyakarta
Sampah Diduga dari Luar Gunungkidul Dibuang Sembarangan di Tengah Hutan

Sampah Diduga dari Luar Gunungkidul Dibuang Sembarangan di Tengah Hutan

Yogyakarta
Wakil Bupati dan Eks Sekda Sleman Berebut Tiket Pilkada dari PDI-P

Wakil Bupati dan Eks Sekda Sleman Berebut Tiket Pilkada dari PDI-P

Yogyakarta
5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com