Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampung Pemburu Kelelawar di Kulon Progo, Berburu Hanya Saat Musim Kemarau

Kompas.com - 14/08/2023, 16:08 WIB
Dani Julius Zebua,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Kelelawar bersembunyi di sana. Warga tidak bisa melihat posisi kelelawar yang ada di tebing atas.

"Mata biasa, tanpa alat, tidak bisa melihat gerombolan kelelawar. Karena begitu tingginya," kata Mulyanto.

Asap membumbung dalam lorong ke atas. Kelelawar jatuh bila kena asap. Warga mengumpulkan kelelawar yang jatuh ke dalam karung.

Baca juga: Ilmuwan yang Kumpulkan Sampel Sars di Sebuah Goa Mengaku Digigit Kelelawar yang Terinfeksi

Kelelawar itu dimanfaatkan daging maupun jeroannya. Warga mengonsumsinya dengan cara dimasak atau diawetkan dengan cara dijemur hingga menjadi kering. Pada masa lalu, kelelawar garing bisa dikonsumsi kapan saja.

"Fermentasi itu bisa tahan berbulan-bulan," kata Mulyanto.

Warga juga memanfaatkan untuk obat. Konon katanya, hati dan jeroan codot mujarab bagi penderita asma.

Mulyanto menceritakan, semua warga satu kampung terjun ikut berburu pada masa lalu. Perjalanan waktu, warga yang menyukai aktivitas ini mulai menyusut.

Hal itu karena medan sulit dan memerlukan nyali besar untuk ikut berburu. Selain itu kawasan ini potensial longsor, ekonomi masyarakat juga lebih baik sehingga tidak perlu sulit mencari asupan hewani. Sementara, sebagian warga semakin melek ajaran agama soal apa yang boleh dan tidak boleh dimakan.

Beberapa warga masih mempertahankan tradisi ini, setidaknya 20-40 orang.

Baca juga: Usut Asal Covid-19, Wanita kelelawar China Bersedia Diperiksa WHO

Warga tidak mengemas tradisi dengan acara hingar bingar dan diketahui publik. Mereka menjaga agar tradisi tetap terjaga, terlaksana, tanpa menimbulkan antipati banyak pihak.

Musim kemarau selalu dinanti sebagai saat berburu. Ditandai ramainya cuitan kelelawar dalam curug yang terdengar dari atas.

"Kalau ada suara banyak berarti ada. Citcitcuit. Kalau terdengar dari luar, itu menandakan populasi. Kita langsung (dadakan) turun," kata Roji.

Pada masa kemarau tahun 2023 ini, warga sudah satu kali berburu. Perburuan bisa dilakukan lagi beberapa bulan ke depan bila kemarau masih panjang.

Masak Sempurna

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kulon Progo, Rina Nuryati menyatakan, beberapa studi mengungkap bahwa kelelawar merupakan rumah bagi virus maupun bakteri. Awal berkembang Covid-19 satu contoh di mana satwa ini berperan pada penyebaran penyakit.

Karena itu, makanan berupa daging kelelawar tidak direkomendasi sebagai bahan makanan bagi warga.

Baca juga: Ditemukan Virus Corona pada Kelelawar yang Ditangkap pada 2010 di Kamboja

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Yogyakarta
Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Yogyakarta
Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Yogyakarta
Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Yogyakarta
Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Yogyakarta
Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Yogyakarta
Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Yogyakarta
Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Yogyakarta
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Yogyakarta
Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Seorang Pemuda Kuras Tabungan Pensiunan Guru Senilai Rp 74,7 Juta, Modusnya Pura-pura Jadi Pegawai Bank

Seorang Pemuda Kuras Tabungan Pensiunan Guru Senilai Rp 74,7 Juta, Modusnya Pura-pura Jadi Pegawai Bank

Yogyakarta
Penyu Lekang Ditemukan Mati di Bantul, Diduga akibat Makan Sampah Plastik

Penyu Lekang Ditemukan Mati di Bantul, Diduga akibat Makan Sampah Plastik

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com