“Saya setiap hari nyelengi Rp 20.000–100.000. Biasanya untuk mengatasi hal mendadak kalau orang bank sedang tidak bisa datang,” kata Dwi.
Rina mengharapkan, pengamanan ditingkatkan. Dengan begitu, pencurian seperti ini tidak terulang.
Pemilik kios bernama Warsih (55) juga mengaku kehilangan uang karena dicuri. Semula, ia tidak curiga sama sekali saat masuk kios. Dagangan serba plastik di kios Pak Pomo yang dijaga olehnya masih rapi.
Warga Bendungan ini baru sadar kehilangan uang setelah tidak menemukan uang kembalian yang tersimpan dalam toples plastik.
“Total uang dalam toples bisa Rp 500.000-an. Buat kembalian,” kata Warsih.
Warga Bendungan ini mengaku memang tidak pernah membawa pulang uang receh untuk kembalian. Hal ini karena uang bakal terpakai setiap pagi.
Baca juga: Rumah Sekretaris Kelurahan di Situbondo Dibobol Maling, Perhiasan dan Laptop Raib
Warsih memperkirakan, maling masuk kios lewat pintu rolling door yang cuma diganjel kayu kecil. Pencuri lantas leluasa mengambil uang di dalam kios.
"Kalau di tempat kami hanya uang yang dicuri. Toko lain ada yang bandul timbangan dari kuningan. Biasanya timbangan lama yang ada bandul kuningan itu. Harga bandulnya mahal. Bandul timbangan saya warga kuning sepuhan. Lama-lama hitam," kata Warsih.
“Semoga jualan lebih laku. Uang tidak mungkin kembali. Biar Yang Kuasa yang kembali memberi rezeki. Tapi ini pengalaman mahal bagi kami,” kata Warsih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.