Salin Artikel

Tujuh Kios Pasar Tradisional di Kulon Progo Dibobol Maling dalam Semalam, 4 Selop Rokok hingga Uang Kembalian Hilang

Kepolisian Resor Kulon Progo mengungkap korban pencurian itu, yakni tujuh kios jadi korban di Pasar Bendungan di Pedukuhan Klopo X, Kalurahan Bendungan dan empat kios di Pasar Wates, Kelurahan Wates.

Kerugian tiap kios beragam, antara ratusan ribu hingga sekitar Rp 5 juta.

“Benar telah terjadi pencurian yang diketahui sekitar pukul 07.00 WIB di beberapa toko di Pasar Bendungan," kata Kasi Humas Polres Kulon Progo, Iptu Triatmi Noviartuti (Novi), Rabu (2/8/2023).

Iptu Novi mengungkapkan, awalnya Polsek Wates menerima laporan dari kepala keamanan pasar kalau beberapa kios dibobol maling. Pukul 07.00 WIB, polisi tiba menyelidiki laporan pencurian ini.

Sebanyak tujuh kios jadi korban di pasar ini. Para pemilik kios mengaku kehilangan barang yang mirip satu dengan lain.

Empat di antara tujuh kios mengaku kehilangan bandul timbangan dari kuningan. Bandul hilang itu ada yang ukuran setengah kilogram, 1 kg, bahkan ada yang 5 kg.

Selain kehilangan bandul timbangan, dua kios mengaku kehilangan uang receh tunai untuk kembalian. Satu kios lain mengaku kehilangan rokok, uang tunai dan uang recehan.

"Pencuriannya bandul timbangan dan uang dalam toko," kata Novi.

Saat ini, polisi masih menyelidiki kasus tersebut. "Pelaku atau terlapor masih dalam penyelidikan" kata Novi via pesan.

Seorang pedagang bernama Rina Dwi Wahyuni (44) mengakui kiosnya jadi salah satu korban pencurian tersebut. Ia kehilangan sedikitnya empat slop rokok, seperti Surya 16, Sampoerna Mild, hingga Djarum.

Selain itu, ia juga kehilangan uang tunai dalam celengan, uang pecahan untuk kembalian.

"Anehnya, gembok kios dari kuningan juga hilang. Mungkin dia tahu kalau kuningan ada harganya, maka dia ambil kuningannya saja dan yang bagian besi ditinggal,” kata Rina.

Rina warga Triharjo, Wates. Ia tiba di pasar pukul 06.30 WIB. Ia berencana buka pukul 07.00 WIB. Sampai ke kios, ia curiga kiosnya sudah dimasuki orang. Pasalnya, gembok pintu kios sudah berbeda urutannya, sementara gembok kuningan hilang.

Setelah melaporkan kecurigaannya ke penjaga pasar, ia memeriksa ke dalam kios yang sudah berantakan. Ternyata, celengan hilang beserta uang tunai untuk kembalian.

“Saya setiap hari nyelengi Rp 20.000–100.000. Biasanya untuk mengatasi hal mendadak kalau orang bank sedang tidak bisa datang,” kata Dwi.

Rina mengharapkan, pengamanan ditingkatkan. Dengan begitu, pencurian seperti ini tidak terulang.

Pemilik kios bernama Warsih (55) juga mengaku kehilangan uang karena dicuri. Semula, ia tidak curiga sama sekali saat masuk kios. Dagangan serba plastik di kios Pak Pomo yang dijaga olehnya masih rapi.

Warga Bendungan ini baru sadar kehilangan uang setelah tidak menemukan uang kembalian yang tersimpan dalam toples plastik.

“Total uang dalam toples bisa Rp 500.000-an. Buat kembalian,” kata Warsih.

Warga Bendungan ini mengaku memang tidak pernah membawa pulang uang receh untuk kembalian. Hal ini karena uang bakal terpakai setiap pagi.

Warsih memperkirakan, maling masuk kios lewat pintu rolling door yang cuma diganjel kayu kecil. Pencuri lantas leluasa mengambil uang di dalam kios.

"Kalau di tempat kami hanya uang yang dicuri. Toko lain ada yang bandul timbangan dari kuningan. Biasanya timbangan lama yang ada bandul kuningan itu. Harga bandulnya mahal. Bandul timbangan saya warga kuning sepuhan. Lama-lama hitam," kata Warsih.

“Semoga jualan lebih laku. Uang tidak mungkin kembali. Biar Yang Kuasa yang kembali memberi rezeki. Tapi ini pengalaman mahal bagi kami,” kata Warsih.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/08/02/221119778/tujuh-kios-pasar-tradisional-di-kulon-progo-dibobol-maling-dalam-semalam

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke