Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tujuh Kios Pasar Tradisional di Kulon Progo Dibobol Maling dalam Semalam, 4 Selop Rokok hingga Uang Kembalian Hilang

Kompas.com - 02/08/2023, 22:11 WIB
Dani Julius Zebua,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Dalam satu malam, maling santroni pasar tradisional besar di Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kepolisian Resor Kulon Progo mengungkap korban pencurian itu, yakni tujuh kios jadi korban di Pasar Bendungan di Pedukuhan Klopo X, Kalurahan Bendungan dan empat kios di Pasar Wates, Kelurahan Wates.

Kerugian tiap kios beragam, antara ratusan ribu hingga sekitar Rp 5 juta.

Baca juga: Video Viral Rumah Mewah di Surabaya Dibobol dan Dirusak Maling

“Benar telah terjadi pencurian yang diketahui sekitar pukul 07.00 WIB di beberapa toko di Pasar Bendungan," kata Kasi Humas Polres Kulon Progo, Iptu Triatmi Noviartuti (Novi), Rabu (2/8/2023).

Iptu Novi mengungkapkan, awalnya Polsek Wates menerima laporan dari kepala keamanan pasar kalau beberapa kios dibobol maling. Pukul 07.00 WIB, polisi tiba menyelidiki laporan pencurian ini.

Sebanyak tujuh kios jadi korban di pasar ini. Para pemilik kios mengaku kehilangan barang yang mirip satu dengan lain.

Empat di antara tujuh kios mengaku kehilangan bandul timbangan dari kuningan. Bandul hilang itu ada yang ukuran setengah kilogram, 1 kg, bahkan ada yang 5 kg.

Selain kehilangan bandul timbangan, dua kios mengaku kehilangan uang receh tunai untuk kembalian. Satu kios lain mengaku kehilangan rokok, uang tunai dan uang recehan.

"Pencuriannya bandul timbangan dan uang dalam toko," kata Novi.

Baca juga: Konter Pulsa di Lampung Dibobol Pencuri, Voucer Kuota Internet Senilai Rp 8 Juta Raib

Saat ini, polisi masih menyelidiki kasus tersebut. "Pelaku atau terlapor masih dalam penyelidikan" kata Novi via pesan.

Seorang pedagang bernama Rina Dwi Wahyuni (44) mengakui kiosnya jadi salah satu korban pencurian tersebut. Ia kehilangan sedikitnya empat slop rokok, seperti Surya 16, Sampoerna Mild, hingga Djarum.

Selain itu, ia juga kehilangan uang tunai dalam celengan, uang pecahan untuk kembalian.

"Anehnya, gembok kios dari kuningan juga hilang. Mungkin dia tahu kalau kuningan ada harganya, maka dia ambil kuningannya saja dan yang bagian besi ditinggal,” kata Rina.

Rina warga Triharjo, Wates. Ia tiba di pasar pukul 06.30 WIB. Ia berencana buka pukul 07.00 WIB. Sampai ke kios, ia curiga kiosnya sudah dimasuki orang. Pasalnya, gembok pintu kios sudah berbeda urutannya, sementara gembok kuningan hilang.

Setelah melaporkan kecurigaannya ke penjaga pasar, ia memeriksa ke dalam kios yang sudah berantakan. Ternyata, celengan hilang beserta uang tunai untuk kembalian.

Baca juga: ATM BTN di Kubu Raya Dirusak dan Dibobol, Begini Penampakannya

“Saya setiap hari nyelengi Rp 20.000–100.000. Biasanya untuk mengatasi hal mendadak kalau orang bank sedang tidak bisa datang,” kata Dwi.

Rina mengharapkan, pengamanan ditingkatkan. Dengan begitu, pencurian seperti ini tidak terulang.

Pemilik kios bernama Warsih (55) juga mengaku kehilangan uang karena dicuri. Semula, ia tidak curiga sama sekali saat masuk kios. Dagangan serba plastik di kios Pak Pomo yang dijaga olehnya masih rapi.

Warga Bendungan ini baru sadar kehilangan uang setelah tidak menemukan uang kembalian yang tersimpan dalam toples plastik.

“Total uang dalam toples bisa Rp 500.000-an. Buat kembalian,” kata Warsih.

Warga Bendungan ini mengaku memang tidak pernah membawa pulang uang receh untuk kembalian. Hal ini karena uang bakal terpakai setiap pagi.

Baca juga: Rumah Sekretaris Kelurahan di Situbondo Dibobol Maling, Perhiasan dan Laptop Raib

Warsih memperkirakan, maling masuk kios lewat pintu rolling door yang cuma diganjel kayu kecil. Pencuri lantas leluasa mengambil uang di dalam kios.

"Kalau di tempat kami hanya uang yang dicuri. Toko lain ada yang bandul timbangan dari kuningan. Biasanya timbangan lama yang ada bandul kuningan itu. Harga bandulnya mahal. Bandul timbangan saya warga kuning sepuhan. Lama-lama hitam," kata Warsih.

“Semoga jualan lebih laku. Uang tidak mungkin kembali. Biar Yang Kuasa yang kembali memberi rezeki. Tapi ini pengalaman mahal bagi kami,” kata Warsih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Seorang Pemuda Kuras Tabungan Pensiunan Guru Senilai Rp 74,7 Juta, Modusnya Pura-pura Jadi Pegawai Bank

Seorang Pemuda Kuras Tabungan Pensiunan Guru Senilai Rp 74,7 Juta, Modusnya Pura-pura Jadi Pegawai Bank

Yogyakarta
Penyu Lekang Ditemukan Mati di Bantul, Diduga akibat Makan Sampah Plastik

Penyu Lekang Ditemukan Mati di Bantul, Diduga akibat Makan Sampah Plastik

Yogyakarta
Buang Sampah Sembarangan, Warga Sleman Didenda Rp 1 Juta

Buang Sampah Sembarangan, Warga Sleman Didenda Rp 1 Juta

Yogyakarta
Mau Corat-coret Seragam, 20 Pelajar di Yogyakarta Diciduk Polisi

Mau Corat-coret Seragam, 20 Pelajar di Yogyakarta Diciduk Polisi

Yogyakarta
Pemkab Bantul Keluarkan Tips Memilih Kendaraan untuk 'Study Tour'

Pemkab Bantul Keluarkan Tips Memilih Kendaraan untuk "Study Tour"

Yogyakarta
Kirim Pil Yarindo untuk Anak di Rutan Bantul, Ibu Ini Diamankan

Kirim Pil Yarindo untuk Anak di Rutan Bantul, Ibu Ini Diamankan

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Upayakan Tambah Volume Pengolahan Sampah di Pihak Swasta

Pemkot Yogyakarta Upayakan Tambah Volume Pengolahan Sampah di Pihak Swasta

Yogyakarta
Jelang Idul Adha, Penjual Kambing di Yogyakarta Siapkan Dokter Pribadi untuk Ternaknya

Jelang Idul Adha, Penjual Kambing di Yogyakarta Siapkan Dokter Pribadi untuk Ternaknya

Yogyakarta
Sekolah di Sleman yang Ingin Gelar 'Study Tour' Harus Izin ke Dinas Pendidikan, Ini Alasannya

Sekolah di Sleman yang Ingin Gelar "Study Tour" Harus Izin ke Dinas Pendidikan, Ini Alasannya

Yogyakarta
Kericuhan Pelajar di Kota Yogyakarta, 6 Sekolah Diserang Gerombolan Siswa dengan Seragam Coret-coret

Kericuhan Pelajar di Kota Yogyakarta, 6 Sekolah Diserang Gerombolan Siswa dengan Seragam Coret-coret

Yogyakarta
DLH Bantul Bingung Tangani Sampah di Jalan Sekitar Gembira Loka, Ini Penyebabnya

DLH Bantul Bingung Tangani Sampah di Jalan Sekitar Gembira Loka, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Cerita Perajin Besi di Gunungkidul Kebanjiran Orderan Jelang Idul Adha

Cerita Perajin Besi di Gunungkidul Kebanjiran Orderan Jelang Idul Adha

Yogyakarta
Soal Tawuran Pelajar di Yogyakarta, Ketum PP Muhammadiyah: Fanatisme Sekolah yang Tinggi

Soal Tawuran Pelajar di Yogyakarta, Ketum PP Muhammadiyah: Fanatisme Sekolah yang Tinggi

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com