Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Yogyakarta Dorong Pengelola Destinasi Wisata Olah Sampah secara Mandiri

Kompas.com - 01/08/2023, 15:51 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Tumpukan sampah masih menghiasi di sejumlah sudut Kota Yogyakarta. Seperti di kawasan Alun-alun Selatan  dan trotoar Pasar Beringharjo yang tak jauh dari Jalan Malioboro, Kota Yogyakarta.

Terkait hal ini, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko, mengatakan bahwa pihaknya mendorong destinasi wisata untuk memiliki tempat pengolahan sampah secara mandiri.

“Semua wilayah di Kota Yogyakarta punya bank sampah sampai tingkat RW. Makanya kita dorong agar destinasi wisata punya pemilahan sampah sendiri,” kata dia, Selasa (1/8/2023).

Baca juga: Sampah Menumpuk di Trotoar Pasar Beringharjo dan Alun-alun Selatan Kota Yogyakarta

Wahyu menjelaskan bahwa Dispar Kota Yogyakarta sudah melakukan sosialisasi agar pihak yang beraktivitas di sektor wisata wajib untuk melakukan pemilahan sampah dan pengolahan lebih lanjut.

“Kami tekankan, pemilahan sampah secara kontinu. Sampah yang boleh dibuang yang benar-benar residu, tidak bisa diolah lagi, dan tidak memiliki nilai ekonomi,” kata Wahyu.

Meningkatnya jumlah wisatawan juga berpengaruh kepada sampah yang dihasilkan di Kota Yogyakarta ini. Pada bulan Juni 2023 tercatat bahwa lama tinggal di Kota Yogyakarta sudah meningkat menjadi 2,18 hari dengan belanja mencapai Rp 1,6 juta untuk tiap wisatawan.

"Tentunya pasti menimbulkan berbagai masalah juga salah satunya sampah. Tapi, sudah diantisipasi secara komprehensif oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH),” kata dia.

Sebelumnya, Sampah masih menjadi permasalahan di Kota Yogyakarta. Pada Senin (31/7/2023) sampah terlihat berserakan di dekat Pasar Beringharjo, Kota Yogyakarta.

Bahkan karena jengkel, petugas parkir di kawasan Pasar Beringharjo membuat larangan membuang sampah bertuliskan "Buang sampah di sini siap dimassa!!”

“Jengkel karena banyak yang buang di trotoar, sampah itu bukan dari pasar tapi ada orang lewat tiba-tiba buang sampah di situ,” kata petugas parkir Pasar Beringharjo Heri saat ditemui, Senin (31/7/2023).

Dia mengatakan sampah menumpuk di trotoar dekat dengan Pasar Beringharjo sejak Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan ditutup. Akhirnya lokasi tersebut dipalang agar tak ada orang yang membuang sampah sembarangan. 

Baca juga: Kebakaran di Ujung Runway Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Diduga akibat Orang Bakar Sampah

“Kemarin berserakan lalu dijadikan satu sama teman-teman, dijadikan satu di karung. Lalu dipalang bambu biar enggak pada buang di situ,” kaat dia.

Walaupun sudah diberikan tulisan dengan nada ancaman, dirinya dan teman-teman pernah memergoki seseorang yang nekat membuang sampah di area trotoar Pasar Beringharjo.

“Pernah pergoki satu orang ya enggak dimassa, tapi diingatkan dan sampahnya suruh bawa pulang lagi,” katanya.

“Harapannya sampah ini segera ditangani, karena mengganggu,” ujar dia.

Tumpukan sampah juga terlihat di sekitar kawasan Alun-alun Selatan. Pada Senin (31/7/2023) tumpukan sampah nampak di beberapa titik di Alun-alun Selatan Kota Yogyakarta.

“Paling baru tadi jam 3 pagi, hilang, ada, nanti hilang lagi,” ujar salah satu pedagang di ALun-alun selatan, Rizki (20).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Yogyakarta
Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Yogyakarta
Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Yogyakarta
ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

Yogyakarta
Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Yogyakarta
Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Yogyakarta
Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Yogyakarta
Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Yogyakarta
Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Yogyakarta
Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Yogyakarta
Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Seorang Pekerja Tertimpa Bangunan Proyek Revitalisasi Benteng Keraton, Ini Kata Pemda DIY

Seorang Pekerja Tertimpa Bangunan Proyek Revitalisasi Benteng Keraton, Ini Kata Pemda DIY

Yogyakarta
Pemda DIY Segera Buka Kanal Aduan Layanan Publik dan Sampah, Berikut Informasinya

Pemda DIY Segera Buka Kanal Aduan Layanan Publik dan Sampah, Berikut Informasinya

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com