Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jamasan Kereta Peninggalan Sri Sultan Hamengku Buwono I, Warga Antre Ambil Air Sisa Jamasan

Kompas.com - 28/07/2023, 15:16 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pintu gerbang Museum Wahanarata yang terletak di Jalan Rotowijayan, Kadipaten, Kemantren Keraton, Kota Yogyakarta sekira pukul 09.00 WIB dipenuhi warga.

Hari ini, Jumat (28/7/2023), Keraton Yogyakarta sedang melakukan jamasan kereta kencana milik penguasa pertama kerajaan itu, Sri Sultan Hamengku Buwono I.

Warga berduyun-duyun untuk menyaksikan momen jamasan kereta kencana milik Keraton ini.

Baca juga: Sejarah Masjid Pathok Negoro Wonokromo, Bentuk Syukur Kiai Welit Atas Tanah Perdikan dari HB I

Matahari mulai terik tak menyurutkan semangat warga yang datang, mayoritas yang datang kali ini sudah usia lanjut.

Jamasan adalah memandikan, atau menyucikan, sekaligus bentuk memelihara benda bersejarah peninggalan nenek moyang. Jamasan juga dapat diartikan sebagai ungkapan terima kasih atas budaya adiluhung yang ditinggalkan oleh pendahulu.

Puluhan warga datang membawa jerigen atau botol plastik bekas air minum mineral mereka membawa wadah ini untuk mengambil sisa air dari jamasan kereta kencana ini. Ngalap berkah warga menyebutnya, yakni berharap berkah kepada Tuhan dari sisa air jamasan kereta kencana.

Hari ini ada dua kereta kencana yang dijamasi di halaman Museum Wahanarata, kereta pertama bernama Kanjeng Nyai DJimat dan Kyai Harsunaba.

“Kanjeng Nyai Djimat memang dilakukan jamasan satu tahun sekali, tahun ini memang berbeda untuk Kanjeng Nyai Djimat jamasan dilakukan secara tertutup,” kata Wakil Penghageng Museum Wahanarata, Raden Riya Condrokusumo, saat ditemui di lokasi, Jumat (28/7/2023).

Condrokusumo menambahkan, untuk hari ini jamasan hanya untuk dua kereta yang ada di Museum Wahanarata. “Hari ini khusus kereta,” kata dia.

Baca juga: Berkunjung ke Keraton Yogyakarta, Kaisar Jepang Disambut Tarian Ciptaan Sultan Hamengku Buwono I

Terkait banyaknya warga yang datang membawa jerigen, Condrokusumo menjelaskan bahwa setiap tahun saat jamasan kereta kencana banyak warga yang datang ingin ngalap berkah.

“Istilahnya di Jawa itu ngalap berkah, ingin airnya dibawa pulang sebagai bentuk berkah dalem. Setiap tahun selalu datang warga sekitarnya ingin ngalap berkah,” katanya.

Condrokusumo menjelaskan Kereta Kencana Kanjeng Nyai Djimat ini menjadi salah satu kereta tertua yang dimiliki oleh Keraton Yogyakarta.

“Kanjeng Nyai Djimat ini peninggalan dari HB I, jadi salah satu yang tertua,” imbuh dia.

Bahkan masyarakat yang hendak ngalap berkah ini tidak hanya datang dari wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), satu di antaranya adalah Sucipto. Warga Indramayu ini mengatakan dirinya setiap tahun selalu hadir saat jamasan kereta kencana Keraton Yogyakarta.

Biasanya dia datang tak sendiri, tetapi rombongan bersama teman-temannya menggunakan bus dari Indramayu ke Kota Yogyakarta.

Baca juga: Menilik Masjid Sela Peninggalan Sultan Hamengku Buwono I, Arsitekturnya Mirip dengan Tamansari

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BPBD Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Bangun Rumah Tahan Gempa

BPBD Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Bangun Rumah Tahan Gempa

Yogyakarta
Sopir Ngantuk Berat, Mobil Muatan Beras Terjun ke Sungai Kulon Progo

Sopir Ngantuk Berat, Mobil Muatan Beras Terjun ke Sungai Kulon Progo

Yogyakarta
Perahu Dihantam Ombak, Nelayan di Gunungkidul Terombang-ambing di Lautan

Perahu Dihantam Ombak, Nelayan di Gunungkidul Terombang-ambing di Lautan

Yogyakarta
Libur Panjang, Persewaan iPhone di Gunungkidul Laris Diburu Anak Muda

Libur Panjang, Persewaan iPhone di Gunungkidul Laris Diburu Anak Muda

Yogyakarta
Sampah Diduga dari Luar Gunungkidul Dibuang Sembarangan di Tengah Hutan

Sampah Diduga dari Luar Gunungkidul Dibuang Sembarangan di Tengah Hutan

Yogyakarta
Wakil Bupati dan Eks Sekda Sleman Berebut Tiket Pilkada dari PDI-P

Wakil Bupati dan Eks Sekda Sleman Berebut Tiket Pilkada dari PDI-P

Yogyakarta
5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

Yogyakarta
Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Yogyakarta
Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Yogyakarta
Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Yogyakarta
Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Yogyakarta
ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

Yogyakarta
Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Yogyakarta
Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Yogyakarta
Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com