Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemda DIY Tutup TPA Piyungan 44 Hari, Bantul Minta Warga Siapkan Jugangan

Kompas.com - 22/07/2023, 15:29 WIB
Markus Yuwono,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

 


YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengeluarkan surat pemberitahuan untuk menutup tempat pembuangan akhir (TPA) Piyungan, Bantul dari 23 Juli sampai 5 September 2023 mendatang.

Sebagai salah satu daerah terdampak, Bantul meminta masyarakat untuk memilah dan membuat lubang untuk sampah.

Surat yang beredar yang ditandatangani oleh Sekda DIY Beny Suharsono menyebut lokasi zona eksisting di TPA Piyungan sudah penuh.

Sehingga dari hasil rapat dengan tiga sekda yakni Bantul, kota Yogyakarta, dan Sleman maka dilakukan penutupan sementara dari 23 Juli sampai 5 September 2023.

Baca juga: Sampah yang Masuk ke TPA Piyungan Capai 850 Ton Per Hari, Pemerintah DIY Akan Lakukan Pembatasan

Pemerintah DIY meminta agar kabupaten/kota menangani sampah mandiri.

Menanggapi hal tersebut, Sekda Kabupaten Bantul Agus Budi Raharja mengatakan, terkait penutupan TPA Piyungan Bupati Bantul akan menetapkan surat keputusan (SK) darurat sampah pada Senin (24/7/2023).

"Kami akan melaksanakan beberapa hal melalui SE Bupati, yang pertama wajib hukumnya mulai hari ini dan seterusnya pemilahan sampah organik dan non organik," kata Agus, di Pemda Bantul Jumat (21/7/2023) malam.

Dia mengatakan, masyarakat harus mulai memilah sampah mandiri seperti plastik, kaleng, bahan kaca dan kemudian organik.

Agus mengatakan, masyarakat bisa membuat tempat pembuangan sampah organik seperti zaman dulu yakni lubang yang dikenal dengan jugangan, di lingkungan sekitar rumah atau lingkungan tempat tinggal.

Untuk perumahan yang tidak mempunyai lahan yang luas bisa memanfaatkan lahan fasilitas umum.

Selain rumah tinggal juga dilakukan pasar, sekolah membuat tempat untuk penimbunan atau pengolahan sampah organik.

 

"Kita harus kembali ke belakang, membuat jugangan-jugangan (lubang) yang cukup memadahi untuk wilayah masing-masing, instansi masing-masing," kata dia.

"Masyarakat juga diimbau melalui surat edaran untuk bersama-sama melakukan gerakan pembuatan jugangan, katakanlah 100.000 jugangan di Bantul untuk rumah tangga maupun kelompok rumah tangga," kata Agus.

Agus mengatakan, untuk sampah non organik tetap menjalani pemilahan, dan harus melalui 3R.

Baca juga: TPA Piyungan Dibuka, Sampah Wajib Berjenis Organik yang Dibuang

Adapun 3R adalah reduce atau mengurangi, reuse atau menggunakan ulang dan recycle yakni mendaur ulang sampah non organik.

Adapun untuk setiap kalurahan wajib melaksanakan pengolahan sampah. Kalurahan harus membuat tempat penampungan sampah yang cukup untuk pengelolaan.

"Kalurahan kami harapkan melaksanakan pengolahan sampah secara paripurna," kata Agus.

Pemkab Bantul juga akan membuat tempat sampah organik, karena tidak semua instansi pemerintah memiliki lahan kosong.

"Terutama untuk menangani atau mengelola sampah-sampah yang selama ini rutin kita ambil melalui DLH untuk kebersihan jalan hingga kebersihan instansi-instansi termasuk mungkin di sini (Parasamya)," kata dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Gunungkidul, Hasil Pencarian Masih Nihil

Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Gunungkidul, Hasil Pencarian Masih Nihil

Yogyakarta
Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Yogyakarta
Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Yogyakarta
Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Yogyakarta
Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Yogyakarta
Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Yogyakarta
Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com