Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TPA Piyungan Dibuka, Sampah Wajib Berjenis Organik yang Dibuang

Kompas.com - 01/11/2022, 14:48 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan, DI Yogyakarta, sudah kembali dibuka, namun terdapat persyaratan bagi yang hendak membuang sampah di TPA Piyungan yakni wajib membuang sampah organik.

Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta Ahmad Haryoko menyampaikan, saat ini TPA Piyungan sudaj dibuka tetapi terdapat aturan baru yakni sampah yang dibuang wajib yang berjenis organik.

"Keterbatasan lahan juga jadi pihak pengelola meminta sampah yang disana itu untuk organik saja untuk antisipasi lahan sekarang yang dipakai karena kan lahan yang dipakai lahan transisi gak ada 2 hektar kecil banget," katanya saat dihubungi, Selasa (1/11/2022).

Baca juga: TPA Piyungan Sempat Tutup, Antrean Gerobak Sampah di Kota Yogyakarta hingga Tepi Jalan

Ia menambahkan jika sampah anorganik dibuang ke TPA Piyungan, maka akan mempercepat lahan transisi penuh, jika hanya sampah organik yang dibuang tumpukan lahan akan cepat menyusut karena pembusukan.

"Kalau pakai anorganik akan cepat penuh, kalau organik kan nanti kempes, cepat busuk gitu," kata dia.

Pihaknya meminta kepada masyarakat Kota Yogyakarta untuk memilah sampah agar yang dibawa oleh petugas kebersihan hanya yang bersifat organik.

Menurut dia, perubahan perilaku ini tidak bisa cepat dilakukan, tetapi DLH Kota Yogyakarta berusaha mempercepat perubahan perilaku masyarakat dalam memilah sampah ini.

"Kita oyak-oyak (kejar) warga kita di kartamantul Yogyakarta, Sleman, Bantul untuk memilah sampah agar yang dibawa di sana itu sebisa mungkin organik," ujar dia.

Saat ini sampah sudah mulai dibuang secara rutin, selain adanya pembuangan sampah organik armada pembuangan sampah non dam masih diarahkan ke zona B tetapi untuk armada dam ke TPA Transisi.

Baca juga: TPA Piyungan Tutup di Hari Minggu, Masyarakat Kota Yogyakarta Diimbau Tak Buang Sampah Saat Akhir Pekan

Saat ini DLH Kota Yogyakarta dalam memilah sampah dengan membuat bank sampah yang ada di tiap wilayah sampai sekarang terdapat sebanyak 565 bank sampah yang tersebar di Kota Yogyakarta.

"Makanya kita kejar dulu pertama nasabah bank sampah di seluruh Kota Yogyakarta yang kita kejar utama. Yang sudah jadi nasabah bank sampah sudah pasti yang melek sampah artinya sudah bisa memilah mana sampah bernilai ekonomi mana yang nggak," beber dia.

Untuk mempercepat perubahan perilaku masyarakat untuk memilah sampah saat ini DLH Kota Yogyakarta sedang dalam proses pembuatan peraturan walikota atau surat edaran yang berisi soal pemilahan sampah di maayarakat.

"Di situ ada proses pemilahan sampah di tingkat rumah tangga yang nantinya istilahnya kita percepat mungkin aturannya ada kita segera bergerak disamping itu juga ada di musrenbang kemarin tiap keluraham ada stimulan istilahnya untuk percepatan pengelolaan sampah," jelasnya.

Ia berharap aturan ini dapat selesai pada Desmber dan segera diberlakukan pada Januari mendatang. "Ini sedang kita godog mudah-mudahan Desember selesai," katanya.

Sebelumnya, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan ditutup pada Jumat (21/10/2022) dan Sabtu (23/10/2022), dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DI Yogyakarta berlakukan pembagian waktu pengiriman sampah. Akibatnya, terjadi penumpukan antrean truk sampah yang membuang ke TPA Piyungan.

Baca juga: Pemda DIY Sebut Butuh Waktu 4 Bulan agar Air Lindi TPA Piyungan Tak Bau dan Bisa Dibuang

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Pindah ke Sleman, Sering Lari Pagi dan Bersepeda

Ganjar Pindah ke Sleman, Sering Lari Pagi dan Bersepeda

Yogyakarta
Hilang di Sungai Oya Gunungkidul, Siswa SD Dicari Menggunakan Drone

Hilang di Sungai Oya Gunungkidul, Siswa SD Dicari Menggunakan Drone

Yogyakarta
30 Kilogram Bahan Petasan di Bantul Disita, 3 Orang Ditangkap

30 Kilogram Bahan Petasan di Bantul Disita, 3 Orang Ditangkap

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Yogyakarta
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Yogyakarta
Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta
Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Yogyakarta
Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Yogyakarta
Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Yogyakarta
Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Yogyakarta
Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, 'Ngeyel' Bakal Dicopot

Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, "Ngeyel" Bakal Dicopot

Yogyakarta
Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com