Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TPA Piyungan Tutup di Hari Minggu, Masyarakat Kota Yogyakarta Diimbau Tak Buang Sampah Saat Akhir Pekan

Kompas.com - 12/08/2022, 15:04 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah saat akhir pekan atau pada hari Minggu. Pasalnya, saat hari Minggu Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Piyungan tutup.

Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta Ahmad Haryoko menjelaskan imbas jadwal penutupan tersebut membuat petugas tak bisa membuang sampah ke TPA Piyungan saat hari Minggu.

"Jadi puasa sedino (sehari). Kita tindak lanjuti perkembangan di TPA Piyungan terkait dengan setiap hari minggu TPA Piyungan ditetapkan bahwa mereka Minggu libur tidak ada aktivitas pembuangan yang ditetapkan pengelola," katanya saat dihubungi, Jumat (12/7/2022).

Kondisi ini juga membuat petugas kesulitan saat membuang sampah pada hari Senin. Pasalnya harus membuang sampah dua kali lipat.

Baca juga: Turunkan Paksa Papan Reklame Rokok di Kulon Progo, Pj Bupati: Sampah Visual Merusak Pemandangan Pinggir Jalan

Berbeda dengan Kabupaten Bantul dan Sleman yang sudah libur pada hari Minggu sehingga masyarakat tidak begitu kaget saat sampah tidak diambil saat akhir pekan.

"Kita kesulitan saat hari Senin kita pasti dobel-dobel beban kita, karena Minggu ada (sampah) dan Minggu tidak bisa buang otomatis itu dua kali lipat," jelasnya.

Tutupnya TPA Regional Piyungan pada hari Minggu itu yang mendasari keluarnya imbauan masyarakat agar untuk tidak membuang sampah pada akhir pekan. Diharapkan dengan masyarakat tidak membuang sampah pada hari Minggu, petugas tidak overload saat membuang sampah ke TPA Piyungan pada hari Senin.

Keluarnya imbauan ini tidak serta merta diikuti dengan penutupan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) dan depo sampah di Kota Yogyakarta. Hal ini karena penutupan TPS dibutuhkan kebijakan dari Wali Kota Yogyakarta.

"Pengelolaan sampah di Kota Yogya aturan sudah jelas. Kalau sudah ditetapkan dengan keputusan wali kota kita baru berani melakukan tindakan. Tapi kalau sekarang aturannya belum ada kita baru imbauan, kita sosialisasi dengan masyarakat," kata Haryoko.

TPS dan depo sampah di Kota Yogyakarta sendiri berukuran kecil dan tidak bisa menampung sampah pada akhir pekan. TPS dan depo sampah hanya tiga kali pengambilan sampah.

"TPS total 74 dan depo sampah total 12," imbuhnya.

Ia menambahkan pada akhir pekan pasti terjadi lonjakan sampah. Hal ini lantaran Kota Yogyakarta saat akhir pekan banyak dikunjungi wisatawan. Selain itu sampah yang dihasilkan oleh wisatawan tidak semuanya dapat diolah atau dimanfaatkan.

"Pasti ada lonjakan. Kalau long weeken, pada Jumat libur misalnya tambahan pasti di atas 10 ton," bebernya.

Sementara untuk harian sampah yang dihasilkan di Kota Yogyakarta mencapai 360 ton. Sampah tersebut tidak semuanya dibuang ke TPA Piyungan.

Menurutnya ada yang diolah kembali di bank sampah ataupun diambil oleh pemulung. Total sampah yang dibuang ke TPA Piyungan setiap harinya diperkirakan sebanyak 270 ton.

"Timbulan 360 ton artinya yang dihasilkan masyarakat dan dunia ekonomi. Kalau yang dibawa ke TPA itu 270 ton. Ada pengurangan yang dilakukan di bank sampah, TPS, pemulung, itu ada sekitar 90an ton perharinya," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Yogyakarta
Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Yogyakarta
Soal Gugatan 'Snack Lelayu', KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Soal Gugatan "Snack Lelayu", KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Yogyakarta
Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Yogyakarta
Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Yogyakarta
Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Yogyakarta
Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Yogyakarta
PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

Yogyakarta
5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

Yogyakarta
Soal 'Snack Lelayu' KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Soal "Snack Lelayu" KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Yogyakarta
Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Yogyakarta
Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com