Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kiai Dewadaru dan Kiai Janadaru, Beringin Pusaka Keraton Yogyakarta di Tengah Alun-alun Utara

Kompas.com - 18/07/2023, 17:13 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

Dilansir dari laman kratonjogja.id, nama Kiai Janadaru berasal dari kata jana yang berarti manusia dan daru yang berarti cahaya.

Sehingga, nama pohon beringin Kiai Janadaru dapat diartikan sebagai cahaya kemanusiaan.

Sementara di laman Kemendikbud disebutkan bahwa Kiai Janadaru melambangkan persatuan antara Sultan dan rakyat.

Dari maknanya, tidak heran jika posisi pohon beringin Kiai Janadaru berada di sebelah timur sumbu filosofi atau di sisi yang sama dengan lokasi Pasar Gedhe (Pasar Beringharjo) yang berfungsi sebagai pusat ekonomi.

Konon, bibit Kiai Janadaru berasal dari Pajajaran dan pernah terbakar dan ditanam kembali karena tersambar petir pada tahun 1961.

Sebelumnya, pohon beringin Kiai Janadaru juga pernah diganti pada tahun 1926, di mana peristiwa ini dikisahkan cukup terperinci pada Serat Salokapatra.

Pohon beringin Kiai Janadaru yang saat itu sudah sakit selama sekitar dua tahun akhirnya roboh. Seluruh bagian pohon tersebut kemudian dikuburkan tidak jauh dari tempat semula.

Kiai Janadaru kemudian digantikan dengan bibit baru yang berasal dari cangkokannya sendiri yang ditanam kembali di tempatnya dahulu tumbuh.

Penanaman bibit tersebut dilakukan dalam sebuah upacara yang dipimpin oleh Patih Danureja VII dan diiringi doa-doa oleh Abdi Dalem Punokawan Kaji.

Makna Pohon Beringin di Keraton Yogyakarta

Dalam pandangan masyarakat Jawa, pohon beringin (Ficus Benjamina) disebut sebagai pohon hayat karena dipandang sebagai pohon yang memberikan kehidupan dan juga memberikan pengayoman serta perlindungan kepada manusia,.

Wujud pohon beringin yang besar dan rimbun seperti pohon juga dianggap menimbulkan rasa gentar dan hormat.

Sejak masa Kerajaan Mataram Islam yang menjadi cikal bakal Kesultanan Yogyakarta, pohon beringin diperlakukan sebagai barang yang diangkut pada proses perpindahan keraton Mataram untuk kemudian ditanam kembali di ibu kota yang baru.

Pohon beringin juga memiliki posisi istimewa bagi Kesultanan Yogyakarta, di mana sebagai tanaman kerajaan, pohon beringin yang besar dan rimbun melambangkan pengayoman raja kepada rakyatnya.

Pohon beringin juga dianggap memiliki sifat-sifat yang dihubungkan dengan kebesaran Keraton Yogyakarta.

Ukuran pohon yang besar, tumbuh di segala musim, berumur panjang, dan akar-akarnya dalam dan kuat mencengkram tanah, memiliki kemampuan mengikat air dengan baik.

Daun-daun pohon beringin kecil rimbun memberi keteduhan dan pasokan oksigen dalam jumlah besar, memberi rasa aman bagi yang berteduh di bawahnya.

Bahkan, masyarakat Jawa masa lalu mengenal istilah "neres ringin kurung" yang secara harfiah berarti "menguliti kulit pohon beringin kurung". Istilah tersebut dimaknai sebagai sikap memberontak terhadap kekuasaan raja.

Sumber:
kratonjogja.id  
kratonjogja.id  
kebudayaan.kemdikbud.go.id  
pariwisata.jogjakota.go.id  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Yogyakarta
Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Yogyakarta
 Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Yogyakarta
Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Yogyakarta
Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Yogyakarta
Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Yogyakarta
Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Yogyakarta
Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Yogyakarta
Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Yogyakarta
Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Yogyakarta
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Yogyakarta
Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com