Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Kompas.com, 16 Mei 2024, 16:19 WIB
Sari Hardiyanto

Editor

KOMPAS.com - Penanggung Jawab Unit Museum Benteng Vredeburg M Rosyid Ridlo menegaskan, pihaknya tengah menyiapkan layanan wisata malam di Museum Benteng Vredenburg, Yogyakarta yang direncanakan dibuka pada Juni 2024.

"Kita akan ada konsep baru, kita akan melayani masyarakat nonstop 7 hari selama Seminggu. Senin sampai Minggu, dan kita akan melayani sampai malam," ujarnya saat ditemui di sela-sela persiapan launching Indonesia Heritage Agency (IHA) di Museum Benteng Vredenburg, Yogyakarta, Kamis (16/5/2024).

"Untuk tiket jelas beda, (berapanya) sedang kita godok, ada kenaikan jelas," katanya lagi.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta


Baca juga: Update Tawuran Pelajar di Yogyakarta, 6 Dikembalikan ke Orangtua, Satu Diproses Hukum

Jam operasional Museum Benteng Vredeburg

WAJAH BARU: Penanggung Jawab Unit Museum Benteng Vredeburg, M Rosyid Ridho memberikan penjelasan soal Taman Patriot di kawasan Museum Benteng Vredeburg, Yogyakarta, Kamis (16/5/2024).KOMPAS.COM/Sari Hardiyanto WAJAH BARU: Penanggung Jawab Unit Museum Benteng Vredeburg, M Rosyid Ridho memberikan penjelasan soal Taman Patriot di kawasan Museum Benteng Vredeburg, Yogyakarta, Kamis (16/5/2024).

Rosyid menjelaskan, operasional Museum Benteng Vredenburg yang biasanya buka dari Selasa hingga Minggu dari pukul 08.00-16.00 WIB, akan berubah menjadi Senin-Minggu.

"Jam operasional (untuk wisata malam), Senin sampai Minggu. Untuk Senin sampai Kamis buka dari jam 8 pagi sampai 8 malam, dan Jumat sampai Minggu buka dari jam 8 pagi sampai 10 malam," bebernya.

Sejauh ini, tiket masuk ke Museum Benteng Vredeburg dipatok Rp 3.000 per orang, perinciannya, umum Rp 3.000 dan Rp 2.000 untuk pelajar.

"Untuk rombongan 20 orang, dipotong Rp 1.000. Jadi yang pelajar Rp 2.000 jadi hanya Rp 1.000," paparnya.

"Yang untuk wisata malam (tiketnya) nanti jelas beda. Ada kenaikan jelas," ungkap dia.

Baca juga: Soal Tawuran Pelajar di Yogyakarta, Ketum PP Muhammadiyah: Fanatisme Sekolah yang Tinggi

Selain revitalisasi atau pembenahan, pihaknya juga akan menyiapkan program-program yang bervariasi untuk pengunjung museum.

"Tiap minggu kita akan punya tema tertentu sehingga masyarakat punya keinginan besar untuk masuk museum," papar dia.

Rosyid menambahkan, dalam rangka mendukung publikasi, pihaknya juga sudah menyiapkan spot-spot selfie untuk pengunjung.

Baca juga: Benteng Vredeburg, Benteng Perdamaian yang Semula Bernama Rustenburg

Ditutup sementara sejak 4 Maret 2024

Revitalisasi Museum Benteng Vredeburg yang sementara berlangsungIndonesian Heritage Agency Revitalisasi Museum Benteng Vredeburg yang sementara berlangsung

Diketahui, Museum Benteng Vredeburg di Yogyakarta ditutup sementara sejak 4 Maret 2024 untuk revitalisasi.

Revitalisasi ini bertujuan untuk optimalisasi fungsi museum yang saat ini berada di bawah pengelolaan badan layanan umum (BLU) Indonesia Heritage Agency (IHA).

"Transformasi Museum Benteng Vredeburg bertujuan untuk meningkatkan pengalaman pengunjung yang lebih baik, kami berharap museum ini tidak hanya menjadi ruang edukasi sejarah, tetapi menjadi tempat yang nyaman untuk rekreasi," ucap Plt Kepala IHA, Ahmad Mahendra, dikutip dari Kompas.com (5/3/2024).

Baca juga: Saat Anies Temui Sri Sultan dengan Jalan Kaki dari Malioboro...

Sebagai informasi, Museum Benteng Vredeburg menempati bangunan kolonial yang didirikan pada 1760.

Berdiri sejak 1992, museum sejarah perjuangan bangsa Indonesia ini mengoleksi lebih dari 7.000 benda bersejarah, mulai dari perlengkapan rumah tangga sampai perlengkapan perang.

Alamatnya berada di Jalan Margo Mulyo nomor 6, dekat dengan kawasan perbelanjaan dan wisata Malioboro.

Baca juga: Ratusan Wisatawan di Malioboro Kena Tegur Jogobaran Selama Libur Lebaran, Mengapa?

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau