Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Hanya Potongan Tubuh Manusia, Organ Dalam Diduga Usus Juga Ditemukan di Sleman

Kompas.com - 13/07/2023, 16:18 WIB
Wijaya Kusuma,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Organ dalam diduga usus ditemukan di bawah Jembatan Becici saat penyisiran terkait temuan potongan tubuh manusia, di Bangunkerto, Kapanewon Turi, Kabupaten Sleman. Temuan tersebut lantas dibawa ke RS Bhayangkara, Polda DIY.

Koordinator SAR DIY unit Wonokerto, Kapanewon Turi, Kabupaten Sleman, menuturkan belum bisa dipastikan apakah organ dalam tersebut milik manusia atau hewan. Temuan diduga usus tersebut lantas dibawa ke RS Bhayangkara Polda DIY untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Ya semacam usus tapi enggak tahu itu binatang atau manusia. Dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara," urainya.

Baca juga: Penyisiran Lokasi Penemuan Potongan Tubuh Manusia di Sleman Dihentikan, Hasilnya Nihil

Dia mengatakan organ diduga usus tersebut ditemukan di lokasi yang berjarak kurang lebih 1 Km dari Jembatan Kelor.

"Kalau dari tempat awal (jembatan Kelor) ya kurang lebih 1 Km. Tapi memang di sungai tersebut (sungai bawah Jembatan Becici) sering ada warga yang buang istilahnya ketika potong hewan atau seperti apa," ucapnya.

Sementara itu Kapolsek Turi AKP Arif Subagdo mengatakan penyisiran di lokasi penemuan potongan tubuh manusia sudah dilakukan. Hasilnya, tidak ada tambahan potongan yang ditemukan.

"Kami sudah melaksanakan penyisiran dari pagi hingga sekarang untuk di sekitar lokasi kejadian perkara, tidak ditemukan untuk temuan-temuan yang baru. Oleh karena itu dengan perintah pimpinan untuk kegiatan ini dihentikan," ungkapnya.

Menurut Arif potongan tubuh yang ditemukan pada Rabu (12/07/2023) malam sudah dibawa ke RS Bhayangkara Polda DIY.

"Tadi malam sudah disampaikan ada beberapa potongan tubuh sudah kita bawa ke Rumah Sakit Bhayangkara di forensik untuk nanti hasilnya kita menunggu dari identifikasi," urainya.

Terkait dengan temuan organ dalam diduga usus, lanjut Arif, sudah dibawa juga ke RS Bhayangkara. Pihaknya masih menunggu hasil identifikasi dari RS Bhayangkara Polda DIY untuk mengetahui asal organ diduga usus itu.

"Ya itu temuan dari kami, itu diduga ada ditemukan usus. Sudah kita amankan, oleh inafis Polresta (Polresta Sleman) ini baru dibawa ke rumah sakit Bhayangkara untuk diidentifikasi," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, warga menemukan diduga potongan tubuh manusia di sekitar jembatan Kelor, Bangunkerto, Kapanewon Turi, Kabupaten Sleman Rabu (12/07/2023) malam.

Kapolresta Sleman Kombes Pol Yuswanto Ardi mengatakan penemuan berawal dari seorang warga yang hendak memancing.

Baca juga: Temuan Potongan Tubuh Manusia di Sleman, Identitas Korban Belum Diketahui

"Ada warga yang mau mancing ke bawah (bawah jembatan Kelor) terus dia menemukan. Terus lapor ke kita," ujar Kapolresta Sleman Kombes Pol Yuswanto Ardi, Rabu (12/07/2023).

Ardi menyampaikan lokasi penemuan berada di sekitar bawah Jembatan Kelor. 

"Di sungai. TKP tepat di atas jembatan bawahnya sungai terus di sampingnya ada semak-semak di situ. Jadi yang awal kita temukan di dalam dasar sungai terus ada beberapa potongan tubuh kita temukan di semak-semak di atasnya," urainya.

Polisi juga belum dapat menyimpulkan jenis kelamin dari korban. Saat ini baru ditemukan dua kaki dan pergelangan tangan.

"Belum tahu (jenis kelamin). Ketemu baru kaki dua biji, mulai batas mata kaki kemudian tangan kiri sampai batas pergelangan tangan udah itu aja sama potongan tubuh entah itu paha, entah apa itu kita belum tahu juga," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Yogyakarta
Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Yogyakarta
Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Yogyakarta
Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Yogyakarta
Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Yogyakarta
Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Sayangkan Larangan 'Study Tour' di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Sayangkan Larangan "Study Tour" di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Yogyakarta
Beberapa Daerah Larang 'Study Tour', PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Beberapa Daerah Larang "Study Tour", PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Yogyakarta
Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com