YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Seekor sapi di Padukuhan Ngasemrejo, Kalurahan Ngawu, Kapanewon Playen, Gunungkidul, DI Yogyakarta, mati secara mendadak. Sapi sempat disembelih, karena perut membesar sebelum dikuburkan.
"Iya benar sapi mati kemarin sore (Rabu 12/7/2023)," kata Dukuh Ngasemrejo Sugeng Riyadi saat dihubungi melalui telepon Kamis (13/7/2023).
Baca juga: Sosiolog UGM soal Memotong dan Membagikan Daging Sapi Terpapar Antraks di Gunungkidul
Dijelaskannya sapi peranakan limosin itu milik Cipto Wiyono Tumiyo. Saat pagi hari sapi masih diberi komboran atau minuman dengan campuran air kedelai dan konsentrat polar.
Namun saat sore hari sapi tiba-tiba sapi lemas, kejang-kejang dan perut membesar. Tidak ada niatan warga untuk mengkonsumsi sapi mati itu.
"Perutnya membesar dan warga berinisiatif nyudet (menusuk pada bagian leher) supaya perut sapi kempes. Tidak untuk dikonsumsi," kata Sugeng.
Kapolsek Playen AKP Sigit Teja Sukmana mengatakan, sapi itu mati dan warga sempat berinisiatif untuk menusuk bagian leher sapi. Hal itu untuk menggemboskan perut sapi.
"Warga yang berinisiatif untuk menyembelih tapi bisa dicegah karena berisiko. Apakah sapi tersebut terpapar penyakit hewan yang bisa membahayakan kesehatan atau tidak belum diketahui," kata Sigit.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Wibawanti Wulandari mengatakan, sudah mengambil sampel darah untuk mengetahui penyebab kematian. Pihaknya belum bisa memastikan penyebab kematian apakah antraks atau bukan.
"Masih menunggu hasil laboratorium," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.