Tukijah baru sadar setelah masuk rumah. Tisu yang digenggamnya terasa berat. Penasaran, ia membuka tisu dan mendapati lima batu kerikil dalam tisu.
“Saya tidak sempat lihat kejadiannya. Tapi, saya dengar kakak saya menangis, saya datangi dan mendapati dia menangis. Dia cerita baru saja kena tipu. Saya berharap pelaku segera tertangkap agar cincin itu kembali dan pelaku menerima ganjaran yang setimpal,” kata Selam (70) adik dari Tukijah.
Mbah Tukijah mengaku dadanya sesak setiap kali mengingat peristiwa ini. Pasalnya, kehilangan yang dialami jauh melampaui penghasilan yang bisa ia dapat dari bekerja keras di ladang.
Tukijah bercerita, dirinya bisa panen 15 kilogram kacang tolo dalam tiga bulan sekali. Bila harga kacang tolo sedang baik, ia bisa memperoleh Rp 15.000 – 20.000 per kilogram. Ia juga menerima hasil dari penjualan kelapa di pekarangan sekitar Rp 150.000 setiap dua bulan dan sesekali Rp 50.000 dari menjual satu ekor ayam yang sudah besar.
Ia mengaku sedih mengingat nilai kehilangan barang itu jauh melebihi penghasilannya selama ini. Terlebih bila mengingat kedua cincin merupakan pemberian kedua anaknya yang berada di tempat jauh. Satu anak ikut suami bekerja di perkebunan sawit di Kalimantan Timur dan satu lagi di Jakarta.
Cincin jadi pengingat kedua anaknya selalu dekat dengan dirinya.
“Maka saya sangat berharap cincin itu kembali ke saya, kalau pun sudah tidak ada, saya akan anggap sodaqoh,” kata Tukijah.
Mereka melaporkan peristiwa ini Senin (12/6/2023). Polisi masih menyelidiki kasus ini. Polisi telah meminta keterangan korban, hingga mengumpulkan CCTV.
“Kasus ini dan pelaku masih dalam penyelidikan polisi,” kata Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Kepolisian Resor Kulon Progo, Iptu Triatmi Noviartuti (Novi).
Kasi Humas Novi menambahkan, warga mesti belajar dari peristiwa yang dialami Tukijah. Warga mesti lebih berhati-hati dan tidak mudah percaya dengan orang baru dikenal. Ini demi menghindari terjadinya korban penipuan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.