Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Pemuda di Sleman Ditemukan Tewas Membusuk di Kamar, Penyebabnya Belum Diketahui

Kompas.com - 20/05/2023, 18:35 WIB
Wijaya Kusuma,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Seorang pemuda ditemukan tewas di dalam kamar lantai 2 di Sambilegi Lor, Maguwoharjo, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman. Jenazah pria ini ditemukan pada Sabtu (20/05/2023) sekitar pukul 11.30 WIB.

Kapolsek Depok Timur Kompol M Endar Isnianto membenarkan adanya penemuan mayat tersebut.

"Pada hari Sabtu tanggal 20 Mei 2023 sekitar jam 11.30 WIB di Sambilegi Lor," ujar Kapolsek Depok Timur Kompol M Endar Isnianto, Sabtu (20/05/2023).

Endar menyampaikan sekitar pukul 11.30 WIB, saksi mencium bau tidak enak. Saat ditelusuri, ternyata bau tersebut berasal dari lantai dua.

Baca juga: Polisi Ungkap Penyebab Putri Pj Gubernur Papua Tewas di Semarang, Lemas dan Diduga Ada Kekerasan Seksual

"Saksi ke atas dan langsung menuju ke kamar korban yang pada saat itu pintu kamar sedikit terbuka. Saksi mengintip ke dalam kamar," ucapnya.

Saksi melihat korban terlentang. Kondisi badan korban membengkak dan kulit sudah menghitam.

"Adanya bau yang menyengat saksi yakin kalau korban sudah meninggal dunia," ucapnya.

Penemuan tersebut lantas dilaporkan ke Polsek Depok Timur. Mendapatkan, laporan Polisi lalu menunju ke lokasi bersama dengan dokter Puskesmas dan Inafis Polresta Sleman.

Korban diketahui bernisial GW (23) berjenis kelamin laki-laki dengan alamat Sambilegi Lor, Maguwoharjo, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman.

Korban terakhir kali terlihat pada 17 Mei 2023. Saat itu, sekitar pukul 01.00 WIB, salah satu saksi lainya, melihat korban sedang memasak mie instan.

"Pada pukul 2.58 WIB korban sempat WA ke saksi 2 dengan tulisan 'Ya' dan baru dijawab oleh Saksi 2 jam 05.50 WIB, Apaan?" ungkapnya.

Endar menuturkan jenazah tidak dilakukan pemeriksaan luar oleh dokter di lokasi karena kondisi sudah membusuk. Jenazah kemudian dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan pemeriksaan guna mengetahui penyebab kematian.

"Belum diketahui (penyebab kematian), masih dalam pemeriksaan medis," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hari Jadi Gunungkidul Berubah dari 27 Mei Menjadi 4 Oktober

Hari Jadi Gunungkidul Berubah dari 27 Mei Menjadi 4 Oktober

Yogyakarta
Jadwal KRL Jogja-Solo 1- 31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo

Jadwal KRL Jogja-Solo 1- 31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo

Yogyakarta
Sakit Setelah Latihan Bela Diri, Mahasiswa di Sleman Meninggal

Sakit Setelah Latihan Bela Diri, Mahasiswa di Sleman Meninggal

Yogyakarta
May Day 2024, Buruh Perempuan di Jateng Tuntut Perlindungan dari Negara

May Day 2024, Buruh Perempuan di Jateng Tuntut Perlindungan dari Negara

Yogyakarta
Cerita Buruh DIY yang Tak Bisa Beli Rumah: Gaji Kecil, Harga Hunian Gila-gilaan

Cerita Buruh DIY yang Tak Bisa Beli Rumah: Gaji Kecil, Harga Hunian Gila-gilaan

Yogyakarta
'May Day', Buruh di Yogyakarta Tuntut Perumahan Murah, Subsidi Transportasi, dan soal Pendidikan

"May Day", Buruh di Yogyakarta Tuntut Perumahan Murah, Subsidi Transportasi, dan soal Pendidikan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Kronologi Demo Warga di Pendapa Bupati Banjarnegara Ricuh, 12 Orang Luka-luka

Kronologi Demo Warga di Pendapa Bupati Banjarnegara Ricuh, 12 Orang Luka-luka

Yogyakarta
Buka Pendaftaran Pilkada, Demokrat Gunungkidul Ingin Ada Calon Perempuan

Buka Pendaftaran Pilkada, Demokrat Gunungkidul Ingin Ada Calon Perempuan

Yogyakarta
Arti 3 Semboyan Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Trilogi yang Dicetuskan Bapak Pendidikan Indonesia

Arti 3 Semboyan Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Trilogi yang Dicetuskan Bapak Pendidikan Indonesia

Yogyakarta
Soal Langkah Setelah Pilpres, Mahfud MD: Ya Kita Lihat, Semua Perkembangan Kan Dinamis

Soal Langkah Setelah Pilpres, Mahfud MD: Ya Kita Lihat, Semua Perkembangan Kan Dinamis

Yogyakarta
Soal Tewasnya Brigadir RAT, Mahfud MD: Informasi yang Bisa Dibuka ke Publik Jangan Ditutupi

Soal Tewasnya Brigadir RAT, Mahfud MD: Informasi yang Bisa Dibuka ke Publik Jangan Ditutupi

Yogyakarta
Cerita Perjalanan Karier, Mahfud MD: Ikut Pilpres Kalah, Ya Sudah 'Move On'

Cerita Perjalanan Karier, Mahfud MD: Ikut Pilpres Kalah, Ya Sudah "Move On"

Yogyakarta
Bupati dan Wakil Bupati Bantul Resmi Mendaftar ke PDI Perjuangan untuk Maju di Pilkada 2024

Bupati dan Wakil Bupati Bantul Resmi Mendaftar ke PDI Perjuangan untuk Maju di Pilkada 2024

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com