"Katanya mesakne (kasihan) anak yatim masih kecil jualan tempe keliling," ujarnya.
Awalnya hanya ada lima anak yatim yang tinggal di yayasan tersebut. Kini anak asuh di yayasan yang dikelola Ipda Ali mencapai lebih dari 110 anak.
"Setelah itu mulai ada yang menempati. Awalnya lima anak, sekarang sudah ada 110 anak yang tinggal di sini (yayasan) yang diluar juga ada," jelas anak pertama dari empat bersaudara ini.
Hingga kini Bon Ali mengelola tujuh gedung yayasan. Dua milik sendiri sementara lima sisanya masih mengontrak.
"Dalam waktu dekat ini insyaallah kami sedang membangun satu gedung asrama lagi. Sekarang masih proses, mudah-mudahan dua bulan selesai," jelas Bon Ali.
Setelah mengasuh ratusan anak yatim, aksi sosial Ipda Ali terus berlanjut dengan mendirikan 14 masjid dan 13 sumber air.
Khusus 13 sumber air ia bangun di daerah rawan kekeringan saat kemarau di pelosok desa Kabupaten Gunungkidul.
Alasannya membangun masjid di pelosok desa lantaran kasihan dengan para lansia yang terlalu jauh ketika harus menunaikan salat di masjid.
"14 masjid itu ada di Sleman, Kulon Progo, Gunungkidul, dan satu lagi di Jawa Timur. Saya membangun sejak 2013," jelasnya.
Sementara 13 sumber air yang ia bangun berada di kawasan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul.
Baca juga: 6 Anak Yatim Piatu di Banjarbaru Dianiaya Pengelola Panti, Polisi Terus Dalami Kasusnya
Kabupaten Gunungkidul sejak dulu menjadi daerah langganan kekeringan ketika musim kemarau datang. Sehingga kebutuhan air bersih warga di sana sangat sulit dijangkau.
"Kalau kemarau nyari air satu liter saja susah. Kalau mobil tanki air ke pelosok desa gak bisa aksesnya. Ya, sudah saya bikin sumber air bekerjasama dengan warga sekitar. Alhamdulillah bisa," ujarnya.
Impian selanjutnya Bon Ali ingin membangun rumah sakit di daerah terpencil Gunungkidul. Lagi-lagi alasan kemanusiaan menjadi hal utama yang ia perjuangkan.
"Warga dipelosok Gunungkidul kalau mau ke rumah sakit jauh. Banyak kejadian orang sakit mau dibawa ke rumah sakit tetapi masih perjalanan sudah meninggal. Karena itu saya punya cita-cita mendirikan rumah sakit di sana," terangnya.
Dia mengaku sudah mendapat tanah wakaf di daerah Gedangsari. Tanah itulah yang nantinya akan dijadikan tempat membangun rumah sakit.
"Saya sudah ada koordinasi dengan salah satu dokter. Beliau memang setuju, tetapi saya diminta merencanakan betul-betul," imbuh Bon Ali.
Baca juga: 6 Tahun Dianiaya Saudara Tiri, Tubuh Anak Yatim Piatu di Gresik Penuh Luka
Sedikitnya ada 15 anak mantan teroris yang saat ini ia asuh dan diberikan pemahaman tentang agama yang lurus.
"Ada 15 anak mantan teroris yang saya asuh. Ada juga para istri mantan teroris dan teroris yang saat ini menjalani tahanan," jelasnya.
Pendekatan Ipda Ali kepads keluarga teroris itu tentu tidak mudah. Karena selama ini polisi merupakan alat negara yang menjadi musuh para teroris.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.