Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernah Jadi Santri Tambak Beras Jombang, Ipda Ali Nur Kini Bangun 14 Masjid dan Punya Ratusan Anak Asuh

Kompas.com - 11/04/2023, 08:40 WIB
Rachmawati

Editor

"Awalnya saya datang ke rumah, saya memperkenalkan diri. Memang mereka gak suka dengan polisi. Tapi saya tidak menyerah," ujarnya.

Kedatangan kedua kalinya ke rumah teroris Ipda Ali sempat berbincang dengan kakak seorang napi teroris.

Baca juga: KPAI Khawatir Anak Teroris Lintas Batas Benci Pemerintah Indonesia

"Dia berkata, selain Ali saya tidak suka dengan polisi," ujae dia menirukan ucapan kakak seorang napi teroris itu.

Sang kakak napi teroris itu tidak menyadari jika orang yang ada didepannya itu merupakan Bon Ali, anggota Polri yang mendirikan yayasan anak yatim.

"Saya tanya kok hanya mau menganggap Ali saja sebagai polisi? Jawabannya karena Ali membangun rumah yatim. Dia itu mengaku menyimpan kliping koran berita saya. Terus saya suruh ambil saja. Begitu saya suruh melihat seksama, mereka terkejut," ucap Ali.

"Langsung saya dipeluk, mereka mau menerima saya. Sejak itu setiap kali saya main ke rumahnya saya selalu dibikinkan makanan," terang dia.

Berjalanannya waktu Bon Ali intensif berkomunikasi dengan para keluarga mantan teroris bahkan para napi teroris sekalipun.

"Saya mencoba mengubah pandangan berpikir mereka. Pernah saya telfon salah satu mantan teroris. Saya bilang, kamu mau jihad gak? Mau pak, jawabnya. Ya, sudah ikut saya nambah aspal. Sudah langsung tancap gas mereka," ujarnya.

Baca juga: Anak Mantan Teroris dan Korban Terorisme Akan Diberi Beasiswa Perguruan Tinggi

Konsisten karena pesan dan nasihat Sang Kyai

Ipda Ali mengaku tidak mudah menjalankan pilihannya. Naik turun suasana hati jelas mempengaruhi niat dan ketulusan dalam mengabdi.

"Saya bisa istikomah dikarenakan saya punya guru. Bukan karena saya istimewa tapi doa orang tua dan guru saya KH Djamaluddi Ahmad almarhum yang membuat saya seperti ini," terang dia.

Ia menyebut KH Djamaluddin lah yang mendidik, merawat serta membentuk kepribadiannya hingga seperti sekarang.

"Saat masuk Polisi kan saya minta restu beliau sudab saya lakukan. Saya minta restunya pak kyai saya mau daftar polisi. Alhamdulillah guru beri restu dan guru juga memberi amanah. Kalau besok kamu jadi polisi jadilah polisi yang hubul wathon minal iman. Cintailah bangsa ini karena mencintai bangsa sebagain dari iman," katanya.

Baca juga: Pemerintah Diminta Kaji Mendalam soal Pemulangan Anak-anak Teroris Lintas Batas

Pesan Kyai Djamal yang terus diingat Ipda Ali adalah menjadi polisi yang dalam langkahnya selalu ada manfaatnya bagi bangsa Indonesia.

"Dengan hal itulah yang namanya santri biasa-biasa saja, yang gak pandai mengaji bisa seperti sekarang. Pokoknya tugas saya dengan guru adalah sendiko dhawuh apa yang diperintahkan beliau jadi polisi bermanfaat saya laksanakan perintah," ungkapnya.

"Jadi selama ini saya kok bisa istikomah. Istikomah saya adalah mendapatkan restu dari guru. Itu saya laksanakan. Pesan guru terngiang sampai sekarang," sambung Bon Ali.

Melalui ketulusannya ini, Ipda Ali mendapat apresiasi dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada 2022 berupa sekolah perwira.

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Kisah Bon Ali Santri Tambak Beras Berpangkat Ipda, Bangun 14 Masjid dan Punya Ratusan Anak Asuh

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 9 Desember 2023: Cerah dan Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 9 Desember 2023: Cerah dan Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Ratusan Anak di Kota Yogyakarta Terpapar Pneumonia Sepanjang 2023, Dinkes Sebut Fatalitasnya Rendah

Ratusan Anak di Kota Yogyakarta Terpapar Pneumonia Sepanjang 2023, Dinkes Sebut Fatalitasnya Rendah

Yogyakarta
Lansia yang Sudah Tidak Mendengar Tewas Disambar Kereta Api Saat Menyeberang

Lansia yang Sudah Tidak Mendengar Tewas Disambar Kereta Api Saat Menyeberang

Yogyakarta
Sleman Targetkan 300.000 Kunjungan Wisatawan Saat Libur Nataru

Sleman Targetkan 300.000 Kunjungan Wisatawan Saat Libur Nataru

Yogyakarta
Penyidik Kejati DIY Terbatas, Penetapan Tersangka Kasus Mafia Tanah Dilakukan Bertahap

Penyidik Kejati DIY Terbatas, Penetapan Tersangka Kasus Mafia Tanah Dilakukan Bertahap

Yogyakarta
Beredar Kabar PSI Minta Maaf Langsung soal Ade Armando, Sultan: Ndak Ada

Beredar Kabar PSI Minta Maaf Langsung soal Ade Armando, Sultan: Ndak Ada

Yogyakarta
3 Siswa MTs Asal Solo Terseret Ombak Pantai Parangtritis, 1 Korban Belum Ditemukan

3 Siswa MTs Asal Solo Terseret Ombak Pantai Parangtritis, 1 Korban Belum Ditemukan

Yogyakarta
Kejati Tetapkan Jogoboyo Caturtunggal Tersangka Kasus Mafia Tanah Kas Desa

Kejati Tetapkan Jogoboyo Caturtunggal Tersangka Kasus Mafia Tanah Kas Desa

Yogyakarta
Menteri ATR/BPN Berikan Sertifikat Tanah Kasultanan Kepada Sultan HB X

Menteri ATR/BPN Berikan Sertifikat Tanah Kasultanan Kepada Sultan HB X

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 8 Desember 2023: Pagi Berawan, Sore Hujan

Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 8 Desember 2023: Pagi Berawan, Sore Hujan

Yogyakarta
Warga Yogyakarta Bakar Ogoh-ogoh di Kantor KPU DIY

Warga Yogyakarta Bakar Ogoh-ogoh di Kantor KPU DIY

Yogyakarta
Bertemu Sekjen PSI Raja Juli, Sultan HB X: Saya Enggak Tahu Kalau Sekjen

Bertemu Sekjen PSI Raja Juli, Sultan HB X: Saya Enggak Tahu Kalau Sekjen

Yogyakarta
Lihat Tanahnya Dipatok untuk Jalan Tol, Warga Kulon Progo: Rasanya Kurang Enak

Lihat Tanahnya Dipatok untuk Jalan Tol, Warga Kulon Progo: Rasanya Kurang Enak

Yogyakarta
Ade Armando Kembali Dilaporkan ke Polda DIY

Ade Armando Kembali Dilaporkan ke Polda DIY

Yogyakarta
10 Tukang Curi Tiang Fiber Optik di Kulon Progo, Mengaku untuk Ongkos Pulang ke Jabar

10 Tukang Curi Tiang Fiber Optik di Kulon Progo, Mengaku untuk Ongkos Pulang ke Jabar

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com