Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolres Kulon Progo Dimutasi, Sepekan Setelah Kasus Patung Bunda Maria Ditutup Terpal

Kompas.com - 29/03/2023, 14:45 WIB
Dani Julius Zebua,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Muharomah Fajarini dimutasi dari jabatannya sebagai Kepala Kepolisian Resor Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Fajarini akan digantikan AKBP Nunuk Setiyowati. Pergantian ini tertuang dalam Telegram nomor: ST/714/III/KEP/2023 tanggal 27 Maret 2023. Telegram ditandatangani Wakapolri Komisaris Jenderal Gatot Eddy Pramono atas nama Kepala Kepolisian RI.

“Benar ada pergantian nanti. Surat telegramnya sudah turun pada 27 Maret 2023,” kata Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polres Kulon Progo, Iptu Triatmi Noviartuti (Novi), Rabu (29/3/2023). Fajarini selanjutnya akan menempati posisi Pamen Polda DI Yogyakarta.

Baca juga: Belajar dari Kasus Patung Bunda Maria Ditutup Terpal, Ini Pesan Kemenag Kulon Progo

Novi mengungkapkan, serah terima jabatan akan menyusul ke depan. Sementara itu, Kapolres Fajarini masih mengemban tugasnya sampai serah terima jabatan nanti.

Seperti hari ini saja, Fajarini memimpin sertijab beberapa Kepala Kepolisian Sektor. “Masih melaksanakan tugas dan tanggung jawab kapolres Kulon Progo sampai serah terima jabatan dengan pejabat kapolres baru. Hari ini saja memimpin dua serah terima kapolsek,” katanya.

Kapolres Fajarini dicopot jabatannya tepat sepekan kasus patung Bunda Maria ditutup terpal pada sebuah rumah warga di Pedukuhan Degolan, Kalurahan Bumirejo, Kapanewon Lendah, Kabupaten Kulon Progo.

Lokasinya bernama Sasana Adhi Rasa di Degolan. Sasana ini rumah warga yang berisi makam keluarga, aula dan taman kecil, juga ada rumah pribadi.

Komplek kecil ini berada tepat di depan masjid Al Barokah milik warga. Pemilik sasana membangun juga patung Bunda Maria setinggi sekitar lima meter di sasana.

Komplek sasana baru selesai akhir 2022 lalu. Sasana sejatinya belum dioperasikan untuk kegiatan apapun. Namun, sempat menimbulkan pertanyaan segelintir warga.

Baca juga: Awal Mula Penutupan Patung Bunda Maria di Kulon Progo, Reaksi Kemenag dan Klarifikasi Kapolres

Keresahan itu ditangkap oleh ormas yang akhirnya nggeruduk ke Sasana Adhi Rasa. Ormas mendatangi sasana. Mereka mendesak patung ditutup atau dipindahkan.

Pemilik lantas menutup patung dengan terpal biru pada 22 Maret 2023. Saat itu, ormas dan perwakilan warga turut menyaksikan.

Fajarini menilai, ada kesalahan laporan pada anak buah saat itu berimplikasi pada berita viral penutupan patung.

Ia menganggap, anak buahnya salah memahami situasi sehingga mengirim laporan yang tidak tepat. Ia menegaskan saat itu bahwa penutupan patung dilakukan sendiri oleh pemilik.

Kini, kasus patung Bunda Maria bergulir di pihak keluarga untuk mengurus peruntukan hingga perizinannya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Yogyakarta
Tak Mau 'Snack Lelayu' Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Tak Mau "Snack Lelayu" Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Yogyakarta
Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Yogyakarta
Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Yogyakarta
Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Yogyakarta
Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Yogyakarta
Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Yogyakarta
Soal Gugatan 'Snack Lelayu', KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Soal Gugatan "Snack Lelayu", KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Yogyakarta
Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Yogyakarta
Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Yogyakarta
Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Yogyakarta
Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com