Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alun-alun Utara Yogyakarta: Sejarah, Fungsi, dan Makna Lautan Pasir

Kompas.com - 09/03/2023, 16:55 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

Beberapa sumber menyebut bahwa permukaan Alun-alun Utara pada masa lalu tidak ditumbuhi rumput, melainkan ditutupi dengan lapisan pasir halus.

Alun-alun ini dikelilingi oleh pagar batu bata dan selokan di mana airnya dapat digunakan untuk menggenangi tanah lapang tersebut saat dibutuhkan.

Sebagai bagian dari wilayah keraton, Alun-alun Utara juga menjadi sebuah wilayah sakral dimana tidak sembarang orang diperkenankan untuk memasukinya.

Untuk masuk ke Alun-alun Utara Yogyakarta, seseorang harus memperhatikan aturan-aturan yang wajib dipatuhi.

Aturan tersebut seperti tidak boleh menggunakan kendaraan, tidak boleh mengenakan alas kaki (sepatu atau sandal) tidak boleh bertongkat, dan tidak boleh mengembangkan payung.

Hal ini dilakukan sebagai wujud penghormatan kepada Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan Hamengkubuwono.

Fungsi Alun-alun Utara Yogyakarta

Alun-alun utara Yogyakarta diketahui telah mengalami pergeseran fungsi dari waktu ke waktu.

Pada masa lalu, tanah lapang ini menjadi tempat latihan para prajurit untuk unjuk kehebatan di hadapan sultan dan para pembesar kerajaan yang menyaksikan dari Siti Hinggil.

Selain itu, Alun-alun Utara Yogyakarta juga menjadi tempat tapa pepe yaitu bentuk unjuk diri dari rakyat agar pendapat atau permintaannya didengar dan mendapat perhatian dari sultan.

Tapa pepe atau laku pepe adalah aksi duduk berdiam diri pada siang hari terik (pepe) di antara kedua pohon beringin oleh seseorang yang hendak memohon keadilan langsung kepada sultan.

Seiring berjalannya waktu, Alun-alun Utara Yogyakarta yang mulanya disakralkan sempat berubah menjadi ruang publik yang bebas dimanfaatkan oleh masyarakat.

Alun-alun utara Yogyakarta sempat dimanfaatkan sebagai lokasi parkir wisata, tempat rekreasi masyarakat, bahkan tempat menghelat panggung hiburan, dan pasar rakyat sekaten.

Makna Pasir di Alun-alun Utara Yogyakarta

Menyusul pemasangan pagar pada tahun 2020, pada tahun 2022 Keraton Yogyakarta kembali melakukan revitalisasi Alun-alun Utara Yogyakarta dengan menutup permukaannya dengan pasir.

Dilansir dari laman kratonjogja.id, alasan Alun-alun Utara ditutup dengan pasir lembut yang bermakna penggambaran laut tak berpantai sebagai perwujudan dari Tuhan yang Maha Tidak Terhingga.

Secara keseluruhan makna alun-alun beserta kedua pohon beringin di tengahnya menggambarkan konsepsi manunggaling kawula Gusti.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Yogyakarta
Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Yogyakarta
Penyair Joko Pinurbo Meninggal, Butet: Kehilangan Sedulur Sinorowedi

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, Butet: Kehilangan Sedulur Sinorowedi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Yogyakarta
Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Yogyakarta
Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Yogyakarta
Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Yogyakarta
Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Yogyakarta
Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Yogyakarta
Tak Mau 'Snack Lelayu' Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Tak Mau "Snack Lelayu" Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com